Pembahasan : Tinjauan Kritis Arah Revitalisasi KB : 15 Tahun Implementasi ICPD Kairo, 1994 Oleh : Dra. Hj. Ratnasari Azahari, MPA., Ph.D
Presiden SBY pada perayaan HARGANAS di Ambon tahun 2005 mengatakan : “KB bukan program yang mengada-ada; Bukan tanpa tujuan yang baik. Program KB sangat bermanfaat bagi kita semua – untuk individu, keluarga dan untuk Negara secara keseluruhan, mulai dari sekarang kedepan mari kita Revitalisasi Program KB. Seluruh jajaran pemerintahan agar menyukseskan Revitalisasi Program KB. Kepada para Gubernur, Bupati, Walikota dan semua pemimpin pemerintahan agar tampil di depan untuk menyukseskan program KB.”
Masalah Revitalisasi Program KB kini telah menjadi perhatian pimpinan tertinggi Negara RI Indonesia selama ini dipandang oleh dunia internasional sebagai salah satu Negara terkemuka dalam penanganan kependudukan melalui program KB, karena terbukti berhasil mengendalikan tingkat kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk
Setelah terjadi Reformasi Program KB dianggap sebagai produk orde baru yang negatif dan harus ditiadakan Sistem Desentralisasi, menjadikan Program KB nyaris tak terdengar. Mengapa?
Berkurangnya secara drastis Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) PLKB adalah salah satu ujung tombak keberhasilan Program KB dimasa lalu dan sampai kini masih sangat dibutuhkan Karena itu perlu Revitalisasi Program KB
Sejak RPJMN sudah ada konsep Program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang diperbaharui menjadi Program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR)
Program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) Bertujuan untuk mengurangi kehamilan dibawah usia 20 tahun dan menyiapkan remaja dalam kehidupan berkeluarga mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Diarahkan pada pendewasaan usia perkawinan, peningkatan akses, informasi dan kualitas pelayanan konseling KR dan kehidupan berkeluarga. Kegiatan pokok dalam lima tahun ke depan antara lain dengan perumusan dan penetapan kebijakan PKBR dan peningkatan kualitas pelayanan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).
Sasaran yang ingin dicapai Program PKBR Meningkatkan usia kawin pertama wanita menjadi 21 tahun Menurunnya kehamilan tidak diinginkan menjadi 15% Menurunnya kelahiran usia di bawah 21 tahun menjadi sekitar 7% Penurunan presentasi remaja terkena resiko seks pra-nikah dan HIV/AIDS