Krisis Hutang Ekonomi Pembangunan
Pendahuluan Krisis hutang yang dialami oleh berbagai negara khususnya negara-negara berkembang menjadi isu utama dalam masalah pembangunan ekonomi Pada dekade 1980-an dan 1990-an neraca pembayaran negara berkembang mengalami defisit yang amat sangat besar.
Latar Belakang Krisis Hutang Dalam proses pelaksanaan pembangunan ekonomi negara-negara dunia ketiga, akumulasi hutang luar negeri (external debt) dibutuhkan karena tabungan dalam negeri rendah. Meskipun pinjaman itu bermanfaat –yaitu dapat menciptakan sumber daya yang di perlukan untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi dan pelaksanaan proses pembangunan-pinjaman itu jelas ada biayanya
Biaya tersebut telah jauh melebihi keuntungan atau manfaatnya sehingga semakin memperbesar hutang luar negeri dengan meningkatnya beban pembayaran angsuran utang (debt service) Dalam perkembangan selanjutnya, ada kekuatan-kekuatan internal dalam krisis utang itu yang menjadikannya semakin parah dan sulit di atasi.
Upaya Penanggulangan Krisis Program stabilitas IMF (International Monetary Fund) Penghapusan atau liberalisai atas kontrol pihak pemerintahan terhadap lalu lintas devisa impor. Manajeman devisa nilai tukar resmi mata uang domestik Pemberlakuan program-program anti inflasi domestic serta ketat yang terdiri dari: Kontrol terhadap arus krredit perbankan dalam rangka meningkatkan suku bunga dan memperketat syarat-syarat volume cadangan (reserve requirements Kontrol terhadap defisit anggaran pemerintah melalui anggaran pembatasan pembelanjaan negara,; Kontrol terhadap kenikan tingkat upah secara keseluruhan (agregate); Menghilangkan berbagai bentuk harga serta mempromosikan beroprasinya mekanisme pasar yang lebih bebas. Peningkatan upaya untuk menarik dana investasi asing dan pembukaan perekonomian terhadap hubungan-hubungan komersial international.
Strategi Melepaskan Diri dari Hutang Program restukturisasi (restructuring) Pertukaran utang-untuk –modal (debt-for-equity swap) Pertukaran utang untuk lingkungan (debt for environment swap) Repudiasi utang (debt repudiation)