Nama : Ahmad Bahtiar NPM : Jurusan : Teknik Mesin

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rancang Bangun Mesin Pencampur Bumbu Keripik
Advertisements

BAB 5 ROTASI KINEMATIKA ROTASI
V - BELT Oleh : Kusuma Darmono Oktavianus Yudi F.W
Pembimbing : Dr. Sri Poernomosari, ST., MT
Kelompok: Flat Belt 1. Moh Faizun Iwan Kurniawan 23751
Pengetahuan Bahan & Material (DPI – 262)
SiMULASI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PENGGERAK MOTOR MAGNET PERMANEN
Dinamika Rotasi Hubungan Gerak Translasi dan Rotasi
PERENCANAAN DAN TRANSMISI DAYA MESIN PENCETAK MIE
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Cetakan, Inti & Perhitungannya
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
Tugas Perancangan Elemen Mesin III* KK G2: Pulley, Belt
Pembimbing : 1. Dr.Rr.Sri Poernomo Sari, ST, MT Universitas Gunadarma
Mesin Mixer Pasir Cetak Pengecoran Logam dengan Volume Maksimal 84,78 Liter Pasir dengan Daya 5 Hp / 3,73 kW Nama Bp Jurusan Konsentrasi : Hary Wiranata.
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
DJAMALUDIN, Pengaruh Variasi Arus pada Hasil Pengelasan Baja ST 37 terhadap Kekuatan Tarik.
Nama : Parwadi nugroho NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing I : Prof. Dr. Syahbuddin Pembimbing II : Ir. Sunyoto, MT.
Teknik Kendaraan Ringan Dasar Kompetensi Kejuruan
Perencanaan Elemen Mesin
ROTASI Pertemuan 9-10 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
Memahami Dasar-dasar Mesin
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
Perencanaan Elemen Mesin
Materi PASAK.
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
JENIS PENGGERAK DAN TRANSMISI DAYA
PROSES PENGECORAN.
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
ELEMEN TRANSMISI ELEMEN TRANSMISI adalah bagian bagian dari mesin atau peralatan system mekanik yang berfungsi sebagai pembawa, pemindah, penghubung.
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
KONSTRUKSI MESIN (3 SKS)
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
PENGECORAN BIASA Pertemuan 11
NAMA : M.Agus Hermawan NIM :
TRANSMISI RANTAI ROL.
Pengerjaan Dingin.
Proses Dasar Pembentukan Logam
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
Oleh : Renhard Niptro G ( )
GERAK TRANSLASI, ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
PENGECORAN TANPA TEKANAN
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Tugas Teknik pengecoran
Gambar 3.1. Batang Silindris dengan Beban Puntiran
PENGECORAN TANPA TEKANAN
Proses Dasar Pembentukan Logam
Menggunakan Grafik-Grafik
Pertemuan 20 PERANCANGAN SABUK DAN PULI
Pertemuan 20 Perancangan Sabuk
Sambungan Baut dan Mur Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Lanjutan.
Kelompok 6 Ahmad Fatoni Akhmad Baharuddin Basit Ardian Dwiko Sampurna
MOMENTUM SUDUT DAN BENDA TEGAR
SAMBUNGAN ELEMEN MESIN
PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi
DINAMIKA ROTASI 2 Disusun Oleh: Ryani Oktaviana Nurfatimah ( )
BAB 12 TEORI DASAR PENGECORAN
POROS Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir semua mesin meneruskan tenaga bersam-sama dengan putaran. Poros ini dapat.
X PROPOSAL Home PROPOSAL MESIN PEMARUT KELAPA DENGAN 2 ROLL PARUT
Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Oleh : Aulia Rahmat, S.Pd Kompetensi Dasar 1.Memahami prinsip kerja sistem transmisi otomatis 2.Merawat berkala sistem.
Elemen Mesin ( TRANSMISI )
SISTEM MANUFAKTUR. DEFINISI Sistem manufaktur adalah rangkaian suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi.
Hubungan Gerak Translasi dan Rotasi Energi Kinetik Rotasi dan Momen Inesia Momen Inersia dan Momen Gaya.
O TEKNIK PENGECORAN Pengecoran Bertekanan Rendah
Kesetimbangan Rotasi dan Dinamika Rotasi
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
SAMBUNGAN BAUT D. MANESI.,M.T. Sambungan Ulir Sambungan ulir terdiri atas baut dan mur oleh kerena itu sambungan ulir disebut juga dengan sambungan.
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
SISTEM CVT ( Transmisi Otomatis )
Transcript presentasi:

ANALISA SISTEM TRANSMISI PULI DAN POROS PADA MESIN PENGHALUS PASIR SILICA   Nama : Ahmad Bahtiar NPM : 20403050 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Dr. Sri Purnomo Sari, ST., MT

Latar Belakang Pasir silica adalah salah satu varietas pasir yang banyak ditemukan didunia, digunakan dalam industri pengolahan cetak dan tuang, untuk mempermudah proses mendapatkan material pasir yang telah siap pakai, maka direncanakan sebuah alat bantu dengan penggunaan tenaga kerja seminimal mungkin, serta hasil semaksimal mungkin. Penggunaan tenaga manusia tentunya masih ada, yakni sebagai operator dan penumpah pasir saja. Adapun pertimbangan dari alat tersebut adalah konstruksinya yang sederhana serta pengoperasiannya yang mudah.

Tujuan Untuk menghemat waktu dalam menghaluskan pasir silica dengan menggunakan mesin tersebut Menghitung partikel pasir silica baik yang belum dihaluskan maupun yang setelah dihaluskan

Jenis - jenis pengecoran yang ada yaitu: Sand Casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir. Centrifugal Casting, Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan

Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang Investment Casting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (wax), dan cetakannya terbuat dari keramik

Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu: Adanya aliran logam cair ke dalam rongga cetak Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan Pengaruh material cetakan Pembekuan logam dari kondisi cair

Pasir cetak yang lazim digunakan didalam industri pengecoran adalah sebagai berikut: Pasir Silica Pasir Zirkon Pasir Olivin

Klasifikasi Pasir Silika Circuit board Semikonduktor Piezoelectrics Refractory Material Kaca Refraktori

Proses Permesinan Proses Memotong (Cutting) Proses Pembubutan Proses Pengelasan Proses Gerinda

Puli (Pulley) Digunakan sebagai transmisi dari motor penggerak untuk mengerakan roller, dan untuk komponen ini digunakan sabuk-V (V belt) sebagai transmisinya.

Perencanaan Puli Safety factor Fizin = daerah beban sesuai dengan jenis penampang yang dipakai Daya rencana Pd = daya rencana (kW) P = daya rata-rata (kW) fc = faktor koreksi Pd = fc x P

Angka transmisi Momen rencana i=perbandingan reduksi n=putaran motor (rpm) Momen rencana T = torsi (kg.mm)

Jarak sumbu poros Diameter poros σB = 49 kg/mm2 Kt = beban tumbukan Cb = pemakaian dengan beban lentur Sf1 = 6, Sf2 = 1,3 – 3 Jarak sumbu poros C = jarak sumbu poros (mm) b = tebal alur puli (mm)

Kecepatan linier sabuk v = kecepatan linier sabuk (m/s) dp = diameter puli penggerak (mm) Sudut kontak θ = sudut kontak (rad) γ = jarak sumbu poros dengan sudut kontak

Gaya Tarik Sisi Kencang Gaya Efektif Sabuk Fe = gaya tangensial efektif (kg) Gaya Tarik Sisi Kencang Po = daya yang dihasilkan per sabuk (kW) = koefesien gesek nyata antara sabuk dan puli = gaya tarik yang diizinkan untuk setiap sabuk (kg)

Jumlah sabuk yang diperlukan N = jumlah sabuk Ko = faktor koreksi Panjang Lingkaran Jarak Bagi Sabuk (L)

Perhitungan partikel pasir silica Diameter Partikel = D = X panjang partikel

Kesimpulan Untuk perencanaan puli : Faktor of safety (ή)= 8,9 Penampang yang digunakan jenis B dengan no.52 , 1 buah sabuk –V Panjang keliling sabuk adalah 1211,04 mm Jarak sumbu poros yang dihasilkan sebesar 530,5 mm

2. Untuk menghitung partikel mesh dan pasir silica : Jumlah partikel mesh sebesar 57,9 µm Jumlah partikel pasir sebelum dihaluskan sebesar 59,8 µm Jumlah partikel pasir setelah dihaluskan sebesar 57 µm Sehingga : SM ≥ M > SSM 59,8 µm ≥ 57,9 µm > 57 µm dengan menggunakan mesin ini pekerjaan jadi lebih efektif