Kebutuhan Air Irigasi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP DASAR HIDROLOGI
Advertisements

PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
LENGAS TANAH.
Metode Thornwaite Neraca Air Lahan DR.IR. APRISAL, M.Si FP.UA.
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 TANAH SAWAH.
HUJAN/PRESIPITASI INDIKATOR KOMPETENSI
EVAPORASI & TRANSPIRASI Ir. Adi Prawito, MM., MT
EVAPORASI Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari permukaan bebas (free water surface) dari muka tanah, atau dari.
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN Dr
Makalah Kunci (Keynote Speech)
VI. PENGARUH CUACA PADA TANAMAN
Studi Tekno-Ekonomi Pengolahan Tanah di Kecamatan Pauh Kota Padang Sumatera Barat Dr. Ir. Santosa, MP.
Fluktuasi keadaan variabel ini sepanjang tahun di daerah tropika(sekitar katulistiwa) lebih kecil dibanding sub tropika.
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
INFILTRASI Kuliah Hidrologi WA-5.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
Soil and Water Conservation
Universitas islam Riau
Lingkaran Tanah-Air-Tanaman.
Cara Evaluasi Lahan Mengumpulkan data tanah dan lahan
Kuliah Mekanika Fluida
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
Tim Pengampu Mata Kuliah Agrohidrologi
RETENSI AIR TANAH.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Kebutuhan Air Tanaman dan Kebutuhan Air Irigasi
Evaluasi lahan Komponen evaluasi lahan Evaluasi lahan Lahan
Ilmu Usaha tani.
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
Rehabilitasi lahan pasca bencana alam Tsunami di Aceh
Kehilangan Energi pada
BAB III SPESIFIKASI.
NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR
IX. Water and Irrigation
Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : 1
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Kebutuhan Air Tanaman dan Kebutuhan Air Irigasi
Ilmu Usaha tani Oleh : ASY SYAUKANI, SP..
V. PEMBERIAN AIR DAN EFISIENSI IRIGASI
Dr Ir Munif Ghulamahdi, MS Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PROSEDUR PEMILIHAN TEKNIK KONSERVASI TANAH
Kesuburan Tanah.
Administrasi, Persoalan Pangan, dan Urbanisasi
Kebutuhan Air Tanaman dan Kebutuhan Air Irigasi
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
Bambu untuk Mengahadapi Pemanasan Global
Pengendalian Sedimen dan Erosi
TUJUAN Pada tahun I penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh varietas, kedalaman muka air di saluran pada budidaya jenuh air terhadap serapan.
PNDAHULUAN Adanya saluran air selebar 30 cm sedalam 25 cm yang dibuat di antara petakan dengan lebar 2 m, memungkinkan masuknya air pasang di musim kemarau.
PERENCANAAN ANGGARAN.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
Faktor-faktor penting/pengungkit
KEBUTUHAN AIR IRIGASI.
Sistem Jaringan Irigasi
PENGUAPAN.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
INFILTRASI.
MANAJEMEN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERDASARKAN POLA RUANG RTRW
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 1 DR. Ir. Susilawati MScHE.
BUDI INDRA SETIAWAN TAM Infrastruktur Pertanian
BUDI INDRA SETIAWAN TAM Infrastruktur Pertanian
Topik 4 Drainase Permukaan Pertemuan suhardjono 12/27/2018.
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI. Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan oleh beberapa faktor berikut:  penyiapan lahan;  penggunaan konsumtif;  perkolasi.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI. TUJUAN  Menaksir setepat mungkin jumlah kebutuhan air yg harus diberikan pada tanaman mulai dari tempat pengambilan.
Transcript presentasi:

Kebutuhan Air Irigasi

Pendahuluan Kebutuhan air irigasi di sawah ditentukan oleh beberapa faktor berikut: penyiapan lahan; penggunaan konsumtif; perkolasi dan rembesan; penggantian lapisan air; curah hujan efektif. pola tanam.

Kebutuhan air total di sawah (gross water requirement) mencakup beberapa faktor 1 sampai dengan 4, sedangkan kebutuhan air bersih di sawah (net water requirement) memperhitungkan curah hujan efektif, baik untuk tanaman padi, maupun untuk tanaman palawija. Dengan memperhitungkan tingkat efektifitas dan efisiensi pola pembagian air ini, maka untuk perhitungan kebutuhan air irigasi akan dihitung berdasarkan periode 15 harian mengingat periode ini cukup efektif dan efisien untuk dilaksanakan pada pola operasi nanti.

Kebutuhan air nyata untuk areal usaha pertanian evapotranspirasi (ET), sejumlah air yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara khusus seperti penyiapan lahan dan penggantian air, kehilangan selama pemakaian

Persamaan KAI = ET + KA + KK KAI = Kebutuhan Air Irigasi ET = Evapotranspirasi KA = Kehilangan air KK = Kebutuhan Khusus

Contoh Misalnya evapotranspirasi suatu tanaman pada suatu lahan tertentu pada suatu periode adalah 5 mm per hari, kehilangan air ke bawah (perkolasi) adalah 2 mm per hari dan kebutuhan khusus untuk penggantian lapis air adalah 3 mm per hari maka. kebutuhan air pada periode tersebut dapat dihitung sebagai berikut KAI = 5 + 2 + 3 KAI = 10 mm perhari

Sumber Pemenuhan Air Irigasi pernberian air irigasi (PAI) hujan efektif (HE) kelengasan yang ada di daerah perakaran kontribusi air bawah permukaan

Rumus Pemberian Air Irigasi PAI = KAI - HE – KAT PAI = Pemberian air irigasi KAI = Kebutuhan air HE = Hujan efektif KAT = Kontribusi air tanah

Contoh Sebagai contoh misalnya kebutuhan air pada suatu periode telah dihitung sebesar 10 mm per hari, sumbangan hujan efektif pada periode tersebut juga telah dihitung sebesar 3 mm per hari dan kontribusi air tanah adalah 1 mm per hari, maka air yang perlu diberikan adalah : PAI = 10 – 3 -1 PAI = 6 mm per hari

Kebutuhan Air Padi Di Sawah

Kebutuhan Air Padi Di Sawah pengolahan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi penggantian lapisan air sumbangan. hujan efektif. Kebutuhan air total di sawah merupakan jumlah faktor 1 sampai dengan 4, sedangkan kebutuhan netto air di sawah merupakan kebutuhan total dikurangi faktor hujan efektif. Kebutuhan air di sawah dapat dinyatakan dalam satuan mm/hari ataupun lt/dt.

Kebutuhan air untuk pengolahan lahan padi karakteristika tanah waktu pengolahan, tersedianya tenaga dan ternak, serta mekanisasi pertanian.

PWR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm) Sa = derajad kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai (%) Sb = derajad kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai (%) N = porositas tanah, dalam % rata-rata per kedalaman tanah D = asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm) Pd = kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm) F 1 = kehilangan air di sawah selama 1 hari (mm)

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan secara empiris sebesar 250 mm, meliputi kebutuhan untuk penyiapan lahan dan untuk lapisan air awal setelah transplantasi selesai. Untuk lahan yang sudah lama tidak ditanami (bero), kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat ditentukan sebesar 300 mm

Van de Goor dan Ziljstra (1968) IR = kebutuhan air untuk pengolahan lahan (mm/hari) M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hari) Eo = Evaporasi potensial (mm/hari) P = perkolasi (mm/hari) k = konstanta T = jangka waktu pengolahan (hari) S = kebutuhan air untuk penjenuhan (mm) e = bilangan eksponen: 2,7182

Contoh Soal Kebutuhan air untuk menjenuhkan (S) adalah 250 mm, perkolasi (P) sebesar 2 mm per hari, waktu pengolahan Wm (T) adalah 30 hari dan evaporasi potensial (Eo) adalah sebesar 4 mm per hari maka kebutuhan air untuk pengolahan dapat dihitung dengan tahapan sebagai berikut.

Penggunaan konsumtif Penggunaan air untuk kebutuhan tanaman (consumtive use) dapat didekati dengan menghitung evapotranspirasi tanaman, jenis tanaman, umur tanaman faktor klimatologi

ET = kc x Eto ET = Evapotranpirasi tanaman (mm/hari) ETo = Evaporasi tetapan/tanarnan acuan (mm/hari) kc = Koefisien tanaman

Nilai koefisien pertumbuhan tanaman ini tergantung jenis tanaman yang ditanam harga-harga koefisien tanaman padi dengan varietas unggul dan varitas biasa menurut Nedeco/Prosida dan FAO.

ETo, adalah evapotranspirasi tetapan yaitu laju evaportranspirasi dari suatu permukaan luas tanaman rumput hijau setinggi 8 sampai 15 cm yang menutup tanah dengan ketinggian seragam dan seluruh permukaan teduh tanpa suatu bagian yang menerima sinar secara langsung sertarumput masih tumbuh aktif tanpa kekurangan air ETo = Epan . Kpan ETo = Evaporasi tetapan/tanaman acuan (mm/hari) Epan = Pembacaan panci Evaporasi kpan = koefisien panci

Contoh Pengukuran panci evaporasi Apabila panci evaporasi tersebut mempunyai koefisien (kpan) sebesar 0,8, maka evaporasi potensial seperti persamaan di atas menjadi