METODE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Oleh : Siti Sa’uda, M.Kom. SPIRAL MODEL
SPIRAL MODEL Merupakan model proses perangkat lunak yang memadukan wujud perulangan dari model prototyping dengan aspek pengendalian dan sistematika dari waterfall model, dengan penambahan elemen baru yaitu analisis resiko.
Aktivitas didalam Model Spiral Komunikasi Pemakai (Customer Communication) Membangun komunikasi yang baik dengan pengguna sistem. Perencanaan (Planning) Penentuan tujuan, alternatif dan batasan. Analisis resiko (Risk Analysis) Analisis alternatif dan identifikasi / pemecahan resiko Rekayasa (Engineering) Pembangunan contoh-contoh aplikasi, misalnya prototype. Pembangunan & Realisasi (Construction & Release) Pembangunan sistem, test, install dan support Evaluasi Pemakai (Customer Evaluation) Penilaian terhadap hasil dari fase rekayasa dan fase pembangunan & realisasi oleh pengguna.
Bentuk spiral memberikan gambaran bahwa semakin besar iterasinya, maka menunjukkan makin lengkap versi dari perangkat lunak yang dibuat.
Kelemahan Model Spiral Sulit untuk meyakinkan pemakai (saat situasi kontrak) bahwa penggunaan pendekatan ini akan dikendalikan Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya relatif baru.
Keuntungan Model Spiral Pada model spiral, resiko sangat dipertimbangkan. Resiko adalah sesuatu yang mungkin mengakibatkan kesalahan. Model spiral merupakan pendekatan yang realistik untuk pengembangan perangkat lunak / sistem berskala besar. Pengguna dan pembangun bisa memahami dengan baik perangkat lunak yang dibangun karena setiap kemajuan yang dicapai selama proses dapat dinikmati dengan baik.