BENTUK – BENTUK EVALUASI Dr. Hj. Rahima Erna
1. Spesifikasi Identifikasi tujuan – tujuan serta kriteria – kriteria yang harus di evaluasi dalam suatu proses atau program. Contoh : rehabilitasi bagi para pecandu alkohol dan penurunan tingkat kejahatan melalui patroli polisi yang teratur.
2. Pengukuran (Measurement) Mengacu pada pengumpulan informasi yang relevan dengan tujuan evaluasi. Contoh : yang bersifat pasti (sebuah penghitungan kendaraan yang lewat untuk mengetahui penggunaan sebuah jalan raya) ataupun yang bersifat tak pasti (kunjungan anggota legislatif ke rumah perwatan untuk mengecek perkembangan yang dihasilkan program).
3. Analisis Penyerapan dan penggunaan informasi yang dikumpulkan guna membuat membuat kesimpulan.
4. Rekomendasi Suatu penentuan atau penentuan mengenai apa yang akan dilakukan selanjutnya. Meliputi juga pandangan – pandangan seperti biarkan segala sesuatunya berjalan sendiri; melakukan sesering mungkin hal yang sama; membuat pertimbangan untung – rugi ataupun jika mungkin menghentikan program tersebut. Rekomendasi dapat berbentuk perintah lisan atau laporan tertulis yang panjang.
EVALUASI Suatu aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat program dan proses pemerintahan. Ia bervariasi dalam spesifikasi kriteria, teknik pengukuran, metode analisis dan bentuk rekomendasi.
TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI Tujuan – Tujuan Evaluasi Political evaluation (evaluasi bersifat politis): Apakah program tersebut memberikan manfaat bagi seluruh negara bagian dan distrik – distrik kekongresan? Organizational evaluation (evaluasi yang sifatnya organisasional) : apakah program tersebut menimbulkan dukungan dari badan – badan pelaksana? Substantive evaluation (evaluasi yang sifatnya substantif atau nyata) : Apakah program tersebut telah mencapai tujuan yang dicanangkan?
BENTUK – BENTUK PELAKSANAAN EVALUASI Tradisional: yang sedang berlangsung , yaitu metode penilaian yang kurang sistematis. Metode yang lebih baru : yaitu metode – metode yang lebih sistematis dan lebih ilmiah yang berkenaan dengan riset evaluasi.
Bentuk – Bentuk Ilmiah Oleh Edward A Schuman Enam Langkah penelitian atau riset evaluatif : Mengidentifikasi tujuan –tujuan yang akan dievaluasi Menganalisis permasalahan yang harus diatasi aktivitas tersebut Mendeskripsikan dan menstandarisasi kegiatan tersebut Mengukur tingkat perubahan yang terjadi Menentukan apakah perubahan yang terjadi disebabkan oleh aktivitas tersebut atau karena beberapa sebab lain Mengindikasikan durabilitas (daya tahan) terhadap dampak – dampak yang ditimbulkan
Mengidentifikasi serangkaian tujuan yang harus dijawab apabila tujuan – tujuan program terutama yang bertekanan langsung terhadap evaluasi dioperasionalkan bagi tujuan – tujuan penelitian Apakah yang menjadi sifat dasar dari tujuan – tujuan tersebut? Siapa yang menjadi sasaran program? Bilamana perubahan yang diinginkan terjadi? Apakah tujuan – tujaun tersebut bersifat tunggal (unitary) dan ganda (multiple) Berapa besar dampak yang diinginkan? Bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai?
Tiga Bentuk Riset Valuasi Pemantauan program (Program monitoring) atau studi proses (process studi) Studi Penilaian dampak (impact assesment studies) Efisiensi ekonomi (economy efficiency) atau studi efektivitas biaya ( c ost-effec tiveness studies)
Spesifikasi Pertanyaan – Pertanyaan Bagi Masing – Masing Bentuk Riset Evaluasi Oleh Rossi dan Kawan - Kawan Pemantauan /proses program Apakah program tersebut mencapai orang – orang, rumah – tangga, atau unit – unit sasaran lainnya seperti yang dituju oleh program tersebut? Apakah program tersebut menyediakan sumberdaya, pelayanan , dan manfaat – manfaat atau keunutungan – keuntungan lain seperti yang disiratkan oleh rancangan program?
Efisiensi ekonomi/efektivitas biaya Penilaian Dampak Apakah program tersebut efektif dalam mencapai tujuan yang iinginkan? Dapatkah hasil –hasil dari program tersebut dijelaskan oelh beberapa proses alternatif di luar program? Apakah program tersebut memiliki dampak-dampak yang tak diinginkan? Efisiensi ekonomi/efektivitas biaya Berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk menghantarkan pelayanan serta manfaat kepada para partisipan program? Apakah program tersebut merupakan satu penggunaan sumberdaya yang efisien dibandingkan dengan penggunaan alternatif untuk sumberdaya yang sama?
Fokus – fokus serta untaian pertanyaan tersebut mencerminkan sebuah kemajuan logis dari pencapaian target hingga perhitungan biaya dalam menunaikan tujuan. Rossi dan rekan menambahkan sebuah bentuk studi evaluasi yang belum tercakup oleh yang lainnya yaitu tentang pengembangan dan perencanaan program. Evaluasi dalam tahap perencanaan meliputi hal – hal sebgai berikut: Pertama : berapa banyak permasalahan yang mungkin terjadi dan dimana lokasinya Kedua : isu tentang bagaimana para partisipan ditentukan sesuai istilah operasional Ketiga : apakah campur tangan yang dikehendaki layak bagi cara perbaikan masalah yang diarahkan padanya.
Beberapa Macam Pertanyaan Yang Dapat Menjadi Landasan Bagi Evaluasi (Paul Binner) Pertanyaan data deskriptif terhadap tujuan – tujuan yang hendak dicapai Apa yang sedang dikerjakan oleh program ini? Berapa banyak yang telah terselesaikan?
Pertanyaan yang menanyakan tentang pencapaian tujuan Dapatkah mencapai tujuan program secara keseluruhan? Pertanyaan yang membangkitkan hal yang sifatnya lebih fundamnetal Apakah tujuan – tujuan itu sendiri benar – benar bermanfaat?
Perbedaan Evaluasi Program Dengan Evaluasi Prosedur Model Evaluasi Program Model Evaluasi Prosedur Sangat berkenaan dengan kemajuan – kemajuan yang telah dicapai terhadap satu tujuan, serta membutuhkan sebuah konsepsi yang cukup jelas tentang tujuan tersebut guna menyediakan batu loncatan yang dapat menunjukan perbedaan serta jarak yang relatif Bertautan dengan penciptaan hubungan seba-akibat antara prosedur dengan hasilnya.
Fungsi – Fungsi Evaluasi oleh Rocheleau: Evaluasi sebagai sebuah strategi defensif dalam antisipasi terhadap persayaratan di masa mendatang serta dapat dipertanggungjawabkan melalui pembiayaan badan – badan serta instansi – instansi lain Evaluasi sebagai sebuah sarana guna menyediakan pembenaran bagi keseluruhan pelayanan kesehatan mental terhadap masyarakat Evaluasi sebagai sebuah metode guna menyelamatkan bantuan – bantuan serta sumberdaya lain bagi organisasi tersebut Memakai staf evaluasi guna melakukan kegiatan – kegiatan yang “non-evaluatif” adalah perlu dan berguna bagi kelanggengan organisasi
Pendapat Rocheleau terhadap Evaluator yang bernaung dalam suatu orgainsasi Evaluator harus benar – benar peka terhadap kehidupan sosial organisasinya Para evaluator memiliki lebih dari satu sumber otoritas, dan menemukan titik balik yang relatif tinggi dalam posisi yang paling sulit Evaluator harus sangat memprioritaskan kepercayaan dan penghormatan yang didapat dari personalia operasional
Kesimpulan oleh Carol H . Weiss Sukar Bagi para evaluator internal untuk memerangi etos organisasi mereka Organisasi – organisasi cenderung menginginkan status quo Evalusasi dari bawah tidak terlalu jauh berbeda dengan evaluasi – evaluasi yang sifatnya “in house” Apa yang diinginkan disampaiakan oleh pengevaluasian yang dilakukan Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi bahkan untuk mengantisipasi tuntutan – tuntutan guna menilai eksistensi mereka