PERTEMUAN-9 STRATEGI PROSES OLEH IR. INDRAWANI SINOEM, MS
PENGERTIAN Strategi proses atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses : menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yg ada dlm batasan biaya dan manajerial lainnya.
Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan pro-duksi serta fleksibelitas, biaya, dan kuali-tas barang yang diproduksi.
STRATEGI PROSES Empat strategi proses : 1. Fokus pada proses Sebuah fasilitas produksi yg diorganisasikan di sekitar proses bervolume rendah tetapi keraga-mannya tinggi. Contoh : - Pabrik : proses yg ada mungkin berupa departemen yg menangani pengelas- an, penghalusan, dan pengecatan.
- Kantor : proses yg ada dapat berupa bagian utang, penjualan, dan pembayaran. - Restoran : proses-proses tsb mungkin berupa bar, panggangan, dan toko roti. Fasilitas yg ada terfokus pada proses dlm hal peralatan, tataletak, dan pengawasannya. Metode menyediakan tingkat fleksibelitas produk yg tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat diantara proses yang ada.
Setiap proses dirancang untuk melaksa-nakan beragam aktivitas dan mengha-dapi perubahan yg kerap muncul. Oleh karena itu, proses ini disebut juga : “proses sesaat” Fasilitas ini memiliki biaya variabel yg tinggi dengan pemakaian fasilitas yang sangat rendah, bahkan mencapai 5%. Kasus ini banyak terjadi di restoran, rumah sakit, dan toko mesin.
Pemakaian fasilitas yg sangat rendah tetapi dapat bekerja dengan baik dgn menggunakan peralatan komputer yg dikendalikan oleh komponen, dan peng-gantian peralatan, bahkan mengotoma-sikan penempatan bagian-bagian pada mesin dan pergerakan bahan baku dari mesin ke mesin.
2. Fakus Berulang : Proses produksi berulang yg mengguna-kan modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen produk yg telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam proses kontinu. Lini proses berulang sama dgn lini pera-kitan fisik. Lini ini digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yg terfokus pada proses.
3. Fokus pada produk : Fasilitas yg diorganisaikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Fasilitas produksi disekeliling produk, maka proses ini juga disebut “proses kontinu”, sebab mempunyai lintasan produksi yg sangat panjang dan kontinu. Contoh : produk kaca, lembaran kertas, lembaran timah, bola lampu, bir, dan baut dibuat melalui proses kontinu.
Hanya dengan standarisasi dan pengen-dalian mutu yg efektiflah, perusahaan dapat memberikan fasilitas yg berfokus pada produk. Fasilitas dgn sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi, namun fasilitas biaya variabel yang rendah dapat dihasilkan utilitas fasilitas yg tinggi.
4. Fokus kustomisasi massal : adalah produksi cepat dan murah yg me-memenuhi keinginan pelanggan yg unik dan selalu berubah.