UJI CHI-KUADRAT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistika Nonparametrik
Advertisements

Pengujian Hipotesis (Satu Sampel)
SESI 8 UJI DESKRIPTIF.
KELOMPOK I-STAT.NONPAR 2G
Aria Gusti UJI KAI KUADRAT Aria Gusti
Uji Mann Whitney Uji Mc Namer
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
Pertemuan 6 UJI HIPOTESIS
Uji kesamaan proporsi p populasi
REGRESI LINIER BERGANDA
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
UJI SAMPEL TUNGGAL.
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
Modul 7 : Uji Hipotesis.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPLE TUNGGAL)
Bab 6. Pengujian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS.
Chi Square.
Metode Statistika II Pertemuan 5 Pengajar: Timbang Sirait
VIII. UJI HIPOTESIS Pernyataan Benar Salah Ada 2 Hipotesis Hipotesis H
Chi Square.
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
Regresi Linier Sederhana dan Korelasi
Kelompok 2 Uji Wald-Wolfowitz
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Ramadoni Syahputra, ST, MT
PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
HIPOTESIS & UJI PROPORSI
STATISTIK NONPARAMETRIK Kuliah 10: Uji k-Sampel Berhubungan: Uji Friedman Dosen: Dr. Hamonangan Ritonga, MSc Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta.
BUDIYONO Program Pascasarjana UNS
STATISTIK NONPARAMETRIK Kuliah 4: Uji Chi Squares untuk Dua Sampel independen dan Uji Tanda Dosen: Dr. Hamonangan Ritonga, MSc Sekolah Tinggi.
Jika datanya interval rasio, distribusi data normal dan jumlah data besar (>30) digunakan statistik parametris Jika datanya nominal/ordinal, atau distribusi.
Statistik Non Parametrik
Oleh: Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
HIPOTESIS DAN UJI RATA-RATA
HIPOTESIS & UJI VARIANS
CHAPTER 6 AnoVa.
UJI CHI KUADRAT (2) Topik Bahasan: Universitas Gunadarma
DISTRIBUSI CHI SQUARE (Kai kuadrat)
Statistik Non Parametrik
UJI SATU SAMPEL Jakarta, 27 Maret 2013.
Bab 4 Pengujian Hipotesis Tentang Rata2
STATISTIK daftar isi slide show # CHY SQUARE TEST ( TES KAI KUADRAT )
UJI NORMALITAS DAN HOMOGENITAS
STATISTIKA Pertemuan 13-14: Analisis Nonparametrik Dosen Pengampu MK:
SELAMAT DATANG. SELAMAT DATANG Kelompok 3 ganti teks sesuai selera TMT- VI A.
Chi Kuadrat.
UJI CHI KUADRAT.
Chi Square.
Uji Chi Kuadrat Statistika Pertemuan 14.
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
CHI KUADRAT.
Topik Bahasan: UJI CHI KUADRAT (2) Uji chi kuadrat-statistika 2.
( f 0 fe ) ( x ) fe 1 2  MODUL PERKULIAHAN SESI 2
STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL TUNGGAL)
Uji Hipotesis.
Statistik Industri 2 Semester Pendek Dianasanti Salati 1 Agustus 2016.
REGRESI LOGISTIK BINER
Pengantar Statistika Bab 1
( f 0 fe ) ( x ) fe 1 2  MODUL PERKULIAHAN SESI 2
UJI CHI‐SQUARE Uji Chi-square atau qai-kuadrat digunakan untuk melihat ketergantungan antara variabel bebas dan variabel tergantung berskala nominal atau.
Teknik Analisis Data dengan Statistik Non Parametrik
Pengantar Statistika Bab 1
UJI SATU SAMPEL (UJI CHI SQUARE) Devi Angeliana K SKM., M.PH
Pengantar Statistika Bab 1 DATA BERPERINGKAT
INFERENSI.
DISTRIBUSI CHI SQUARE (Kai kuadrat ) 1. UJI KESELARASAN (GOODNESS OF FIT) 2 UJI KEBEBASAN (Independency test) 1.
Pengujian Sampel Tunggal (1)
TABEL KATEGORIK 2×2.
Transcript presentasi:

UJI CHI-KUADRAT

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan frekuensi observasi, dilambangkan dengan fo ) dengan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data (selanjutnya disebut dengan frekuensi harapan, dilambangkan dengan fe ).

Uji Kecocokan uji kecocokan atau goodness of fit test, hipotesis nol merupakan suatu ketentuan tentang pola yang diharapkan dari frekuensi- frekuensi dalam kategori (-kategori) tertentu. Pola yang diharapkan harus sesuai dengan asumsi atau anggapan atas kemungkinan kejadian yang sama dan bersifat umum.

Catatan: fo : frekuensi observasi fe : frekuensi harapan Dalam uji kecocokan model derajad kebebasan (df) sama dengan jumlah kategori dikurangi jumlah estimator yang didasarkan pada sampel dan dikurang 1. Yang dimaksud estimator parameter adalah parameter yang diperkirakan nilainya, karena nilai parameter tidak dapat secara tepat ditentukan berdasarkan data sampel yang tersedia. Jika dirumuskan menjadi: df = k – m -1 dengan : k : jumlah kategori data sampel m : jumlah nilai-nilai parameter yang diestimasi

Jika hipotesis nol menyatakan bahwa frekuensi-frekuensi observasi didistribusikan sama dengan frekuensi harapan, tidak ada parameter estimatornya. Dengan demikian nilai m = 0

Contoh: Sebuah distibutor alat penggilingan padi membagi pasar menjadi 4 wilayah (A, B, C, dan D). Ada informasi bahwa pendistribusian alat penggilingan merata pada setiap wilayah. Untuk membuktkan pernyataan tersebut diambil 40 arsip sebagai sampel. Dari 40 arsip tersebut diperoleh informasi yang tertuang dapa tabel. Gunakan tingat signifikansi 5 persen untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa distribusi alat penggilingan di keempat wilayah merata (sama)! Wilayah Total A B C D Distribusi bedasarkan, sampel, f0 6 12 14 8 40 Distribusi bedasarkan harapan, fe 10

Jawab: Hipotesis Ho : distribusi alat penggilingan di keempat wilayah merata (sama) Ha : distribusi alat penggilingan di keempat wilayah tidak merata (tidak sama) Nilai Kritis Dalam kasus di atas tidak perlu ada parameter yang diestimasi. oleh karena itu: df = k – m – 1 = 4 – 0 – 1 = 3 x2(0,05;3) = 7,81 Nilai Hitung Nilai uji statistik x2hitung diperoleh dengan cara sebagai berikut:

4. Simpulan Karena nilai statistik x2hitung = 4,0 lebih kecil daripada nilai tabel x2(0,05;3) = 7,81 berarti kita tidak dapat menolak Ho menyatakan bahwa distribusi alat penggilingan di keempat wilayah merata (sama)

Uji Tabel Kontigensi Tabel kontigensi memuat data yang diperoleh dari sampel random sederhana dan diatur berdasarkan baris dan kolom. Baik baris maupun kolom masing- masing terbagi dalam kriteria-kriteria atau ketentuan-ketentuan. Nilai-nilai data pada tabel kontigensi merupakan frekuensi observasi (fo). Dengan uji tabel kontigensi (contigenscy table test) kita dapat menguji apakah dua variabel (baris dan kolom) saling independen atau tidak. Gagasan ini didasarkan atas anggapan bahwa jika kategori- kategori saling independen nilai frekuensi observasi mendekati nilai frekuensi harapan. Perbedaan- perbedaan yang besar akan mendukung kita untuk menolak hipotesis yang menyatakan tentang independen.

Apabila banyaknya baris = r, banyaknya kolom = k, dan besarnya sampel n, nilai frekuensi harapan baris ke I dan kolom ke j dapat diperoleh dengan rumus: dengan derajat kebebasan df = (r – 1) (k – 1) Sedangkan rumus untuk memperoleh nilai x2

Contoh: Tabel berikut menunjukkan pengunjung pada salon TAMPAN pada tanggal 12 Oktober 2009 yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan umur. Ujilah hipotesis bahwa jenis kelamin dan umur pengunjung adalah independen dengan tingkat signifikansi α =0,01 Umur Jenis kelamin Total Pria wanita Dibawah 30 60 50 110 30 atau lebih 70 10 80 Total kolom 130 190

Jawab: Hipotesis Ho : jenis kelamin dan umur pengunjung adalah independen Ha : jenis kelamin dan umur pengunjung adalah tidak independen Nilai Kritis Derajat kebebasan df: df = (r – 1) (k – 1) = (2 – 1) (2 – 1) = 1 Nilai uji statistik x2(0,01;1) = 6,63 Kita menolak Ho jika x2hitung > 6,63

Nilai Hitung Berikut ini contoh perhitungan nilai frekuensi harapan

Nilai Hitung Berikut ini contoh perhitungan nilai frekuensi harapan E11 = (130 x 110 )/190 = 75,26 E12 = (60 x 110)/190 = 34,74 E21 = (130 x 80)/190 = 54,74 E22 = (60 x 80) / 190 = 25,26 Umur Jenis kelamin Total Pria wanita Dibawah 30 75,26 34,74 110 30 atau lebih 54,74 25,26 80 Total kolom 130 60 190

Nilai statistik x2 Simpulan Dengan tingkat signifikansi 1 persen Ho ditolak karena nilai statistik x2 sampel =23,28 lebih besar daripada x2(0,01;1) = 6,63. Ini berarti bahwa jenis kelamin dan umur pengunjung tidak independen

Kelas Surat kabar A Surat kabar B Surat kabar C Miskin 31 22 23 Rendah 34 25 26 menengah 24 27 APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA KELAS SOSIAL DENGAN SURAT KABAR YANG DIBACA, PERGUNAKAN TINGKAT SIGNIFIKANSI 5%