PENGARUH STRUKTUR BAHASA BAGI KOMUNIKASI PERSUASIF
SEMANTIK Semantik yang bermula berasal dari bahasa Yunani mengandung makna to signify atau memaknai.Sebagai istilah teknis, semantik mengandung pengertian “tetang makna”.Dengan anggapan bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Seperti halnya bunyi dan tata bahasa , komponen makna dalam hal ini juga menduduki tingkatan tertentu. Apabila komponen bunyi umumnya menduduki tingkat pertama, tata bahasa pada tingkat kedua, maka komponen makna menduduki tingkatan terakhir. Hubungan ketiga komponen itu sesuai dengan kenyataan bahwa (a) bahasa pada awalnya merupakan bunyi abstrak yang mengacu pada adanya lambang-lambang tertentu, b) lambang-lambang merupakan seperangkat sistem yang memiliki tatanan dan hubungan tertentu, dan (c) seperangkat lambang yang memiliki bentuk dan hubungan itu mengasosiasikan adanya makna tertentu.
PSIKOLINGUISTIK Sesuai dengan hakikatnya dari bahasa itu sendiri, bahwasanya bahasa itu adalah sebuah sistem, atau kaidah, atau juga aturan. Sistem atau kaidah itu tidak bisa berdiri sendiri melainkan terbentuk dari seperangkat unsur yang menjalin, membentuk dan menyatu menjadi suatu bahasa. Hal itu, mengisyaratkan adanya kaidah yang mengatur suatu bahasa. Di samping itu bahasa juga bersifat dinamis. Artinya bahasa itu berkembang sesuai dengan perkembangan penutur bahasa. Itu sebabnya bahasa dapat pula kita lihat sebagai tingka laku personal. Sedangkan apabila kita lihat dari segi psikolinguistik, tuturan dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu: a) Struktural : mengacu kepada sistem bahasa yang bersangkutan. b) Intensional : mengacu kepada kebertahanan leksikon dan makna pada otak pembicara. c) Motivasional : mengacu pada daya dorong yang menyebabkan seseorang menyatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa. BAHASA MENCERMINKAN KEADAAN EMOSI SESEORANG
EKSPRESI SIMBOLIK GESTURE MIMIK/EKSPRESI WAJAH Intonasi/artikulasi/
BAHASA PERSUASIF BERSIFAT AJAKAN
TERIMA KASIH