Kurikulum Berbasis Kompetensi PTIK
Kurkikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai pebelajar, penilaian, kegiatan belajar-mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, dalam Dewa Komang Tantra, 2009).
Kompetensi Mengacu pada kompetensi yang dikembangkan Anderson dan Krathwhol (2001), yaitu: 1) factual knowledge 2) conceptual knowledge 3) procedural knowledge 4) metacognitive knowledge
Di Indonesia Kepmen 045/U/2002, yaitu: Pengembangan kepribadian (MK) Pengembangan keahlian dan keterampilan (MKK) Pengembangan keahlian berkarya (MKB) Pengembangan perilaku berkarya (PPB) Pengembangan berkehidupan bermasyarakat (PBB).
Acuan Dasar Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus di dasarkan pada sebuah kerangka dasar, yaitu Tingkat pengetahuan Ketrampilan Tata nilai dan sikap Kesemuanya harus menyatu dan melebur di dalam semua kompetensi yang di inginkan (Chomsin S. Widodo & Jasmadi, 2008).
Langkah Penyusunan Kurikulum (Chomsin S. Widodo & Jasmadi, 2008: 17) langkah yang dapat ditempuh dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi adalah: Mendefinisikan prasayarat professional yang dibutuhkan dalam kawasan pengetahuan, ketrampilan dan sikap (kompetensi yang dibutuhkan). Informasi tentang prasyarat profesioanal yang dibutukan atau tingkat kompetensi di masyaraakat didapatkan dari masukan para stakeholders. Menentukan prasyarat professional, tujuan pemebelajaran dan sasaran yang ingin dicapai. Peserta didik harus mengetahui kompetensi yang akan di capai setelah mengikuti proses beljar mengajar karena tidak semua kompetensi yang diinginkan dimasyarakat terpenuhi setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Langkah Penyusunan Kurikulum … 3. Menerjemahkan tujuan pembelajaran dan sasaran yang ingin dicapai kedalam sebuah rencana pembelajaran yang tergambarkan dalam topic-topik belajar, metode pengajaran yang digunakan, dan sasaran penilaian. 4. Mengembangkan sebuah rencana untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Pengembangan ini memaksa penyelenggara pendidikan untuk selalu mengontrol kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan juga selalu mengikuti perkembangan dan peningkatan kompetensi yang diinginkan oleh masyarakat dan dunia kerja. 5. Menerapkan kegiatan dalam belajar mengajar dan mengembangkan strategi evaluasi. Fokus dalam kegiatan belajar mengajar yang dilangsungkan adalah pada performa kompetensi yang akan di capai buka pada materi atau content.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Pmebelaran Peserta didik dituntut untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam belajar (mandiri dan kelompok). Pengajar dituntut meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam materi pembelajaran (content) dan selalu mengikuti perkembangan informasi yang ada di sekitarnya untuk dapat memfungsikan posisinya sebagai pendidik atau pengajar. Pengajar (dosen/guru/pelatih) dalam proses pembelajaran harus tetap menggunakan koridor bahwa pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pada proses bukan hasil (Chomsin S. Widodo & Jasmadi, 2008)
Model-model Pembelajaran dalam KBK Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning Self-Directed Learning (Kegiatan belajar mandiri) Cooperative Learning (Kerjasama) Collaborative Learning (perilaku bersama dalam kerjasama) Contextual Instruction (sesuaikan dengan kenyataan) Project Based Learning Problem Based Learning and Inquiry ( proses pencarian/penggalian) Pendidik/dosen dapat pula mengembangkan model pembelajarannya sendiri (Dirjen Pendidikan Tinggi, 2008)
Pustaka Tantra Dewa, Komang. (2009). Kurikulum Berbasis Kompetensi. ….. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Direktorat Akademik Dirjen Pendidikan Tinggi. Widodo, Chomsin S. & Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Elex Media Komputindo