Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROGRAM KIA DI INDONESIA
Advertisements

INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Kesehatan Reproduksi Dr. Andy Yussianto Direktorat Bina Kesehatan Ibu,
ADMINISTRASI PUSKESMAS
SIKLUS HIDUP, KESEHATAN DAN PERAN SOSIAL
DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PEMBEKALAN MENTERI KESEHATAN DR. Dr. SITI FADILAH SUPARI, SPJP (K)
Ns. Hernandia Distinarista, S.Kep
PARDOMUAN B.M.SIANIPAR MORTALITAS.
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN Oleh Purwani SL Disampaikan pada acara Pelatihan SPGDT / Call Center Tanggal Oktober 2014.
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
MAKING PREGNANCY SAFER (M P S)
PARENT EDUCATION ANTENATAL CARE
Oleh ARINI KUSMINTARTI, SKM
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (Contraseptive for womens)
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
Kematian maternal dan permasalahannya
Pengaturan Kehamilan DAN KESEHATAN REPRODUKSI
SIKLUS MENSTRUASI & GANGGUAN HAID
SAFE MOTHERHOOD Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes
Safe Motherhood (Keselamatan Ibu)
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Drs. Heru Susanto PKB Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat.
DASAR KESPRO/KIA HASTUTI MARLINA. PERTEMUAN 6 1.KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KEHIDUPAN.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
INFERTILITAS Vita novia Iii b.
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Dr. DANIEL SARANGA, SpOG KEMATIAN MATERNAL.
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Pengaturan Kehamilan DAN KESEHATAN REPRODUKSI
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
ASUHAN KEBIDANAN PADA INFERTILITAS
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEMATIAN (Bayi & Ibu)
Laktasi & Kelainan pada Sistem Reproduksi
KELOMPOK 1 TINGKAT 1A DIII KEBIDANAN
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN KOMPLIKASI & PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS Oleh : Monarisa, S.Si.T.
Isu – Isu Kesehatan Wanita
Konsep Kesehatan Reproduksi
Silabus…??? Kesehatan Reproduksi
Hak Kesehatan Reproduksi Sebagai Bagian dari Hak Individual Perempuan
MORTALITAS ILSA WAHYUNI ( ) KELOMPOK 6 FITRIANI AHMAD
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
ANTENATAL CARE (WHO - DEPKES)
Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
STRATEGI PENDEKATAN RISIKO
Kehamilan Beresiko.
STATISTIK KESEHATAN (ANGKA KEMATIAN) PERTEMUAN 11
DRAFT PANDUAN PELAYANAN NIFAS PADA IBU DAN BAYI BARU LAHIR Direktorat Kesehatan Keluarga Februari 2018.
Pendahuluan ICPD  (International Conference on Population and Development ) Mesir)  1995 Beijing, Cina,  1999 Denhaque  2000 New York Definisi.
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Transcript presentasi:

Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat PENGANTAR KESEHATAN REPRODUKSI Lilis Komariah, SKp, M.Kes, Sp.Mat

Elemen kesehatan reproduksi (Dep Kes RI, 1995) : Keluarga Berencana 2. Kesehatan Ibu dan Anak 3. Penanggulangan infeksi saluran reproduksi & HIV/AIDS 4. Kesehatan reproduksi remaja

Parameter kesehatan reproduksi wanita : Angka kematian maternal Anemia Cakupan pelayanan ibu hamil Gizi kurang Pertolongan oleh tenaga terlatih kehamilan usia muda Cakupan immunisasi tetanus toxoid Penyakit menular akibat hubungan seksual Tingkat pendidikan dan pengetahuan masih rendah

SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN RPJMN DepKes 2009 : Umur harapan hidup dari 66,2 menjadi 70,6 th AKB dari 35/1000 KH menjadi 26/1000 KH AKI dari 307/100.000 menjadi 226/100.000 Malnutrisi pada balita dari 25,8% menjadi 20% MDGs Menurunkan AKI ¾ antara tahun 1990 – 2015 Menurunkan AKB 2/3 antara tahun 1990 - 2015

ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA (SDKI TH 2002) Angka kematian ibu (maternal mortality rate) : 307/100.000 kelahiran hidup Berarti : Setiap tahun ada 18.300 kematian ibu Setiap bulan ada 1.500 kematian ibu Setiap minggu ada 352 kematian ibu Setiap hari ada 50 kematian ibu Setiap jam ada 2 kematian ibu

Penyebab langsung kematian ibu (SKRT th 2001) Perdarahan (28%) Eklampsia (24%) Infeksi (11%) Lain-lain (11%) Komplikasi puerpurium (8%) Trauma obstetrik (5%) Partus macet/lama (5%) Abortus (5%) Emboli obstetrik (3%)

Penyebab tidak langsung kematian ibu : Pemberdayaan masyarakat (demand) : Tingkat pendidikan ibu rendah Tingkat sosial ekonomi ibu rendah - Kedudukan & peranan wanita tidak mendukung - Sos bud tidak mendukung - Perilaku bumil tidak mendukung - Transportasi tidak mendukung

Cakupan dan kualitas ( supply) : Akses masyarakat terhadap yankes ibu rendah Kualitas dan effektifitas yankes ibu belum memadai Sistem rujukan kesehatan maternal belum mantap

Tiga terlambat : Terlambat mengenal tanda bahaya & mengambil keputusan Terlambat mencapai fasilitas kesehatan Terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan

Empat terlalu : Terlalu muda punya anak (<20 th) 0,3% Terlalu banyak melahirkan (>3 anak) 37% Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th) 9,4% Terlalu tua (>35 th) 13,9%

Fokus Dep Kes dalam penurunan AKI jangka menengah 2005 – 2009 Menurunkan AKI menjadi 226/100.000 kelahiran hidup melalui Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)

Tiga pesan kunci MPS : Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil Setiap komplikasi onbstetri dan neonatal ditangani secara adekuat Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan peanngulangan komplkiasi keguguran

Pelanggaran hak reproduksi wanita (The State of World Population, 1997) : Setiap 1’ , 1 wanita di dunia meninggal karena rendahnya pelayanan kesehatan 200.000 wanita meninggal/th karena kegagalan alat kontrasepsi 120 – 150 juta wanita membatasi kehamilan tanpa alat kontrasepsi yang effektif

75 juta kehamilan tidak diinginkan → 45 juta abortus 70.000 meninggal pertahun karena aborsi yang tidak aman 1 juta meninggal/th karena infeksi pada organ reproduksi 2 juta anak perempuan (5 – 15 th)/th diperkenalkan pada dunia seks komersial

Kesehatan reproduksi usia remaja 4 aspek penting : Konseling Pilihan kontrasepsi Pelayanan obstetrik : pemeliharaan dan terminasi kehamilan - Pencegahan dan pengobatan PMS

Kesehatan reproduksi (WHO, 1995) : Sehat secara fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan

Gangguan sistem reproduksi : Gangguan konsepsi (Gangguan haid, abortus habitualis, KET, molahidatidosa, infertilitas) Infeksi (Vaginitis, endometriosis, adenomiosis) Kongenital (himen imperforata, uterus bikornis) Neoplasma (Fibroadenoma, kista ovarium, mioma uteri, Ca Serviks, Ca. mammae)

Keluhan umum pasien dg gangguan sistem reproduksi : Perdarahan pervaginam Gangguan haid Keputihan (discharge) Massa (benjolan) Sulit mendapat anak

Pengkajian : Ada tidaknya gejala/tanda/kecurigaan kehamilan, haid terakhir 2. Riwayat hubungan seksual yang dicurigai sebagai penyebab (coitus suspectus) pada penyakit infeksi 3. Riwayat obstetri/ginekologi, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit terdahulu

Hal yang harus diperhatikan pada saat pengkajian : Persepsi klien tentang kondisi penyakitnya Pengaruh kultur budaya Pengalaman dengan pemberi pelayanan Gaya hidup Pola koping Frekuensi nyeri yang dialami dan effeknya dalam kegiatan sehari-hari

Obat-obat yang dipakai di rumah Upaya untuk mengurangi ketidak nyamanan Catatan gejala yang dirasakan Perilaku Gejala fisik Diet Exercise Pola istirahat

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Gangguan pola eliminasi : miksi & defekasi Gangguan aktifitas fisik/self care defisit Kecemasan Disfungsi seksual : dyspareunia Disharmoni hubungan suami isteri Koping individu tidak effektif Harga diri rendah/gangguan body image

Intervensi : Caring relationship Perawatan pasca tindakan Peningkatan self care Peningkatan pengetahuan, edukasi & konseling Support mental

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan hormonal Skrining penyakit keganasan tertentu (sitologi, papsmear) Pemeriksaan mikrobiologi cairan/discharge /lendir dari organ reproduksi (vaginal swab, cervical canal swab) Visualisasi keadaan organ reproduksi wanita dengan alat bantu (kolposkopi, HSG, USG, laparaskopi)

Pemeriksaan darah dan urine : Hematologi rutin, kimia darah, urinalisis Kadar hormon reproduksi pada fase siklus tertentu, B HCG Antibodi/immun Tumor marker untuk keganasan Pemeriksaan kromosom/genetik

Terminologi Sitologi : Pemeriksaan sel-sel dari dinding genitalia eksterna (vagina/serviks) untuk mengetahui tanda-tanda perubahan pada kadar/aktifitas hormonal, inflamasi atau proses keganasan. Papsmear (papanicolaou) : Uji sitologi eksfoliasi epitel serviks uteri untuk Mendeteksi adanya infeksi atau lesi pra kanker serviks uteri

HSG (histerosalpingografi) : Pemeriksaan uterus dan tuba dengan bantuan zat Kontras menggunakan visualisasi radiologik/sinar X. Kuldosintesis (punksi kavum douglasi) : Pemeriksaan untuk menilai adanya darah /infiltrat/abses dalam rongga peritoneum