IMUNOLOGI KANKER Oleh: Drs. Saikhu Akhmad Husen, M.Kes.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAWATAN LUKA PADA NY. S DENGAN KANKER MAMMAE (Payudara) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Ruang Nusa Indah Dua.
Advertisements

PATOLOGI UMUM PATOLOGI ANATOMI.
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
PENUAAN SEL.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
Mekanisme Onkogenesis virus.
STRES DAN PENYAKIT Sarita Candra Merida.
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Radang Burhannudin Ichsan.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Saikhu Akhmad Husen, Drs, M.Kes.
IMUNOLOGI MUKOSAL.
DASAR TERAPI GEN Oleh DR. HASNAR HASJIM.
SIMBOL SILSILAH.
Kanker Payudara. Pengertian dan Penyembuhan
SISTEM SIRKULASI.
KANKER PAYUDARA Maya anggraeni.
PENDAHULUAN IMUNOLOGI
Fisiologi dan mekanisme respon imun adaptif
CA. MAMMAE OLEH : NI WAYAN KASIH
Sistem Pertahanan Tubuh
KONSEP DASAR PATOLOGI FAUZUL HAYAT,SKM,MKM.
KANKER Deden Gugy Pratama ( ) Fahmi Pardan Hamdani ( ) Fatilah Awanis Putri ( ) Fitriani ( ) Hendra Primanjaya ( ) Ida.
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Patologi Umum.
Lilis Hadiyati, S.Si., M.Kes.
oleh dr.Zulkarnain Edward MS PhD
Major Histocompatibility Complex (MHC)
HORMON Manusia menggunakan waktu dan usahanya untuk melakukan
Mekanisme Genetik Pada Penyakit Kanker
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pendahuluan dan Kontrak Belajar Patology Kesehatan Masyarakat
NUTRIGENOMIK Titta Novianti.
KANKER PAYUDARA OLIVIA PUTRI GUMANTI III B.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
CANCER.
PENUAAN SEL Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
Kanker payudara dan tumor jinak dan gana pada vulva,vagina,tuba,uterus,ovarium Fitri mardiani III B.
Assalamualaikum wr.wb.
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
KANKER PAYUDARA & TUMOR GANAS DAN JINAK Putri Maidiana IIIB
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM Oleh: Deva Juanda (130095)
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
Oleh: Althof Esa Kirana Angga Maulana Aji Putra Bagus Khalis
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
oleh: jelita novriza netis
Assaalamualaikaum wr. Wb nama :mela putri nim : tingkat : IA
BIOLOGI SEL SEL KANKER.
Ari Kurniawan Baslan Intan Nurjanah ARI
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Penangkapan dan presentasi antigen ke limfosit
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
STRESS and ILLNESS Part 2.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
Penyakit Kanker / Tumor Jantung. Tumor yang dimulai di jantung disebut tumor primer Bisa terbentuk di setiap jaringan jantung Bisa bersifat kanker atau.
NEOPLASMA KKPMT 5 D3 RMIK UDINUS TH 2015.
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
Kanker payudara dan tumor jinak dan ganas pada vulva,vagina,tuba,uterus, ovarium By : Erlina lllB.
KELOMPOK 4 KELENJAR PANKREAS.
Biologi Sel Kanker.
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
Mekanisme Genetik Pada Penyakit Kanker
IMUNOGLOBULIN & ANTIGEN PADA IKAN Nn. K. D. RAHALUS, S.Pd, M.Si.
Transcript presentasi:

IMUNOLOGI KANKER Oleh: Drs. Saikhu Akhmad Husen, M.Kes.

Neoplasma adalah masa jaringan abnormal, yang tumbuh meluas, tidak terkoordinasi, dan tetap berkembang walau penyebabnya telah dihilangkan. Pengertian sel kanker adalah sel yang telah berubah struktur dan fungsi, sedemikian rupa sehingga sel tersebut mengalami peningkatan jumlah yang abnormal, invasif, yang dpt menyebar melalui pembuluh getah bening & pemb darah. Metastasis merupakan suatu perkembangan implant sekunder tanpa berhubungan dgn kanker primernya. Onkogen adalah gen yang responsible thd transformasi neoplastik (Weinberg, 1986; Bishop, 1987; Rosen, 1995) Protoonkogen adalah gen yang bertanggungjawab thd perub yang normal. Protoonkogen dpt mutasi yang berubah mjd onkogen

KONSEP PERKEMBANGAN SEL DAN JARINGAN KANKER 1. Kanker berkembang dari satu sel 2. awal pertumbuhan sel kanker merupakan kelompok monoklonal 3. Sub klonal sel kanker terjadi karena adanya perubahan gen 4. Kelainan dasar yang terjadi pada sel kanker berupa kelainan pengendalian proliferasi dan deferensiasi yang terjadi akibat kelainan gen 5. Berhentinya deferensiasi merupakan perubahan biologik sel kanker yang penting 6. Etiologi kanker multifaktorial 7. Perkembangan kanker merupakan proses multi step 8. Kanker yang berkembang progresifakan bersifat lebih ganas

Protoonkogen & Onkogen Protoonkogen merup gen sel normal yang tdr dr daerah regulasi (regulatory region) dan daerah struktural (structural region). Protoonkogen peka thd perkembangan dan rangsang fisiologik. Kedua daerah protoonkogen tsb (regulasi dan struktural) dpt mengalami mutasi. Mutasi di daerah gen regulasi akan mendorong perub pd protein yang berperan pd pertumbuhan, sedang mutasi di daerah struktural akan mendorong sintesis protein yang menimbulkan penyimpangan struktur dan fungsi. Berbagai mutasi di kedua daerah protoonkogen di sel normal dpt menyebabkan protoonkogen berubah mjd onkogen shg sel normal mjd sel kanker.

Sinar ultraviolet (UV) dan radiasi merup agen yang merusak DNA Sinar ultraviolet (UV) dan radiasi merup agen yang merusak DNA. UV selain dpt menimbulkan karusakan yang luas, jg dpt menimbulkan kerusakan pd basa nukleotida scr individual. Sebaliknya, radiasi sering menimbulkan kerusakan DNA yang luas. Gen yang menyandi “informasi” keganasan disebut onkogen. Dan gen ini dpt dipindahkan dari satu sel ke sel yang lain, baik scr invitro (Weinberg, 1986) maupun invivo (Crystal, 1997). Proses ini disebut sebagai transfeksi.

Perubahan dan perkembangan sel kanker Sel kanker merupakan sel tubuh yang mengalami perub keganasan. Perub yang didasari oleh mutasi protoonkogen mjd onkogen ini dpt terjadi karena karsinogen. Istilah karsinogen sering digunakan utk menyebut substansi yang mendorong peningkatan insidens kanker bila berhub dgn substansi tsb. Substansi yang bersifat karsinogenik antara lain bahan kimia, virus, radiasi, dan yang lain. Karsinogen tersebut dpt menimbulkan mutasi dan tertbentk mutan. Perub kanker jg terjadi karena gangguan pd perbaikan gen. Bila kerusakan gen tidak dpt diperbaiki, maka tbt mutan.

Mutasi gen dapat menimbulkan kelainan pengaturan, ekspresi, dan penyimpangan gen penyandi protein yang berpengaruh pada fungsi vital sel, seperti proliferasi dan diferensiasi. Perubahan tersebut secara keseluruhan dapat diamati pada perubahan struktur dan fungsi yang terjadi pada sel kanker, antara lain kemampuan sel untuk menghasilkan protein yang memicu diri sendiri, dediferensiasi dan immortalitas. Manifestasi tumor ganas (kanker) memerlukan akumulasi mutasi genetik dan melibatkan berbagai faktor. Menurut Forbes (1987), perkembangan sel kanker menjadi kanker merupakan proses yang kompleks yang bertahap (multistep process). Tahap perkembangan sel kanker tersebut antara lain, inisiasi, promosi dan progresi.

Pada tahap inisiasi terjadi perub genetik dari protoonkogen (sel normal) menjadi onkogen (sel kanker). Perubahan yang menetap ini akan disusul oleh proses lanjutan. Perubahan ini dpt diamati dan difahami berdasar penelitian pd kanker kolorektal yang memunculkan fenomena multihit. Akumulasi yang terjadi baik onkogen maupun supresor gen menimbulkan perubahan keganasan.

Epitel normal Epitel hiperproliferatif Adenoma intermediet Adenoma lanjut Karsinoma Metastasis 5q atau delesi gen FAP delesi gen APC Mutasi 12 p pd gen K-ras Mutasi 18q, delesi gen DCC Mutasi 17p, delesi gen p53 Berbagai mutasi

Keterangan: FAP : Familial Adenomatous Polyposis APC : Adenomatous polyposis Coli DCC : Deleted in Colorectal Carsinoma (tumor suppressor gene) & berkaitan dgn invasi p53 : Tumor suppressor gene

HETEROGENENITAS SEL KANKER Sel kanker diduga berkembang melalui suatu evolusi klonal( semula sel kanker berasal dari satu klon, selanjutnya berkembang menjadi heterogen) Semakin progresif perkembangan sel kanker , maka sel ini semakin heterogen Heterogenitas ini merupakan manifestasi evolusi klon sel kanker yang menyebabkan sel kanker mempunyai variasi kepekaan terhadap imunitas, variasi kecepatan tumbuh , kemampuan metastasis dan kepekaan tehadap obat. Ketidak stabilan genetik merupakan faktor yang sanat berperan pada mekanisme evolusi klon Perkembangan klon yang baru sanat ditentukan oleh keadaan Immune surveillance,

PROSES INVASI DAN METASTASIS Keampuan invasi sel kanker erat katannya dengan metastasis, Keterbatasa pengendalian metastasis merupakan penyebab utama kegagalan pengobatan kanker Proses metastasis terjadi melalui beberapa kejadian antara lain : 1. dimulai dengan proses invasi dan infiltrasi sel kanker ke jaringan sekitar dan penetrasi ke pembuluh getah bening dan pembuluh darah 2. lepasna sel kanker ke sirkulasi 3. perjuanan sel kanker mempertahankan hd di sirkulasi 4. tersagktnya sel kanker di anyaman kapiler pada organ terdekt 5. penetrasi ke dinding pembuluh darah dan selanjtnya perkbngan metastasis jauh.

Psikoneuroimunologi dan kanker Saat ini immune surveillance kembali banyak dibicarakan orang. Macam, cara kerja, dan bahan yang dihasilkan oleh berbagai sel yang terlibat dlm immune surveillance sudah banyak yang dpt diungkap. Hal ini disebabkan oleh semakin majunya teknik pemeriksaan imunologik. Putra (1999), mendapatkan 3 pola immunopatologik kelenjar getah bening yang mencerminkan derajat kualitas immune surveillance pada penderita kanker payudara, yang merup prognostikator handal. Berbagai konsep digun utk meningkatkan immune surveillance, antara lain, exercise immunology dan psikoneuroimunologi.

Konsep exercise immunology berdasarkan pd fenomena bahwa latihan fisik dpt mempengaruhi respon imun, sedang konsep psikoneuroimunologi berdasar pd fenomena bahwa stres mempengaruhi repos imun (Ader, 1991; Putra 1999) Konsep psikoneuroimunologi dikembangkan berdasar pd suatu pemikiran, bahwa sistem imun tidak sepenuhnya autonom, tetapi merupakan tampilan mekanisme adaptasi yang khusus, yang berkaitan dgn proses homeostatik. Konsep ini telah banyak digun dlm penelitian dan telah meningkatkan perhatian thd interaksi bahaviour, neural, endocrine dan imunitas yang sangat kompleks.

Sistem ketahanan tubuh sangat erat kaitannya dgn lingkungan hidup dan faktor psikososial. Perkembangan konsep ini tidak terlepas dari perkembangan neuroendokrin dan psikobiologi dan imunologi. Keterkaitan stres dgn respon imun merup salah satu pemikiran yang terdapat dlm konsep psikoneuroimunologi. Istilah stres digun utk mengungkap fenomena pasikik dan fisik yang kompleks dan yang mekanismenya belum jelas diketahui. Perub yang terjadi pd keadaan stres dpt berupa perub jaringan, seluler dan biokimia. Aktivitas emosional berjalan melalui hipothalamus, hipofisis dan sekresinya adrenocorticotropic hormon (ACTH), mengirim tanda ke korteks adrenalis, yang mensekresi kortikosteroid. Peningkatan ini akan menyebabkan limfositopeni atau limfositosis, pengecilan timus, limfa dan kel. getah bening.

Banyak fakta menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres, cemas, depresi, akan mudah terserang oleh berbagai penyakit. Tikus yang diberi kebisingan, akan lebih peka thd tuberkulosis akut. Pada percobaan binatang, diketahuistres dpt mempercepat perkembangan sel kanker dan meningkatkan metastasis. Pada penelitian ttg sekresi ACTH dan kortisol, diketahui bahwa sekresi ACTH tikus terjadi sangat cepat, kadar di plasma tertinggi dicapai pada 3 menit, sedang kortisol mendapatkan stres tunggal. Pada stres yang berulang, terjadi peningkatan kortisol setelah satu jam dan mulai normal kembali setelah 8 jam.

Ketahanan tubuh yang dicerminkan oleh immune surveillance sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan ekosistem mikro dari suatu kehidupan. Ketahanan tubuh pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki tubuh untuk mempertahankan kondisi fisiologik. Berdasar konsep imunologik dikenal 2 jenia ketahanan tubuh, yaitu ketahanan tubuh natural dan ketahanan tubuh adaptif.