Cinta = Buta???
Mengapa Kita Berpacaran? merasa kesepian Merasa butuh perhatian Merasa jatuh cinta Ingin bahagia Ingin memenuhi kebutuhan biologis Supaya tidak dianggap tidak laku, seringkali menjadi jomblo membuat kita tidak nyaman Supaya ada teman untuk berbagi masalah termasuk finansial
Apa sih Sebenarnya Pacaran itu? Masa persiapan menuju ke Pernikahan (mencari pasangan hidup) Apa itu pernikahan? Apa tujuan pernikahan Kristen? Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Apa itu Pernikahan Kristen? Kej 2:24, ikatan janji yang eksklusif dan heteroseksual antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan, ditahbiskan dan dikokohkan oleh Allah, didahului dengan kepergian meninggalkan orang tua, mencapai kegenapannya yang sepenuhnya dalam persetubuhan, menjadi satu pasangan yang permanen dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan agar keluarga yang dibentuk dapat memuliakan Allah (I Kor 10:31)
Apa Tujuan Pernikahan Kristen? Not happines but growth, untuk menjadi makin seperti Kristus (Ef 4:11-15). Sehingga tidak saling memperalat untuk memperoleh kebahagiaan dan tidak gampang bercerai (kalau kamu tidak membuat saya bahagia, kita cerai). Kebahagiaan adalah hasil pertumbuhan, jadi yang harus dikejar adalah pertumbuhan bukan kebahagiaan Menghasilkan keturunan ilahi (Mal 2:15-16), tapi ini tidak berlaku untuk semua pasangan. Keluarga menjadi tempat pertumbuhan bagi suami dan istri dan juga bagi anak-anak, sehingga menghasilkan masyarakat baru yang takut akan Allah, sehingga Allah dimuliakan
Tahap-Tahap menuju Pernikahan Pra Pacaran, proses mencari orang yang akan digumulkan untuk menjadi pasangan hidup kita Pergaulan umum persahabatan Pacaran : Proses menguji dan memastikan apakah pilihan yang sudah diambil itu tepat Pernikahan : sudah tidak ada lagi proses pengujian dan memastikan, yang ada adalah proses saling menerima, saling menyesuaikan, saling memaafkan dan saling setia Biasanya orang yang pacarannya tidak baik, akan mengalami pernikahan yang tidak baik juga (ingat prinsip tabur tuai)
Prinsip Memilih Pasangan Hidup Ingatlah selalu tujuan utama berpacaran=tujuan pernikahan yaitu menolong pertumbuhan kita, jadi pilihlah orang Kristen yang dewasa yang bisa membuat kalian berdua saling menolong dalam pertumbuhan Pacaran adalah hal yang serius, bukan sekedar having fun, ini menentukan hidupmu ke depan Artinya satu hal yang kalau tidak dijalani sesuai aturan main, maka akibat yang ditimbulkan bisa buruk bagi diri sendiri, pacar kita dan orang lain (kecewa, sakit hati, marah, hubungan sex sebelum menikah, hamil di luar nikah, penyakit kelamin, aborsi, menjadi batu sandungan). Akibatnya bisa takut menikah karena sakit hati atau karena sudah pernah melakukan hubungan sexual.
Prinsip Memilih Pasangan Hidup Hubungan sex hanya untuk 2 orang (laki-laki dan perempuan) yang terikat dalam pernikahan Anak Tuhan seharusnya berpacaran dengan orang yang seiman dan bertumbuh. Orang yang berpacaran dengan orang yang belum percaya, cenderung akan menikah dengan orang yang belum percaya Sesuatu yang nampaknya indah saat ini bisa saja hanya semu/bukan yang sesungguhnya, demikian sebaliknya Terbuka untuk berteman dengan siapapun Jangan tabu dengan sahabat
Tahapan sebelum Berpacaran Buatlah kriteria melalui doa dan nasehat dari PKTB Miliki kriteria yang jelas tentang orang seperti apa yang cocok/kita butuhkan sebagai pasangan hidup. Berfungsi sebagai filter. Mengapa penting? Seringkali pada waktu seseorang sedang jatuh cinta, perasaan atau emosi sangat mendominasi (tidak bisa makan/tidur, dll). Akal sehat cenderung kurang bisa berfungsi dengan baik. Sehingga sebaiknya jauh-jauh hari sebelum saat itu tiba, kita sudah menggumulkan kriteria PH dalam kondisi yang tenang dan objektif Gumulkan baik-baik secara pribadi dihadapan Tuhan melalui doa, sate, puasa, BR, PA, termasuk dgn meminta masukkan dr PKTB, org yg lebih dewasa scr rohani Perasaan tertarik yang amat kuat akan mendorong kita untuk segera melakukan pendekatan, apalagi kalau ada saingan Kita bisa sangat subjektif, sehingga seolah-olah sate kita selalu memberi lampu hijau, padahal sebenarnya tidak
Bagaimana Menyusun Kriteria Cukup mengenal diri dengan baik, sehingga kita tahu PH seperti apa yang kita butuhkan Kriteria itu pedoman, bukan harga mati, sehingga jika kita menemukan orang yang memenuhi sekitar 75% dari kriteria kita, tidak perlu langsung ditolak
Kriteria Kriteria Rohani Mengasihi Allah? Punya visi jelas? Kriteria mental Komunikasi : nyambung, saling mengerti, rendah hati untuk minta maaf dan mengatakan trimakasih Karakter : saling melengkapi Kriteria fisik Bukan yang prinsipil karena bisa berubah Yang penting inner beauty, orang ganteng/cantik bisa tertarik pada orang yang kurang ganteng/cantik Kriteria lain (perbedaan umur, tingkat pendidikan, perbedaan suku, status ekonomi, dll)
Tahapan sebelum Berpacaran Ajak orang yang kita doakan untuk bergumul bersama, dalam rangka mencari kehendak Tuhan Beri kesempatan kepada orang yg kita ajak bergumul untuk mengambil waktu bergumul pribadi dulu Kita perlu terbuka untuk menerima apapun jawaban Tuhan Rasa saling mencintai tidak berarti Tuhan pasti menghendaki keduanya berpacaran dan belum tentu pasti cocok Perlu bertemu secara teratur (misal 1 minggu 1-2x), berdoa dan mendiskusikan hal-hal yang penting secara mendalam Masing-masing pihak perlu membuka diri tentang visi, masa lalu, latar belakang keluarga Tahap ini belum berpacaran, anggap sebagai teman baik Tidak perlu “go public,” artinya batasi untuk keluar bersama, kalau ada yang bertanya bilang aja teman baik atau sedang bergumul bersama, belum pacaran
Tahapan sebelum Berpacaran Ambil keputusan berdasarkan pimpinan Tuhan dan apa yang terjadi selama masa pergumulan bersama Dasar pertimbangan : HPDT, akal sehat, kesesuaian dgn kriteria, pendapat PKTB atau orang lain yang lebih dewasa secara rohani Ada resiko dan ada keterbatasan untuk benar-benar mengetahui kehendak Tuhan dengan tepat, sehingga merupakan langkah iman, sisanya diuji dalam masa pacaran Keputusan : ya, tidak, ambil waktu bergumul bersama lagi Bila keputusannya berpacaran, maka proses mencari kehendak Tuhan harus terus menerus dilakukan, artinya perlu terus diuji dan ada keterbukaan untuk putus
Masa Pacaran Masa adaptasi dimana 2 orang yang berbeda (latar belakang, temperamen, karakter, nilai-nilai hidup,hobi, dll) sedang mempersiapkan diri untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan Tujuan dari masa adaptasi ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam hal-hal yang prinsip Tidak hanya diisi dengan makan, nonton, jalan-jalan ataupun hal-hal yang sifatnya rohani (PA dan doa), tetapi perlu berbicara dari hati ke hati, tentang siapa diri kita (rencana hidup, pekerjaan, pengaturan waktu dan uang, karakter, cara memecahkan masalah, planning bila memiliki anak, dll) Biasanya akan terjadi banyak benturan Kujujuran dan ketulusan mutlak diperlukan, supaya tidak terjadi perkataan : dulu waktu pacaran kamu tidak begitu
Masa Pacaran Baik, bila kedua pihak memiliki pelayanan yang sama, terlibat kepanitiaan yang sama Jangan menikah kalau belum pernah bertengkar selama pacaran Proses adaptasi berlangsung lebih halus karena frekuensi pertemuan (=benturan) tidak setinggi dalam masa pernikahan, sehingga masing-masing pihak memiliki waktu untuk memulihkan diri (itu sebabnya jangan menghindari konflik dan harus berusaha menyelesaikan konflik) Masa untuk mengenal keluarga masing-masing, misal dengan menghadiri acara-acara keluarga Merupakan masa pengujian terakhir sebelum orang tidak bisa mundur lagi yaitu pernikahan
Masa Pacaran Masa untuk menjaga kekudusan Sejauh mana keintiman fisik boleh dilakukan? Ingat keintiman tidak hanya secara fisik tetapi secara emosional dan juga rohani Dan fokus masa pacaran bukan keintiman fisik
Penutup Cinta tidak harus buta