KORELASI WAHYU WIDODO.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
Advertisements

ANALISIS DATA Dr. Adi Setiawan.
Statistik Parametrik.
TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
DESAIN DAN ANALISIS PENELITIAN
APLIKASI KOMPUTER Dosen: Fenni Supriadi, SE.,MM
Statistik deskriptif.
analisis KORELASIONAL Oleh: Septi Ariadi
BAB XI REGRESI LINEAR Regresi Linear.
Analisis Korelasi dan Regresi Linier Sederhana
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
Operations Management
Koefisien Korelasi Pearson dan Regresi Linier Sederhana
PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF
Analisis Korelasi dan Regresi Linier Sederhana
Korelasi Fungsi : Mempelajari Hubungan 2 (dua) variabel Var. X Var. Y.
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
KORELASI & REGRESI LINIER
BAB VI REGRESI SEDERHANA.
Abdul Rohman Fakultas Farmasi UGM
Statistika Nonparametrik
Probabilitas dan Statistika
BAB 9 KORELASI.
Analisis Korelasional
REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Anas Tamsuri UJI STATISTIK UJI STATISTIK.
Dikompilasi dari berbagai sumber oleh Anton Rahmadi
Uji Hipotesis.
Contoh Korelasi oleh: Jonathan Sarwono
Analisis Data Kuantitatif
Regresi & Korelasi Linier Sederhana
Analisis Korelasi Bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Korelasi sederhana: jika variabel ada 2 Korelasi berganda: jika variabel.
TEKNIK ANALISIS KORELASIONAL
PERTEMUAN 4 Hipotesis Statistik , Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis.
Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman
Analisis Korelasi dan Regresi linier
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis Korelasi dan Regresi
STATISTIK II Pertemuan 10-11: Analisis Regresi dan Korelasi
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (13) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
KORELASI DAN REGRESI IRFAN.
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Oleh Moh. Amin FE/AKUNTANSI UNISMA
Oleh: Nurratri Kurnia Sari
REGRESI LINIER DAN KORELASI
KORELASI.
Pertemuan ke-2 KORELASI
ANALISIS KORELASI.
Operations Management
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
KORELASI DAN REGRESI SEDERHANA
METODE PENELITIAN KORELASIONAL
UJI KORELASI Choirudin, M.Pd.
KORELASI.
STATISTIK II Pertemuan 13-14: Analisis Regresi dan Korelasi
BAB 8 ANALISIS KORELASIONAL sCp.
-ANALISIS KORELASI-.
ANALISIS KORELASI Statistik Sosial KD2515 Oleh: Darwis, M.Si
Pengujian Hipotesis 9/15/2018.
REGRESI LINEAR SEDERHANA
KORELASI & REGRESI LINIER
Bab 4 ANALISIS KORELASI.
REGRESI DAN KORELASI DISUSUN OLEH : 1.AVERIO ALVAREZ ( ) 2.FRANS HENDRIKO MARPAUNG ( ) 3.CLAUDIA ELSHA ALVINCE ( ) 4.STEVEN.
Korelasi dan Regresi Linier Sederhana & Berganda
TEORI KORELASI RANK SPEARMAN
Analisis KORELASIONAL.
STATISTIK II Pertemuan 10-11: Analisis Regresi dan Korelasi
Transcript presentasi:

KORELASI WAHYU WIDODO

ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM 2

SILABI Definisi Korelasi Karakteristik Korelasi Tipe Korelasi Jenis Uji Korelasi Pengujian Korelasi Interpretasi Korelasi Penilaian Kekuatan Hubungan 3

Definisi Korelasi Derajat hubungan antara variabel-variabel Statistik yang mengandung tingkat hubungan atau kerjasama diantara dua variabel. A Pearson correlation adalah statistik bivariat yang mengandung tingkat hubungan linear diantara dua variabel kuantitatif. Korelasi mengukur derajat hubungan antara 2 atau lebih variabel. Hubungan antara 2 Variabel (Misal X dan Y) dapat linear, non-linear, positif atau negatif.

Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . . . . . . . Korelasi Non-linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Positif: Jika jika arah perubahan kedua variabel sama  Jika X naik, Y juga naik. X Y . . . . . . . . . . . . Korelasi Negatif: Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama  Jika X naik, Y turun. X 5

Tipe korelasi Pearson Product Moment Correlation Spearman Correlation Sangat umum (diasumsikan bahwa korelasi adalah Pearson r kecuali kalau spesifikasi sebaliknya) Hubungan Linear Hanya untuk skala Interval atau Ratio Spearman Correlation Skala Ordinal Mengandung konsistensi terlepas dari bentuk hubungan Intra-class Correlation FYI but not in book

Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha Hendrati Jenis uji korelasi Jika data interval: Pearson product moment Jika data ordinal: Spearman rank (rho) atau Kendall rank (tau) Jika satu interval kontinyu dan satu dikotomus: Point-Biserial Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha Hendrati 7

KARAKTERISTIK KORELASI Disimbolkan dengan r Nilai korelasi : -1.0  0  1.0 Arah Positif – nilai positif antara 0 and 1.0; nilai tinggi pada X adalah terkait dengan nilai tinggi pada Y dan sama untuk nilai rendah Negatif – nilai negatif antara 0 and -1.0; nilai tinggi pada X dihubungkan dengan nilai rendah pada Y dan sebaliknya. Bentuk Linear – Pearson Tanpa bentuk - Spearman

Lanjutan Koefisien determinasi (r2): seberapa besar nilai X dapat menjelaskan nilai Y atau seberapa besar nilai X dapat mempengaruhi nilai Y Koefisien korelasi (r): keeratan hubungan antara variabel X dengan Y

Karakteristik korelasi Tingkat/kekuatan hubungan Hubungan sempurna = 1.0 or –1.0 Positive –setiap kali nilai X meningkat, maka dapat diprediksi akan semakin meningkat nilai Y (perfect covariance). Negative – setiap kali nilai X meningkat maka diprediksi nilai Y akan menurun Nilai r tinggi (mendekati 1 atau –1) mengindikasikan hubungan yang lebih erat, Nilai r rendah (mendekati 0) mengindikasikan hubungan yang lebih lemah, Hubungan yang mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang tidak linear sehingga perubahan X tidak cocok untuk memprediksi perubahan variabel Y

Lanjutan Dengan korelasi positif sempurna (r = 1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel Dengan korelasi negatif sempurna (r = -1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel tetapi dengan tanda yang berkebalikan. r = Σzxzy n

CONTOH

Pengujian Korelasi Meskipun mungkin telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan di atas, namun keberartian nilai tersebut perlu di uji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah : Ho : Koefisien korelasi adalah sama dengan nol Ha : Koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau berarti 14

Pengujian koefisien ini dilakukan dengan uji-t, sehingga : ............. dengan derajat bebas = n – 2 Kriteria pengujiannya : Ho ditolak jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel dengan derajat bebas n-2, dan demikian pula sebaliknya. 15

Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat hubungan yang lemah. Beberapa catatan tentang nilai r: Secara empiris, hampir tidak pernah ditemukan korelasi sempurna (semua titik terpencar tepat pada garis). Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat hubungan yang lemah. Koefisien r merupakan estimasi sampel terhadap koefisien korelasi populasi, . Nilai r mengandung error, sehingga perlu diuji reliabilitasnya. 16

Karakteristik kumpulan korelasi dari scatterplot Assosiasi –Lebih kuat hubungan antara dua variabel maka titik-titik data akan lebih mengelompok sepanjang garis bayangan Positif - dari pojok kiri bawah ke kanan atas Negatif – dari pojok kiri atas ke kanan bawah

Scatterplot

Arah – Jika terdapat hubungan antara dua variabel, maka juga akan mengarah ke hubungan – positif atau negatif. Positif – variable bergerak atau pindah atau di arah yang sama   Negatif – variable bergerak atau pindah di arah yang berlawanan  

Interpretasi Korelasi Korelasi  Sebab akibat Sebab akibat adalah persoalan desain, bukan persoalan statistik Korelasi hanya mengandung tingkat hubungan Ketika menginterpretasi korelasi, pertimbangkan interpretasi lanjutan yang mungkin: X menyebabkan Y Y menyebabkan X Faktor ketiga, Z, atau kumpulan faktor komplek (ABCD) menyebabkan X dan Y

PENILAIAN KEKUATAN HUBUNGAN Korelasi Negatif Positif Kecil -0.29 sampai -0.10 0.10 sampai 0.29 Medium -0.49 sampai -0.30 0.30 sampai 0.49 Besar -1.00 sampai -0.50 0.50 sampai 1.00

Pengertian Kekuatan Hubungan Koefisien Determinasi: r2 Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat diterangkan oleh variabel lainnya; Contoh:, kecantikan dengan kepandaian r = 0.3  r2 = 0.09 9% keragaman kepandaian dapat dinilai dari kecantikan 91% keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini disebut koefisien nondeterminasi.

Penggunaan Korelasi Prediksi Validitas uji Reliabilitas uji Validasi teori

ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN WASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH 24