SIKLUS PARASIT PADA VEKTOR Adrial Department of Parasitolgy Medical Faculty Andalas of University Jl.Perintis Kemerdekaan Padang 25127 West Sumatera-Indonesia e-mail : adrial_63@yahoo.com
PARASIT Parasit adalah organisme yang hidup permanen atau sementara dalam tubuh host dengan tujuan mengambil sumber makanan dan mendapatkan perlindungan dari host. Host adalah organisme yang menampung parasit tersebut. Hubungan parasit dan host yang berguna untuk kelangsungan hidup parasit tersebut disebut dengan parasitisme.
Adapun pengaruh arthropoda bagi kesehatan manusia yaitu sebagai vektor (penular) penyakit dan sebagai penyebab penyakit. Arthropoda sebagai vektor (penular) penyakit berarti arthropoda yang dapat memindahkan suatu penyakit dari orang yang sakit terhadap orang yang sehat dimana dalam hal ini arthropoda secara aktif menularkan mikroorganisme penyakit dari penderita kepada orang yang sehat dan juga sebagai tuan rumah perantara dari mikroorganisme tersebut.
Vektor Vektor berarti pembawa atau pengangkut agen penyakit (patogen) baik protozoa, virus, bakteri, rickettsia. Dalam parasitologi vektor adalah serangga yg memindahkan parasit stadium infektif dari penderita ke orang sehat lainnya. Berbagai arthropoda telah terbukti peka (susceptible) thd bermacam-macam agen penyakit Berbagai parasit (cacing atau protozoa) juga dpt berkembang dan menyelesaikan sebagian dr hidupnya dlm tbh arthropoda tsb sbg tempat tinggal sementara
Siklus Hidup Parasit Untuk mempelajari siklus hidup parasit perlu diketahui: - Sumber Infeksi (reservoir) - Sisi atau tempat masuk parasit ke dalam host (portal of entry/port d’entree) - Perubahan Fisik parasit selama berada didalam host. Hal-hal tersebut dapat membantu dalam pengobatan,pencegahan dan pemberantasan parasit.
Klasifikasi Vektor Arthropoda (arthros+podos) adalah filum dari binatang beruas yang termasuk di dalamnya kelas: Insecta (vektor) Arachnida Crustacea Kebanyakan speciesnya penting secara medis, sebagai parasit, atau vektor organisme yang dapat menularkan penyakit.
Cara Penularan Penyakit parasit oleh Serangga * MEKANIK * BIOLOGIK : ◦ PROPAGATIF ◦ SIKLO PROPAGATIF ◦ SIKLO DEVELOPMENTAL ◦ TRANSOVARIAN
Serangga sebagai penular penyakit Penularan penyakit dgn 2 cara: 1. Penularan secara biologik 2. Penularan secara mekanik Penularan biologik dpt terjadi dgn berbagai cara: Penularan propogatif (bakteri Yersinia pestis) Penularan siliko-propagatif (P. falciparum) Penularan siliko developmental (B. malayi) Penularan transovarian/herediter (R. Tsutsugamushi, DHF) Penularan secara mekanik >>> penularan dari penderita suatu penyakit kepada orang lain dgn perantaraan bagian luar alat-alat tubuh serangga >>> askariasis, giardiasis, trikuriasis oleh lalat dan lipas
Propagatif Bila di dalam tubuh vektor, parasit hanya membelah diri menjadi banyak, penularan ini disebut penularan propagatif, misalnya Yersinia pestis dalam pinjal tikus (Xenopsylla cheopis, Stivalius cognantus & Neopsylla sondaica). Cyclo-propagatif Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Plasmodium, Leishmania, Trypanosoma) berubah bentuk dan membelah diri menjadi banyak, disebut penularan siklo-propagatif, misalnya Plasmodium falcifarum dalam nyamuk Anopheles.
Cyclo-developmental Bila di dalam tubuh vektor, parasit (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, B. timori, Onchocerca volvulus) hanya berubah bentuk menjadi bentuk infektif, disebut penularan siklo-developmental, misalnya Wuchereria bancrofti dalam badan nyamuk Culex quenquefasciatus.
Host - vector relationship Adapted from Waters, Science,301 (2003)
Siklus plasmodium dalam tubuh vektor
Suhu sangat mempengaruhi siklus hidup di dalam tubuh vektor. Suhu optimum utk perkembangan stadium seksual yg cepat di dlm tubuh vektor ialah 27° C (P. vivax 8 hari dan P. falciparum 11 hari). Jika umur nyamuk lebih pendek dari siklus sporogoni malaria (P. vivax 9 hari dan P. falciparum 10-11 hari pada suhu 26°C) maka transmisi tidak terjadi karena sporozoit belum terbentuk. Nyamuk dengan umur panjang berpeluang menjadi vektor malaria lebih besar, karena lebih sering kontak dengan orang (lebih banyak siklus gonotropic) dan siklus sporogoni dapat diselesaikan (Bruce-Chwatt, 1985).
Perkembangan mikrofilaria dalam tubuh nyamuk sebagai vektornya Mf. → nyamuk → selubung lepas → lambung → thorax Larva stadium satu (L1): Tidak aktif, pendek, kutikula tebal, ekor memanjang (Brugia: 1-2 inti pada ujung ekor) Larva stadium dua (L2): Gerakan lebih aktif, memanjang, melebar, kutikula tipis Ekor memendek, papila pada ujung posterior Larva stadium tiga (L3): Bergerak sangat aktif, langsing dan panjang Ditemukan pada abdomen, thorax, kepala dan proboscis
Perkembangan larva (L1 – L3): Temperatur (makin tinggi, makin cepat) Brugia malayi: 8-10 hari Brugia pahangi: 8-10 hari Wuchereria bancrofti: 12-14 hari Wuchereria kalimantani: 3 minggu
LARVA INFEKTIF (L 3) FILARIA LIMFATIK PRPROSCIS PROBOSCIS NYAMUK
Siklus hidup Trypanosoma cruzi Tripanosoma Amerika penyebab penyakit Chagas (Amerika Tengah & Selatan), vektornya adalah Hemiptera>> Rhodnius Setelah mereka dihisap oleh triatoma bersama-sama dengan darah makanannya, tripomastigot prosiklik masuk ke dalam usus tengah & membelah diri (± 10 hr). Di situ mereka menjadi bentuk-bentuk amastigote yang berkembang biak dengan cara pembelahan jadi dua lalu menjadi trypomastigot metasiklik atau membentuk epimastigote. Bentuk-bentuk epimastigote berkembang biak lebih lanjut dengan cara pembelahan jadi dua dan melanjutkan, kedalam rektum. Di sini epimastigote-epimastigote mnjadi trypomastigote-trypomastigoe metasiklik yan dikeluarkan ke dalam tinja. Siklus hidupnya di dalam hospes avertebrata mkan waktu 6-15 hari atau lebih, tergantung dari spesies serangga atau stadiumnya dan juga temperaturnya. Trypomastigote-trypomastigote yang infektif dapat menembus selaput lender secara aktif.
dituliskan di sini….
Infeksi terjadi dengan luka gigitan dan defekasi dari tinja dekat luka Hemiptera Infeksi terjadi dengan luka gigitan dan defekasi dari tinja dekat luka
T. gambiense & T. rhodesiense Tripansoma Afrika (Afrika Barat dgn hospes reservoir babi & Afrika Timur dgn hospes reservoir sapi 7 hewan liar lainnya) dengan vektor lalat Tsetse Di dalam tubuh Lalat Tsetse trypasomo >>> tripomastigot procyclic (midgut) >>> membelah diri (10 hr) >>> migrasi kelenjar ludah>>> epimastigot>>> membelah diri >>> tripanosoma metasiklik Stdm infektif thdp manusia & hospes reservoir. Siklus dalam tubuh lalat Tsetse berlangsung 25-50 hr tergantung spesies lalat tsetsenya. Sekali mengisap darah lalat tesetse memuntahkan 40.000 tripanosoma metasiklik. Dosis infektif minimum utk kebanyakan hospes adalah 300-500 organisme
Leishmania Apabila lalat mengisap darah untuk pertama kalinya dari penderita Leishmaniasis yg mengandung amastigot >>> berubah menjadi promastigot >>> kebawah usus lalat. Infeksi dimulai dengan apabila Lalat pasir mengisap darah yang kedua kalinya yg mengandung promastigot.
Siklus Hidup Leishmania dalam tubuh Vektor (Phlebotomus papatasi/ Lalat Pasir)
Kepustakaan Parasitic Diseases, Despommier Atlas Helminthology and Protozoology, Jeffrey Parasitologi Kedokteran ditinjau dari organ Tubuh yang diserang, 2009. Ridad Agoes; Natadisastra. Penerbit EGC.