Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
Advertisements

#06 Prasarana/Infrastruktur Sumber Daya Air
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh : Maria, S.Pd.,M.Pd SMA Negeri 2 Kota Serang
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
SEDIMENTASI Oleh : Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) M. Khaerul Umam ( 13 )
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Dinamika HIDROSFER.
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PARIT
DAMPAK PADA SUMBERDAYA AIR Oleh Suprapto Dibyosaputro, M.Sc. PUSAT STUDI LINGKUNGAN HIDUP UNIVESITAS GADJAH MADA.
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
PERMASALAHAN AIRTANAH
PERENCANAAN PELABUHAN
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
TRANSPORTASI SEDIMEN Dosen Pengasuh
Irigasi 1 Perencanaan Irigasi.
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL
GELOMBANG LAUT/OCEAN WAVES
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
Kuliah WA-6 HIDROLOGI HIDROMETRI.
IV. ALUR PELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
Potensi Sumber Daya Air
KULIAH-3 MG TOPIK URAIAN 3. A. Bentuk erosi B. Pengukuran erosi
Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
REKAYASA SUNGAI Nastain, ST., MT. PENGERTIAN SUNGAI adalah torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah air dan material sedimen.
Pengantar Ekologi Laut Tropis Ekosistem Estuaria Awaludin, S.Pi., M.Si.
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
PELABUHAN ALUR PELAYARAN.
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
MORFOLOGI PANTAI OCEANOGRAFI 2011.
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
2. Eksogen : a. Pengikisan b. Pengendapan c. Pelapukan d. Maswasting.
BENTUKLAHAN BENTUKAN ASAL
VI. DERMAGA Deskipsi  Menjelaskan tentang Dermaga meliputi prinsip dasar dermaga, Rancangan dermaga, tipe dermaga dan panjang dermaga.
PEMILIHAN LOKASI PELABUHAN
Kuliah ke-7 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Rantai Makanan Ekosistem Estuaria
Adam Pamudji Rahardjo (Bagian: Estuari)
Kuliah ke-5 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
Nisbah Penyaluran Sedimen (Sediment Delivery Ratio)
HIDROSFER.
Dinamika Pasang-surut di Estuari
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PERHITUNGAN DEBITSUNGAI TEMBUKU
PENDAHULUAN Informasi Hidrologi :
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
KULIAH-7 7. PREDIKSI EROSI-4 Modifikasi MUSLE.
Perencanaan Bendung.
O L E H : ZULFATHRI RANDHI
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
SEDIMENTASI by: Laurensia A H Obe-X 15. Devinisi Sedimentasi Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui.
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SEDIMENTASI Oleh : -Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) - M. Khaerul Umam ( 13 ) - M. Rizal (14 ) - Prayoga Legawa (23)
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
PEMBANGKITAN DAN STATISTIK GELOMBANG. PENGERTIAN GELOMBANG Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air.
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI “Sedimentasi di Muara Sungai” Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed

Pengertian Muara sungai: bagian hilir sungai yang berhubungan dengan laut. Mulut sungai (river mouth): bagian paling hilir dari muara sungai yang langsung bertemu dengan laut. Estuari (estuary): bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut.

Fungsi Strategis Muara Sebagai tempat pengeluaran/pembuangan debit sungai terutama pada waktu banjir. Mempunyai nilai ekonomis yang penting karena dapat berfungsi sebagai alur penghubung antara laut dan daerah daratan. Banyak dimanfaatkan sebagai lokasi pelabuhan. Memegang peran dalam masalah intrusi air laut

Muara sungai menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang sangat kaya.

Baik muara sungai berada di daerah yang sepi maupun ramai, peran muara sungai sama pentingnya.

Sedimentasi di Muara Sungai Berkurangnya fungsi muara, baik sebagai saluran debit banjir maupun untuk alur pelayaran, terutama disebabkan oleh sedimentasi. Sedimentasi mempengaruhi morfologi muara. Ada 3 faktor yang menentukan bentuk muara yaitu: gelombang, debit sungai dan pasang surut. Salah satu faktor biasanya lebih dominan dibandingkan yang lain, sehingga ada 3 tipe muara sungai seperti diuraikan di bawah ini.

Muara yang didominasi oleh gelombang laut (“wave-dominated river mouth ”) Pada tipe ini gelombang menyebabkan angkutan sedimen sepanjang tahun cukup besar dan arus sepanjang pantai cukup dominan. Arah gelombang dominan relatif tegak lurus pantai, bentuk muara seperti Gambar A. Sedangkan arah gelombang dominan menyudut terhadap pantai akan membentuk muara seperti Gambar B.

Tipe muara yang didominasi oleh gelombang laut

Muara yang didominasi aliran sungai (“river flow-dominated river mouth ”) Pada tipe ini, debit sungai sepanjang tahunnya cukup besar sehingga angkutan sedimen lebih dominan dari arah sungai. Pendangkalan biasanya tidak terjadi pada alur sungai tetapi pada pantai di depan mulut muara.

Tipe muara yang didominasi oleh aliran sungai

Muara yang didominasi pasang surut (“tide-dominated river mouth ”) Fluktuasi pasang surut yang cukup besar menimbulkan arus yang potensial untuk membentuk tipe muara ini. Muara biasanya berbentuk corong atau lonceng. Masalah yang lebih banyak terjadi bukan penutupan muara tetapi pendangkalan yang dapat mengganggu pelayaran atau navigasi.

Tipe muara yang didominasi oleh pasang surut

Asal Material Sedimen di Muara Material sedimen yang berperan dalam proses sedimentasi di muara sungai berasal dari beberapa sumber (gambar di slide berikutnya). Mc Dowell & O’Connor (1980) mengemukakan kemungkinan asal sedimen di estuari adalah : erosi tanah di sungai-sungai dan lahan sekitarnya (SS); pembuangan limbah (efluen) domestik dan industri (SE); littoral drift dan erosi tebing (SLD); erosi gumuk pantai (dunes) oleh angin (SA); erosi dasar laut (SD); buangan pengerukan yang kembali (SK); tumbuhan dan hewan yang mati (STH).

Asal material sedimen di muara sungai

Prisma Pasang Surut Prisma pasang surut (tidal prism): volume air dari laut yang masuk ke atau keluar dari sungai melalui mulut sungai antara titik balik air surut dan titik balik air pasang berikutnya atau sebaliknya. Pasang Surut

Persamaan Prisma Pasut Dengan: P : prisma pasang surut Tp : periode air pasang Ts : periode air surut Q(t) : debit yang lewat mulut sungai T : periode pasang surut = Tp + Ts

Apabila kurva pasut di laut adalah sinusoidal, prisma pasut dapat didekati dengan rumus: Qmax : debit maksimum Ck : faktor koreksi yang besarnya antara 0,811 dan 0,999

Berdasarkan sejumlah besar data, Jarrett mengemukakan rumus: A = 1,58 x 10-4 P0,95 Dengan: A : luas tampang aliran pada muka air rerata untuk kondisi pasang purnama (m2) P : prisma pasang surut (m3)

Stabilitas Mulut Sungai Faktor penting yang menentukan pembentukan mulut sungai adalah: Prisma pasang surut (P) Transpor sedimen sepanjang pantai total (Mtot) P dapat dihitung dengan rumus sebelumnya, sedangkan Mtot dapat dihitung berdasarkan rumus sbb: Mtot = Qs = K Pln

Stabilitas mulut sungai berdasar P/Mtot S = P/Mtot Stabilitas S > 150 Kondisi relatif baik, bar kecil dan penggelontoran baik 100 < S < 150 Kondisi menjadi kurang baik, pembentukan offshore bar menjadi lebih berat 50 < S < 100 Bar dapat lebih besar, tetapi biasanya terdapat alur melalui bar 20 < S < 50 Mulut sungai tertutup pada musim kemarau dan terbuka pada musim penghujan S < 20 Mulut sungai tidak stabil dan sangat sering tertutup