PENGUKURAN DERAJAT KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Penilaian Sanitasi Rumah
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
EVALUASI TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009 BIDANG PKPM
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
PETUNJUK TEKNIS PP NOMOR 46 TAHUN 2011
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
Seminar Laporan Penelitian Kampus Wates Identifikasi Masalah Masih kurangnya intensitas sosialisasi dari pemerintah tentang pembelajaran tematik.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PARDOMUAN B.M.SIANIPAR MORTALITAS.
PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
ASIAH NH STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
POPULASI, SAMPEL DAN PELUANG
PKMD dan Posyandu Sebagai Bentuk Nyata PPM
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Negara Maju dan Berkembang
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT )
STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
HEALTH SYSTEM Health Delivering Service & Puskesmas.
OLEH REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan
Materi 8 MK SIMKES S1 Kesmas
STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan (2)
OLEH : PATTIRO SEMARANG
PROFIL KESEHATAN JANUARi 2012.
Indikator dan Masalah Pembangunan
PENDIDIKAN KESEHATAN WIWIK AFRIDAH.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
PHC Primary Health Care ( PHC ) adalah : Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima.
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Kom III SUHARI MM.
Indikator Kualitas Penduduk: Income Perkapita, PQLI (IMH), dan HDI (Human development Index) Nama Kelompok Aufar ryan ( ) Budi Santoso ( )
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
POSYANDU Devi Angeliana K, SKM, MPH.
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
PENDIDIKAN KESEHATAN Budi Widiyanto. a. Pengertian Pendidikan kesehatan b. Konsep Pendidikan Kesehatan c. Upaya Pendidikan Kesehatan d. Peran pendidikan.
DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BANTEN Jl. Syech Asnawi Al-Bantani – KP3B Curug -Serang- Banten.
KADER KESEHATAN HIRYADI,M.Kep,Sp.Kom. PENGERTIAN L. A. Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan.
PRASETYO RUBIANTORO, SP.
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
Manajemen Puskesmas. PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) (KEPMENKES R.I No. 128/MENKES/SK/II/2004) PENGERTIAN : Adalah Unit pelaksana teknis Dinas.
Transcript presentasi:

PENGUKURAN DERAJAT KESEHATAN By : RONGGO YUDO WICAKSONO 101111011 IKMA 2011 PENGUKURAN DERAJAT KESEHATAN

PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan merupakan pembangunan yang menyeluruh baik secara individu maupun masyarakat baik ditinjau dari segi pelayanan maupun dari segi program pembangunan kesehatan itu sendiri. Maka dari itu perlu adanya sebuah tolak ukur atau indikator derajat kesehatan di Indonesia.

TUJUAN Pengukuran derajat kesehatan bertujuan untuk mengetahui apakah daerah atau instansi termasuk sehat atau tidak sehat dan untuk memperbaiki pembangunan kesehatan

INDIKATOR YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR DERAJAT KESEHATAN Indikator Potensi Masyarakat Sehat (IPMS) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indikator Tatanan Masyarakat Sehat (IPTS) Indeks Potensi Keluarga Sehat (IPKS) Human Development Indeks (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Potensi Masyarakat Sehat (IPMS)

indikator ini merupakan gabungan dari cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan dari semua upaya kesehatan yang dilakukan puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan penunjang

CAKUPAN IPMS Cakupan dan Kualitas Program Pokok Cakupan dan Kualitas Dari Program Pengembangan

Cakupan dan Kualitas Program Pokok Program Promosi Kesehatan (Promkes) Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Program Pengobatan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) Program Upaya Peningkatan Gizi Masyrakat Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Program Pelayanan Kesehatan Komunitas Program Pencatatan dan Pelaporan

Cakupan dan Kualitas Dari Program Pengembangan Kesehatan Kerja Manula Puskesmas Rawat Inap Puskesmas Bersalin Dan lain lain sesuai dengan kondisi masyarakat di Puskesmas

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrument ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara obyektif dan priodik terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan public.

TAHAP MENGUKUR IKM Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan dan Analiasis Data Penyusunan Laporan

14 unsur pelayanan yang harus diperhatikan dalam mengukur IKM Prosedur Pelayanan Pesyaratan Pelayanan Kejelasan Petugas Pelayanan Kedisiplinan Petugas Pelayanan Tanggung Jawab Petugas Pelayanan Kemampuan Petugas Pelayanan Kecepatan Pelayanan

Keadilan Mendapatkan Pelayanan Kesopanan dan Keramahan petugas Kewajaran Biaya pelayanan Kepastian Biaya pelayanan Kepastian Jadwal Pelayanan Kenyamanan Lingkungan Keamanan Pelayanan

Nilai interval konversi IKM Kinerja unit pelayanan METODE PENELITIAN Nilai persepsi Nilai interval IKM Nilai interval konversi IKM Mutu pelayanan Kinerja unit pelayanan 1 1,00-1,75 25,00-43,75 D Tidak baik 2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik 3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik 4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik

No Unsur pelayanan Nilai unsur pelayanan Kualitas pelayanan 1 Prosedur pelayanan 3,06 Baik 2 Persyaratan pelayanan 3 Kejelasan petugas pelayanan 2,8333 4 Kedisiplinan 2,5333 5 Petugas pelayanan 3,147 6 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,013 7 Kecepatan pelayanan 2,58 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 2,237 Kurang baik

Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan 3,26 Sangat baik 9 Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan 3,26 Sangat baik 10 Kewajaran biaya pelayanan 2,973 Baik 11 Kepastian biaya pelayanan 2,693 12 Kepastian jadwal pelayanan 3,04 13 Kenyamanan lingkungan 2,98 14 Keamanan pelayanan 3,12

Nilai Indeks = Nilai Per Unsur Pelayanan x Nilai Penimbang NILAI PENIMBANG = Jumlah bobot / Jumlah unsur = 1/14 = 0,071 NILAI INDEKS = (3,06 x 0,071) + (3,00 x 0,071) + (2,83 x 0,071) + (2,55 x 0,071) + (3,15 x 0,071) + (3,01 x 0,071) + (2,58 x 0,071) + (2,33 x 0,071) + (3,26 x 0,071) + (2,97 x 0,071) + (2,69 x 0,071) + (3,04 x 0,071) + (2,98 x 0,071) + (3,12 x 0,071) = 0,217 + 0,213 + 0,201 + 0,181 + 0,223 + 0,214 + 0,183 + 0,165 + 0,231 + 0,211 + 0,191 + 0,216 + 0,212 + 0,222 = 2,881

Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar = 2,881 x 25 = 72,030 Mutu Pelayanan = B Kinerja Pelayanan = Baik Dari data yang diperoleh Keadilan mendapatkan pelayanan dinilai sangat rendah, maka dari itu perlu adanya evaluasi lebih lanjut.

Indikator Tatanan Masyarakat Sehat (IPTS)

indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pada tempat umum disuatu daerah

TUJUAN Termotivasinya masyarakat dan pengelola tempat umum untuk menyediakan, menggunakan dan memelihara sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Terlaksananya pemberian nasehat tentang sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di tempat umum bagi masyarakat dan pengelola tempat umum. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan di tempat umum, sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

TEMPAT UMUM YANG MENJADI SASARAN PENGAWASAN Yang berhubungan dengan sasaran pariwisata, seperti: bioskop, gedung pertunjukkan, penginapan, kolam renang, pemandiau umum, taman-taman rekreasi. Yang berhubungan dengan transportasi, terminal, stasiun, dan alat transportasi umum. Yang berhubungan dengan sarana ibadah, seperti: masjid, gereja, pura dan wihara. Yang berhubungan dengan sarana perdagangan, seperti: pasar, pertokoan, swalayan. Yang berhubungan dengan sarana sosial, seperti: rumah sakit, sekolahan.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk kegiatan yang akan dilakukan yaitu Community Self Survey (CSS) yang bertujuan mendapatkan gambaran data dan masalah. 2. Populasi dan Sampel Pengambilan populasi dan sampel untuk penelitian 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah:Indikator Potensi Tatanan Sehat (IPTS) untuk melihat keberhasilan fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Definisi Variabel

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Indikator Potensi Tatanan Sehat (IPTS) Tempat ibadah, difokuskan pada masjid Penyediaan air bersih Jamban kakus Kebersihan tempat berwudhu Kebersihan dinding/langit-langit Kebersihan lantai/tikar Sarana pembuangan air limbah Lembar observasi IPTS

CONTOH

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa: Ada 13 (56%) tempat peribadatan yang berpotensi sehat, sedangkan 10 (44%) belum berpotensi sehat Penyebab tatanan tempat peribadatan tidak berpotensi sehat (berdasarkan urutan dari yang paling besar ke yang kecil) adalah: kebersihan lantai/tikar, air limbah/langit-langit/tempat wudlu, jamban, dan air bersih. Atas dasar tersebut, maka rumusan intervensinya adalah: Perlunya melakukan pembersihan lantai dan tikar secara berkala dengan melibatkan masyarakat, baik dengan cara bergotong royong atau diserahkan kepada petugas yang telah ditetapkan Perlunya pembuatan drainase yang baik untuk pembuangan air limbah, dan jamban

Indeks Potensi keluarga sehat (IPKS)

Indikator yang merupakan gambaran adanya partisipasi masyarakat, terdiri dari : Tersedianya air bersih Tersedianya jamban keluarga Lantai rumah bukan dari tanah Bila ada PUS menjadi peserta KB Bila punya balita mengikuti kegiatan penimbangan Tidak ada anggota keluarga yang merokok Menjadi anggota keluarga dana sehat.

Human Development Indeks (HDI)

Pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup

IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga). Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.

Indeks Harapan Hidup =  Indeks Pendidikan =  Angka melek huruf dewasa (ALI) =   LE: Angka harapan hidup ALR: Angka melek huruf ALI : Kombinasi Pendidikan Dasar

Trend IPM antara tahun 1975 dan 2004 Merah : Eropa dan CIS Hijau : Arab Orange : Amerika latin dan Karibia Hitam : OECD Biru : Asia Selatan Kuning : Asia Timur Merah Muda : Afrika Sub-Sahara

TERIMA KASIH