ANALISA SISTEM TRANSMISI PULI DAN POROS PADA MESIN PENGHALUS PASIR SILICA Nama : Ahmad Bahtiar NPM : 20403050 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Dr. Sri Purnomo Sari, ST., MT
Latar Belakang Pasir silica adalah salah satu varietas pasir yang banyak ditemukan didunia, digunakan dalam industri pengolahan cetak dan tuang, untuk mempermudah proses mendapatkan material pasir yang telah siap pakai, maka direncanakan sebuah alat bantu dengan penggunaan tenaga kerja seminimal mungkin, serta hasil semaksimal mungkin. Penggunaan tenaga manusia tentunya masih ada, yakni sebagai operator dan penumpah pasir saja. Adapun pertimbangan dari alat tersebut adalah konstruksinya yang sederhana serta pengoperasiannya yang mudah.
Tujuan Untuk menghemat waktu dalam menghaluskan pasir silica dengan menggunakan mesin tersebut Menghitung partikel pasir silica baik yang belum dihaluskan maupun yang setelah dihaluskan
Jenis - jenis pengecoran yang ada yaitu: Sand Casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir. Centrifugal Casting, Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan
Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang Investment Casting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (wax), dan cetakannya terbuat dari keramik
Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu: Adanya aliran logam cair ke dalam rongga cetak Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan Pengaruh material cetakan Pembekuan logam dari kondisi cair
Pasir cetak yang lazim digunakan didalam industri pengecoran adalah sebagai berikut: Pasir Silica Pasir Zirkon Pasir Olivin
Klasifikasi Pasir Silika Circuit board Semikonduktor Piezoelectrics Refractory Material Kaca Refraktori
Proses Permesinan Proses Memotong (Cutting) Proses Pembubutan Proses Pengelasan Proses Gerinda
Puli (Pulley) Digunakan sebagai transmisi dari motor penggerak untuk mengerakan roller, dan untuk komponen ini digunakan sabuk-V (V belt) sebagai transmisinya.
Perencanaan Puli Safety factor Fizin = daerah beban sesuai dengan jenis penampang yang dipakai Daya rencana Pd = daya rencana (kW) P = daya rata-rata (kW) fc = faktor koreksi Pd = fc x P
Angka transmisi Momen rencana i=perbandingan reduksi n=putaran motor (rpm) Momen rencana T = torsi (kg.mm)
Jarak sumbu poros Diameter poros σB = 49 kg/mm2 Kt = beban tumbukan Cb = pemakaian dengan beban lentur Sf1 = 6, Sf2 = 1,3 – 3 Jarak sumbu poros C = jarak sumbu poros (mm) b = tebal alur puli (mm)
Kecepatan linier sabuk v = kecepatan linier sabuk (m/s) dp = diameter puli penggerak (mm) Sudut kontak θ = sudut kontak (rad) γ = jarak sumbu poros dengan sudut kontak
Gaya Tarik Sisi Kencang Gaya Efektif Sabuk Fe = gaya tangensial efektif (kg) Gaya Tarik Sisi Kencang Po = daya yang dihasilkan per sabuk (kW) = koefesien gesek nyata antara sabuk dan puli = gaya tarik yang diizinkan untuk setiap sabuk (kg)
Jumlah sabuk yang diperlukan N = jumlah sabuk Ko = faktor koreksi Panjang Lingkaran Jarak Bagi Sabuk (L)
Perhitungan partikel pasir silica Diameter Partikel = D = X panjang partikel
Kesimpulan Untuk perencanaan puli : Faktor of safety (ή)= 8,9 Penampang yang digunakan jenis B dengan no.52 , 1 buah sabuk –V Panjang keliling sabuk adalah 1211,04 mm Jarak sumbu poros yang dihasilkan sebesar 530,5 mm
2. Untuk menghitung partikel mesh dan pasir silica : Jumlah partikel mesh sebesar 57,9 µm Jumlah partikel pasir sebelum dihaluskan sebesar 59,8 µm Jumlah partikel pasir setelah dihaluskan sebesar 57 µm Sehingga : SM ≥ M > SSM 59,8 µm ≥ 57,9 µm > 57 µm dengan menggunakan mesin ini pekerjaan jadi lebih efektif