TES PENGUKURAN KONDISI FISIK FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

BAHAN AJAR PENJASORKES
PERMAINAN TONNIS
LARI 100 METER Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
MANUAL HANDLING Manual Handling :
IMPULS DAN MOMENTUM FISIKA SMK PERGURUAN CIKINI.
PROGRAM LATIHAN PRA KOMPETISI (TEST KHUSUS MENUJU PRA KOMPETISI)
LATIHAN KONDISI FISIK Ruruh AB.
ANALISIS HASIL TES KETERAMPILAN OLAHRAGA
Rangkuman Sepak bola: permainan dilakukan dengan jalan meyepak bola untuk diperebutkan para pemain dan bertujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan dan.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
OBESITAS Kegemukan Pada Anak Dr GUSTINA LUBIS SpA.
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
Laporan Hasil Kegiatan Audit
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN IPA
PENGEMBANGAN LATIHAN PADA FASE PRA KOMPETISI DAN KOMPETISI UTAMA
A PENGERTIAN DAN KONSEP *
LATIHAN FLEKIBILITAS.
Ade Maesyaputra Oktofiansyah
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
PENILAIAN KINERJA K3.
Diagnosis & Tatalaksana Obesitas
Tugas 1 masalah properti Fluida
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) &
E. Susy Suhendra Gunadarma University, Indonesia
Oleh : Tika Indah Primasari DIV Kebidanan STIKES NWU 2013
Training Agar Otot Lebih Kuat
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
SUPERVISI AKADEMIK PELATIHAN PENDAMPINGAN
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR
Chandra Setya Nugraha SMAK PENABUR HI
RENANG GAYA DADA Oleh: AGUS Supriyanto.
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan
RENANG GAYA BEBAS (CRAWL)
Kenali dan Kendalikan Obesitas Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan.
PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH.
HADI PRAYUDA, HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER PADA ATLET PUTRI KLUB.
ALDINO AGUNG TAOFAN, SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN SENDI TALOCRURALIS TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA.
USAHA DAN ENERGI.
Gerak Fungsional Irfan.
SUDARMO, Kondisi Fisik Atlet Hockey Tim Jawa Tengah Tahun 2007.
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Konsep Evaluasi Belajar & Pembelajaran
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
Matakuliah Keterampilan Dasar dan Lanjut Bolavoli
METODE PENGEMBANGAN FISIK
LOMPAT JAUH Nazerul Ramadanni, S.Pd.
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
ANTHROPOMETRI.
PENGUKURAN KEKUATAN OTOT
Kemampuan Gerak Dasar.
Berat Badan Ideal Untuk mengetahui kondisi bobot badan kita, ada patokan yang umum dipakai yaitu indeks massa tubuh (IMT). Angka IMT ini didapat dengan.
MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
Olahraga untuk Penderita Obesitas
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Konsep Dasar Ergonomi Kerja
RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)
BIOMEKANIKA.
“TINGKAT KEBUGARAN KARDIOVASCULER ANTARA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI BATURAN I DENGAN SISWA KELAS ATAS SD NEGERI JAMBON I TAHUN PELAJARAN 2013/2014” Disusun.
BIOMEKANIKA OLAHRAGA.
MEKANIKA LAY UP BOLA BASKET KELOMPOK:Bima Rosyid W( ) Tiar Novendra W( )
Metode Penilaian Keadaan Gizi
ANTROPOMETRI & DESAIN SARANA
Kebugaran Jasmani PJOK Kelas XII M. Tohari
Transcript presentasi:

TES PENGUKURAN KONDISI FISIK FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Oleh: Roma Irawan M.Pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSIAS NEGERI PADANG

KUNCI SUKSES DALAM EVALUASI INPUT PROCES OUT PUT UMPAN BALIK (FEED BAK)

HUBUNGAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES

KETERKAITAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES

TES Sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau objek tertentu (Observasi, wawancara, angket, tes skill, atau bentuk lain yang sesuai).

Hasilnya atau datanya bersifat kuantitatif, PENGUKURAN Proses pengumpulan data / informasi dari suatu obyek tertentu. ( skor, frekuensi, waktu, jarak) tinggi badan : 179 cm, berat badan; 65 kg. Hasilnya atau datanya bersifat kuantitatif,

EVALUASI Proses penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun. Proses penilaian secara kualitatif data yang telah diperoleh melalui pengukuran. Suatu proses untuk memberikan gambaran terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Tes dan Pengukuran Mengadakan Klasifikasi/Kedudukan atlet dalam kelompoknya. Mengetahui perkembangan hasil latihan. Mengadakan diagnosa dan bimbingan Melihat kelemahan dan kekurangan atlet Pemberian motivasi Merangsang mengikuti kegiatan yang diprogramkan. Melihat efektivitas dan efisiensi proses latihan. Pengumpulan data yang obyektif.

PRINSIP-PRINSIP TES 1. Sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup 2. Keterpaduan 3. Realistis 4.Tester yang terlatih (gualified) 5. Keterlibatan siswa 6. Pedagogis 7. Akuntabilitas 8.Teknik evaluasi yang bervariasi dan komprehenif 9.Tindak lanjut

KRITERIA TES Valid Reliabelitas Obyektifitas Ekonomis Punya Norma Mempunyai Petunjuk Pelaksanaan Berbentuk Duplikasi Keterampilan Mempunyai Unsur Pendidikan Menyenangkan

Tes kemampuan dasar kondisi fisik bertujuan mengukur kemampuan fisik seseorang berdasarkan yang dimilikinya sebagai seorang manusia. Yang termasuk dalam tes kemampuan dasar untuk aktivitas fisik adalah : Tes Antropometri Tes Kondisi Fisik

1. Tes Antropometri Ruang lingkup tes antropometri meliputi : a. Pengukuran fisik. Berat badan Tinggi Badan Lebar bahu Tebal dada Panjang lengan Besar Lengan atas Besar pergelangan Panjang tungkai Besar paha

b. Pengukuran sikap dan mekanika tubuh Sikap berdiri Sikap kaki Sikap togok Sikap berguling Sikap mengayun Sikap duduk Sikap berlari

TES WELLESLEY PREDICTION TABLE UNTUK UMUR 16 – 20 TAHUN W = 2.6 (WEIGHT + CHEST DEPTH + CHEST WIDTH) – 154.3 KET: TINGGI BADAN DIUKUR DENGAN INCHI CHEST DEPTH DAN CHEST WIDTH DIKUKUR DENGAN CM KRITERIA QUIMBY < 100 TIDAK NORMAL = 100 – 150 NORMAL > 100 TIDAK NORMAL

TES QUIMBY WEIGHT ANALYSIS 16 – 22 TAHUN PROSEDUR: Mengukur tinggi badan tanpa sepatu dalam ukuran INCHI Mengukur lebar bahu ( Shoulder Width) Mengukur lebar dada ( Chest Width ) Mengukur pengerutan rongga dada ( Chest Depth ) Mengukur lebar panggul ( Kep Width ) Nilai subtitusi Rumus : E.W = [a (heigt) + b (shoulder) + c ( chest) + d (depth) + e (kep)] – f (nilai subtitusi)

SUBTITUSI NILAI RUMUS QUIMBY Umur a b c d e f 16 ¼ 1.82 4.19 5.38 7.99 5.07 225.39 16 ¾ 1.03 4.70 5.52 8.82 5.10 189.61 17 ½ 2.14 3.71 5.93 5.49 2.59 199.45 18 ½ 1.91 4.89 8.86 7.80 1.22 229.39 19 ½ 2.19 4.26 7.16 8.20 0.61 217.37 20 ½ 2.16 6.28 8.08 7.50 1.30 257.29 21 ½ 1.08 5.25 8.83 9.09 5.70 229.33 2.2.3 0.49 13.40 9.43 1.34 214.15

CHEST DEPTH CHEST WIDTH

SHOULDER WIDTH KIP WIDTH

2. BERAT BADAN Rumus Berat Badan Ideal “Brocca” (Tinggi Badan – 100) X 90% Contohnya : Jika Anda mempunyai tinggai badan 150 cm, maka berat badan ideal Anda adalah (150 – 100) X 90% = 45 kg. Dari nilai diatas, Anda dapat membandingkan hasilnya dengan acuan dibawah ini: Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar Kegemukan / Obisitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI) BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.

berat badan di bawah normal Rumus: BMI = b / t2 b : Berat badan dalam satuan kilogram t : Tinggi badan dalam meter BMI Klasifikasi < 18.51 berat badan di bawah normal 18.50–24.99 normal 25.00–29.99 normal tinggi 30.09–34.99 Obesitas tingkat 1 35.09–39.99 Obesitas tingkat 2 ≥ 40.00 Obesitas tingkat 3

3. KONDISI FISIK Satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan.

Sepuluh komponen kondisi fisik masing-masing adalah sebagai berikut: Kekuatan (strength), Daya tahan (endurance), a) Daya tahan umum ( cardiovacular) b) Daya tahan otot (local endurance) c) Daya ledak (muscular power) Kecepatan (speed) Daya lentur (flexsibility) Kelincahan (agility) Koordinasi (coordianation) Keseimbangan (balance) Reaksi (reaction)

Kekuatan (Strength) Kekuatan yang bersifat statis (iso-metrik) Hand Grip Dynamometer Leg Dynamometer Back Dynamometer B. Kekuatan yang bersifat dinamis (iso-tonis) Pull-ups Push-ups Sit-ups

ALAT TES KEKUATAN TANGAN ( GRIP DYNAMOMETER )

ALAT TES KEKUATAN TUNGKAI (LEG DYNAMOMETER)

2. Daya Tahan (endurance) A. Daya Tahan Umum (Kardio respirasi): Kemampuan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dalam waktu relatif lama, beban sub maksimal, dengan intensitas latihan yang konstan. Contoh Test : Lari 12 menit Lari 2.4 km Balke (15 Menit) Bleep test Tread Mill / landasan berjalan B. Daya Tahan Lokal (Otot) : Kesanggupan otot mempertahankan aktivitasnya, statis maupun dinamis untuk waktu yang lama. Contoh : Sit ups Push ups Squat jumps

C. Daya Ledak Otot Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada kontraksi otot (Bompa,1983:231; Fox,1988:144 ). Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya. Contoh : Standing Board Jump Test Vertical Jump Test

VERTICAL JUMP TEST STANDING BOARD JUMP TEST SIT UP PUSH UP

3. KECEPATAN (SPEED) Adalah Kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam waktu yang singkat dengan hasil yang sebaik-baiknya. Contoh Test: Lari cepat 30 m Lari 50 Yard

4. KELENTUKAN (FLEXIBILITY) Kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian itu, atau dengan kata lain “luasnya ruang gerak persendian”. Contoh : Sit and Reach Flexibilty Test Trunk Test

Bentuk tes kelentukan

5. KELINCAHAN (AGILITY) Kemampuan seseorang untuk bergerak ke segala arah dengan mudah. Contoh : Shuttle run test Zig-zag run test T- Test Illinious Test

ILLINEOUS TEST T –JUNCTION TEST ZIG ZAG RUN TEST SHUTTLE RUN TEST

6. KOORDINASI (COORDINATION) Kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan berbagai gerakan menjadi suatu kebulatan gerak yang sempurna. Contoh : Squat Thrust Test

7. KESEIMBANGAN (BALANCE) a. TEST SATU KAKI

8. KECEPATAN REAKSI ( SPEED REACTION) Waktu reaksi (RT) adalah ukuran waktu dari kedatangan sinyal tiba-tiba disajikan ke awal dari respon.

Sekian…! Terima Kasih…! SEMOGA BERMANFAAT