Materi Mata Kuliah Dasar-Dasar Perencanaan dan Pengembangan Wilayah ANALISIS SPASIAL LILI WINARTI, SP. MP
Analisis Spasial Analisa spasial merupakan sekumpulan metoda untuk menemukan dan menggambarkan tingkatan/ pola dari sebuah fenomena spasial, sehingga dapat dimengerti dengan lebih baik. Dengan melakukan analisis spasial, diharapkanmuncul infomasi baru yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang yang dikaji .Metoda yang digunakan sangat bervariasi, mulai observasi visual sampai ke pemanfaatanmatematika/statistik terapan (Sadahiro.2006).
Metode Analisis Spasial Berdasarkan pada Tujuan Analisis Spasial Exploratory,digunakan untuk mendeteksi adanya pola khusus pada sebuah fenomena spasial serta untuk menyusun sebuah hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika hal yang diteliti merupakan sesuatu hal yang baru, dimana peneliti tidak/ belum memiliki banyak pengetahuan tentang fenomena spasial yang sedang diamati.
2. Analisis Spasial Confirmatory, Dilakukan untuk mengonfirmasi hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika peneliti sudah memiliki cukup banyak informasi tentang fenomena spasial yang sedangdiamati, sehingga hipotesa yang sudah ada dapat diuji keabsahannya.
Jadi, analisis spasial merupakan: Sekumpulan teknik untuk menganalisis data spasial. Sekumpulan teknik yang hasil-hasilnya sangat bergantung pada lokasi objek yang bersangkutan (yangsedang dianalisis) Sekumpulan teknik yang memerlukan akses baik terhadap lokasi objek maupun atribut-atributnya.
Spasial dalam ruang lingkup Sosial Ekonomi Lebih menekankan pada”apa yang menjadi permasalahan”(what) dan “Mengapa masalah itu terjadi” (why). Aspek spasial dianggap hanya memiliki makna jika ada kejelasan masalah didalammnya, karena lebih fokus pada pemahaman terhadap penyebab permasalahan.
Perspektif Ilmu Sosial-Ekonomi, seperti desa, kota, wilayah, pusat dan hiterland.
Analisis Spasial bentuk kekompakan wilayah (Compactness index) Bentuk wilayah dapat diukur dg pendekatan compactness index. Semakin kompak bentuk wilayah maka nilai compactness index tsb semakain besar. Smith (1995) memformulasikan compactness index (C) sbb: Ci = Di Di = 2/Ai Di’ δ Ket: Ci = Compactness index ke-I Di = diameter lingkaran sempurna yang memiliki luar area yang sama dg luas wilayah ke-I Di’ = garis lurus terpanjang yang menghubungkan dua titik pada batas wilayah ke-I A = Luas area wilayah ke-i