PENELITIAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA LAHAN BAKAL WADUK DAN WADUK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas Ipa DAUR AIR / SIKLUS AIR
Advertisements

GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Wilayahnya lebih luas dan jangka waktu lebih panjang
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
LARANGAN BERBUAT KERUSAKAN DI MUKA BUMI
Global Warming Pemanasan Global ( )
Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 TANAH SAWAH.
UJI TANAH DAN INTERPRETASINYA SERTA PERAN BAHAN ORGANIK
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
Oksigen Terlarut Kelompok 2 : Aisyah Ayu N Antania Hanjani
CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM (CDM) MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
PROSES EROSI. PROSES EROSI Mengapa Erosi terjadi? Ini sangat tergantung pada daya kesetimbangan antara air hujan (atau limpasan) dengan tanah. Air.
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
Sebagai Media Penyuluhan
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
Renewable Energy Oleh : Heri Sutrisno
DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Program S-2 Ilmu Lingkungan
PENGELOLAAN TANAH Apa? Mengapa? Bagaimana?.
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Toksikologi Lingkungan
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PEMANASAN GLOBAL
Teknologi Biogas.
Metode Penetapan Fungsi Kawasan
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
KELOMPOK VIII Annisa fitri dewi ( )
HUJAN Proses terjadinya hujan.
PERTANIAN LAHAN MARJINAL
KONTRIBUSI PEMBUKAAN LAHAN GAMBUT PADA PEMANASAN GLOBAL
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH SULFAT MASAM
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
UDARA Udara memiliki campuran gas yang mengandung 78%nitrogen (N), 21% oksigen (O2) , dan 1% uap air (H2O) , karbon dioksida(CO2) , dan gas-gas lain.
BAHAN DAN ENERGI.
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
Sampah Sebagai Energi Listrik
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
PSDA.
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
PEDOSFER.
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
KOLAM STABILISASI.
Global Warming Apa dan Bagaimana PANJI HIDAYAT, M.Pd
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
By : Jessica Sharon Wichita
Nama Anggota Kelompok :
Pemanasan global.
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
Mata Kuliah DTPKL Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non pertanian di Kabupaten Jember Kelompok 2 TEP A Resa Yuli Andriyani ( ) Muhammad.
HASIL PENELITIAN Analisis parameter tanah dan agroklimat
Penentuan posisi chamber di lapangan (clearing)
Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi gas CO2, CH4, dan N2O maka pengambilan gas untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada pukul –
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN BIOGAS. BIOGAS Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh peruraian senyawa organik dalam biomassa oleh bakteri alami.
Rumah Hemat & Mandiri Energi dengan Kombinasi Biogas dan Energi Mekanik Motor.
Pertanian di Indonesia
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING). Pemanasan global: Pemanasan global: proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selama seratus.
GLOBAL WARMING. DIAN NURIYAH INDAH ( ) MARINDA RESTI SARI ( )
Transcript presentasi:

PENELITIAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA LAHAN BAKAL WADUK DAN WADUK BALAI HITA 2010: Bagian dari kegiatan “Experimental Basin” 2011: kegiatan tersendiri Apa Gas Rumah Kaca Mengapa harus diteliti

Efek Rumah Kaca Realscience.org.uk Tunjungbudiwati.wordpress.com Alhifnie.wordpress.com

Gas Rumah Kaca CO2 Terbentuk dari berbagai reaksi kimia pada kondisi “aerob” Penyerapan alami : Fotosintesis CH4 Terbentuk dari dekomposisi bahan organik (Corganik) pada kondisi “Anaerob” Efek Rumah Kaca CH4=72 x CO2 Tidak ada penyerapan alami dan terakumulasi di udara Diduga memiliki peran penting pada pemanasan global

Salah satu lokasi dengan kondisi anaerob: genangan WADUK Belum pernah ada penelitian spesifik Ada anggapan genangan waduk menjadi sumber emisi metana Ada anggapan turbin pembangkit listrik mengemisikan metana Sumber Corganik: Yang terkandung dalam tanah Vegetasi yang tergenang Dari aliran air sungai Lokasi yang telah dan sedang diteliti Lahan bakal waduk Jatigede Genangan waduk Gajahmungkur

metode Potensi emisi: untuk mengetahui CH4 yang mungkin terbentuk dan atau yang terlarut di air Inkubasi tanah dari lahan bakal genangan waduk Inkubasi lumpur dari dasar genangan waduk CH4 terlarut pada air waduk Kandungan Corganik dari vegetasi yang bakal terrendam (belum dilakukan) Emisi aktual Contoh udara dari lahan budidaya padi sawah Contoh udara dari permukaan air waduk Pengukuran konsentrasi CH4 dari contoh gas/udara dengan alat GC di laboratorium Balingtan

Pengukuran konsentrasi gas CH4 terlarut pada berbagai kedalaman Titik pengambilan contoh air Kedalaman waduk 2 m 4 m Contoh lumpur 13 m 6 m Contoh lumpur 10 m Contoh lumpur Contoh lumpur Titik-titik pengambilan contoh air untuk pengukuran CH4 terlarut berdasarkan kedalaman air 6

Pengukuran CH4 dari contoh inkubasi inlet outlet Inkubasi 30 hari pada suhu 30oC Integrator Shimadzu GC-6A Gambar 3. Tahapan pengukuran produksi gas metana dan dinitrogen oksida 7

Foto Lapangan

Foto Lapangan

Hasil di bakal waduk Jatigede Potensi emisi dari tanah: Aluvial = 3 mg/kg tanah Mediteran & Litosol=12.8 mg/kg tanah Lat. Coklat kemerahan = 7.4 mg/kg tanah Emisi aktual dari budidaya padi sawah Varietas Ciherang = 101.8 mg/m2/hari Varietas IR-64 = 178.4 mg/m2/hari Varietas Muncul = 143.7 mg/m2/hari

Hasil di waduk Gajahmungkur Potensi emisi dari lumpur dan air: Produksi metana dari lumpur tertinggi sekitar keramba=2940 mg/kg dan terrendah dari sekitar muara Kali Alang = 147,3 mg/kg Pada elevasi 134.70 m, volume air diperhitungkan 321.75 juta m3, metana terlarut = 437,6 ton Emisi aktual permukaan air Rata-rata emisi metana dari permukaan air waduk gajahmungkur = 423,4 mg/m2/hari Pada elevasi 134.70 m, luas genangan diperhitungkan = 51,53 km2 Emisi aktual metana = 21,82 ton/hari Tidak dijumpai perbedaan konsentrasi metana pada air antara sebelum dan sesudah masuk turbin pembangkit listrik

Potensi produksi metana dari contoh air per kedalaman Muara Keduwang terdalam Sekitar Spillway Sekitar Keramba Muara Tirtomoyo Muara Solo-Alang

Kelarutan metana pada air waduk Gajahmungkur LOKASI: 1 dekat muara K. Keduang 2 lokasi terdalam (menurut operator perahu 3 sekitar keramba ikan 4 dekat muara K. Tirtomoyo 5 dekat muara K. Solo-Alang 6 sekitar outlet waduk

Kesimpulan Potensi produksi metana dari kandungan C-organik yang terdapat pada tanah pada lahan bakal genangan waduk Jatigede adalah untuk jenis tanah Asosiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan (2) memiliki potensi terrendan dengan produksi 3 g CH4/kg tanah, disusul tanah jenis Latosol Coklat Kemerahan (10) sebesar 7.4 g CH4/kg tanah dan tertinggi adalah Kompleks Mediteran Coklat Kemerahan dan Litosol (8) sebesar 12.8 g CH4/kg tanah. Emisi aktual pada lahan bakal genangan waduk Jatigede terjadi pada lahan sawah adalah sebesar antara 101.8-178 mg CH4/m2/hari atau 230 - 403 ton CH4 per tahun tergantung varietas padi yang ditanam. Potensi produksi metana pada genangan waduk Gajahmungkur terdapat pada kelarutan metana pada air waduk dan potensi produksi metana pada lumpur dasar. Potensi metana dari lumpur antara 147,3-2940 mg/kg. Total kelarutan metana pada air waduk pada elevasi muka air = 134.70 meter adalah sebesar 437 569 kg metana dengan volume air waduk = 321 754 154 m3 Hasil pengukuran konsentrasi metana pada bulan Oktober 2010 menunjukkan tidak ada perbedaan konsentrasi metana pada air di waduk dengan air pada keluaran turbin. Emisi aktual metana yang terjadi pada pemukaan air waduk adalah rata-rata sebesar 423 mg CH4/m2/hari Kegiatan pertanian intensif di daerah aliran sungai dan kegiatan perikanan karamba di waduk memberi sumbangan bahan baku metana yang cukup tinggi pada produksi dan emisi metana di waduk Gajahmungkur.

Saran Dari segi produksi metana, disarankan dalam budidaya padi dipilih varietas yang paling sedikit menghasilkan metana Untuk pengujian kualitas air dalam hubungannya dengan produksi metana perlu dicari parameter yang secara langsung berkaitan dengan produksi metana. perlu dilakukan penelitian emisi gas metana dari turbin terutama untuk waduk-waduk yang memiliki “beda tinggi” yang besar.

TERIMA KASIH