Aspek Farmakologik pada Gagal Ginjal Kronis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CARA KERJA MESIN HEMODIALISIS
Advertisements

Antidiabetika Obat antidiabetik digunakan untuk mengontrol diabetes melitus. DM : suatu penyakit dimana terjadi kegagalan total atau parsial dari sel beta.
PENGANTAR ANTI MIKROBA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SULFONAMIDE & ANTIVIRUS
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
B. ANTIBIOTIKA KLASIFIKASI ANTIBIOTIKA 1. BERDASARKAN CARA KERJA a
DIURETIKA I. PENGERTIAN
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
KELOMPOK 5.
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
OBAT YANG MEMPENGARUHI JANIN INTRA UTERIN
Gagal Ginjal Akut dan Kronik
Obat anti infeksi terdiri dari 2 golongan :
Adequacy HD Divisi Ginjal Hipertensi RSUD Dr.Moewardi Surakarta
Divisi Ginjal & Hipertensi RSUD Dr.Moewardi Surakarta
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
Hemodialisa / Cuci Darah
Pemeriksaan Faal Ginjal
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
KANKER DAN GINJAL oleh Dr. Yew Shiong Shiong
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
HEMODIALISIS TIM : GENITOURIA.
DIURETIKA FARMAKOLOGI PKH UB 2012.
Farmakoterapi Gagal Ginjal
TES FUNGSI GINJAL Departemen Ilmu Patologi Klinik
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
PERAWATAN TERMINAL GAGAL GINJAL KRONIK
Acute Kidney Injury (AKI)
Divisi ginjal hipertensi
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
DIURETIK.
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
Anestesi Pada Gagal Ginjal
Sistem Ekskresi.
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
Kelompok 2.
Ganguan Fungsi Hati Relin Yesika
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Cakupan Ilmu Toksikologi
GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
METOTREKSAT INDRA KURNIAWAN TENDEAN PSPA XXV C.
Sistem Ekskresi Manusia
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Sistem Ekskresi Manusia
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
INTERAKSI OBAT ANTIDIABETIK OLEH KELOMPOK 3 RABIATUL MUSFIRAH JOHAN WIDYA SUMARNI ULFA YULIANINGSIH FENTY.
PENDAHULUAN Tujuan pemberian sediaan parenteral : 1. Pemberian obat pada keadaan mendesak 2. Zat aktif tidak dapat diserap oleh saluran cerna 3.Obat yang.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Antibiotik Pengertian antibiotik Penggolongan antibiotik Indikasi Kontra indikasi Mekanisme kerja Sasaran penggunaan Efek samping Toksisitas.
Transcript presentasi:

Aspek Farmakologik pada Gagal Ginjal Kronis Wurjanto,dr,SpPD-KGH Divisi Ginjal Hipertensi RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Pada dasarnya fungsi ginjal adalah menyaring / membersihkan plasma darah dari bahan-bahan yang terlarut, termasuk disini obat-obatan Sebagian besar obat-obatan akan diekskresikan lewat ginjal (urine), sehingga pemberian obat pada penderita GGK harus diperhatikan Dosis obat-obatan yang diekskresikan lewat ginjal yang bersifat Nefrotoksik harus diperhatikan, karena dapat terjadi komulasi dan mempercepat kemunduran fungsi ginjal.

Pada GGK terminal yang sudah menjalani dialisis berhubung ada kehilangan obat lewat darah, selain toksitas juga perlu diperhatikan seberapa banyak dosis yang hilang, untuk mempertahankan efektifitasanya Seperti diketahui pemakaian obat yang nefrotoksik dalam jangka lama dapat menimbulkan “drug induced Nefropati” yang akhirnya menjadi GGK terminal

Pemakaian obat pada GGK selain mengetahui obat Nefrotoksik, tetapi juga harus tahu ekskresinya lewat ginjal, hepar, atau feces, dan kelarutanya pada air (hydrophylic) atau lemak (Lyphophylic) Termasuk obat yang Nefrotoksik : Aminoglikoside, Betalaktam, Fankomisin, Sulfonamid, Asiklovir, Rimfampisin, Amphoferisin B, Tetrasiklin, NSAID, Cyclosforin A, Metotrexate.

Macam Obat yang Nefrotoksik Aminoglikoside : Efektif untuk gram negatif, tetapi Nefrotoksis. Pemakaian pada GGK dan GGK end stage yang Hemodialisa : Dosis sama, interval diperpanjang Dosis kecil interval sama Monitor ureum/creatinin dn kadar obat dalam plasma Sulfonamid : Ekskresi lewat ginjal, sering dipakai pada HIV/AIDS. Bila terpaksa dipakai: Mempertahankan hidrasi  diuresis 1500 cc/24 jam Alkalinasi dengan sodium bicarbonat pH urine > 7,5 Pemeriksaan urine berkala mendeteksi adanya Hematuria.

Macam Obat yang Nefrotoksik Amphotericyn B : Obat jamur sangat Nefrotoksik, larut dalam air. Bila terpaksa dipakai : Mencampur dengan intralipid Dopamin agonis Suplementasi garam infus Dosis titrasi Rimfampisin : Obat TBC, toksitas tergantung lama pemakaian bersifat reversible Asiklovir : Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi pada tubulus  obstruksi bersifat reversible Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Tidak langsung Nefrotoksik, tetapi terjadi Nefropati terutama metisilin, Penisilin, dan Ampisilin. Sefalosforin bila dosis tinggi dapat Nefrotoksis.

Macam Obat yang Nefrotoksik Vankomisin : Sangat toksis, bila terpaksa dipakai harus monitoring yang ketat; urine, plasma darah, ureum / kreatinin. NSAID : Menghambat efek Prostaglandin. Prostaglandin menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, menurunkan resistensi kapiler ginjal, meningkatkan perfusi ginjal Tetrasiklin : Menimbulkan Fanconis’s Syndrome, Hiperkatabolik degan kenaikan urea Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Nekrosis Akut dan pengendapan di Tubulus.

Terima Kasih,.