Pembahasan : Tinjauan Kritis Arah Revitalisasi KB : 15 Tahun Implementasi ICPD Kairo, 1994 Oleh : Dra. Hj. Ratnasari Azahari, MPA., Ph.D.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)
Advertisements

Laju Pertumbuhan Penduduk
KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Oleh: Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala.
PROGRAM KB Oleh : Colti Sistiarani SKM., M.Kes
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
PENGANTAR KEPALA BKKBN KONFERENSI PERS
1.Pelaksanaan : Hari/tanggal: Kamis, 4 Februari 2010 Waktu: Wib. Tempat: Ruang Video Conference NKKBS Halim I Lt. 2 BKKBN Pimpinan pertemuan : Direktur.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI EKONOMI MASYARAKAT
ASIAH NH STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011
GENDER DAN KESEHATAN.
PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA/MAHASISWA
BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH
PERGAULAN REMAJA KRISTEN
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKB (RPJMN) TAHUN 2014 PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2014  
EVALUASI RPJMN/RENSTRA DAN ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Drs. Heru Susanto PKB Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
Laporan Pendahuluan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 BADAN PUSAT STATISTIK.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
BP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH
FITRI RACHMAD KH (AKUNTANSI) 2. SUCI RACHMAWATI (AKUNTANSI)
KELUARGA BERENCANA Inya Winyo Lia Laurensia
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
BAPERMAS, PP, PA, DAN KB KOTA SURAKARTA
KEPALA BIDANG KB DAN KR BKKBN PROP.SUL – SEL
MASALAH PELAYANAN KEBIDANAN di TINGKAT PELKES PRIMER
N0. SUB PROGRAM TUPOKSI OUTPUT KPI
PEMBANGUNAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
Arahan Deputi Pelatihan dan Pengembangan pada kegiatan
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan Pranikah.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI JAMBI
PRESENTASI KELOMPOK III KASUS II
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
Tren pengasuhan anak Kajian anak minggu12.
PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
KONSEP PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Komitmen Indonesia pada ICPD dan MDG’s
Kebijakan Ekonomi.
Silabus…??? Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar PIK/Ma By Pik-ma Budi Mulia.
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
Kebijakan Kependudukan dan Perekonomian (II)
PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA)
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
Kebijakan Kependudukan dan Perekonomian (II)
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA. PROGRAM KB DI INDONESIA Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan.
Konsep gender Dalam kesehatan Reproduksi perempuan
RENCANA AKSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PROGRAM KKBPK MENYONGSONG BONUS DEMOGRAFI.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 1 PROGRAM GENRE DALAM PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA/MAHASISWA.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Transcript presentasi:

Pembahasan : Tinjauan Kritis Arah Revitalisasi KB : 15 Tahun Implementasi ICPD Kairo, 1994 Oleh : Dra. Hj. Ratnasari Azahari, MPA., Ph.D

Presiden SBY pada perayaan HARGANAS di Ambon tahun 2005 mengatakan : “KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk individu, keluarga dan untuk Negara secara keseluruhan, mulai dari sekarang kedepan mari kita Revitalisasi Program KB. Seluruh jajaran pemerintahan agar menyukseskan Revitalisasi Program KB. Kepada para Gubernur, Bupati, Walikota dan semua pemimpin pemerintahan agar tampil di depan untuk menyukseskan program KB.”

Masalah Revitalisasi Program KB kini telah menjadi perhatian pimpinan tertinggi Negara RI Indonesia selama ini dipandang oleh dunia internasional sebagai salah satu Negara terkemuka dalam penanganan kependudukan melalui program KB, karena terbukti berhasil mengendalikan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk

Setelah terjadi Reformasi Program KB dianggap sebagai produk orde baru yang negatif dan harus ditiadakan Sistem Desentralisasi, menjadikan Program KB nyaris tak terdengar. Mengapa?

Berkurangnya secara drastis Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) PLKB adalah salah satu ujung tombak keberhasilan Program KB dimasa lalu dan sampai kini masih sangat dibutuhkan Karena itu perlu Revitalisasi Program KB

Sejak RPJMN sudah ada konsep Program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang diperbaharui menjadi Program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR)

Program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR)  Bertujuan untuk mengurangi kehamilan dibawah usia 20 tahun dan menyiapkan remaja dalam kehidupan berkeluarga mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.  Diarahkan pada pendewasaan usia perkawinan, peningkatan akses, informasi dan kualitas pelayanan konseling KR dan kehidupan berkeluarga.  Kegiatan pokok dalam lima tahun ke depan antara lain dengan perumusan dan penetapan kebijakan PKBR dan peningkatan kualitas pelayanan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).

Sasaran yang ingin dicapai Program PKBR  Meningkatkan usia kawin pertama wanita menjadi 21 tahun  Menurunnya kehamilan tidak diinginkan menjadi 15%  Menurunnya kelahiran usia di bawah 21 tahun menjadi sekitar 7%  Penurunan presentasi remaja terkena resiko seks pra-nikah dan HIV/AIDS