Kekuasaan dan Pengaruh Kelompok 7 DEA PRISTOTIA 125030700111036 FITRI RAHAYU 125030700111008 IKA WAHYU UTARI 125030700111031 IRA FEBRIANTY 125030701111001
Konsep Kekuasaan dan Pengaruh Menurut Max Weber Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam suatu hubungan sosial baerada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Daya yg ada atau timbul dr sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
B. Bentuk dan Hasil Pengaruh 1. Kendali atas proses pembuatan keputusan (pfeffer&salanick,1974) Dalam organisasi, ketua menentukan apakah suatu keputusan akan dibuat dan dilaksanakan atau tidak. 2. Koalisi (Stevenson, Pearce&Porter,1985) Kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukan juga atas hak atau kewenangan untuk membuat kerjasama dengan kelompok lain. 3. Partisipasi (Pfeffer, 1981) Pemipin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota itu berpartisipasi, dan sebagainya.
C. Jenis Sumber Kekuasaan Menurut Amitae Etzione Jhon P. French dan Bertram Raven Hersey L. Goldsmith Raven L. Kruglanski Weber Kesimpulan
Menurut Amitae Etzione 1. Position Power(Kewibawaan Jabatan) 2. Personal power ( kewibawaan pribadi )
Menurut teori Jhon P. French dan Bertram Raven ada lima sumber kewibawaan : 1. Legitimate power ( kewibawaan formal ) 2. Reward power 3. Coersive power 4. Referent power 5. Expert power
Menurut teori Raven L. Kruglanski menambahkan : Kekuasaan informasi
Menurut Hersey L. Goldsmith menambahkan : Connection power
Menurut teori Weber, dalam kaitan kewibawaan dan authority kita juga mengenal pendapat Weber yang membagi 3 macam Authority. Yaitu : 1. Rational legal authority 2. authority 3. Charismatic authority
Kalau disimpulkan macam – macam wibawa tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : A. Position power 1. Legitimate power ( kewibawaan formal ) Kekuasaan yang bersumber pada formalitas yang diberikan oleh suatu organisasi. Dimana kebijaksanaan pimpinan tidak pernah dipersoalkan kebenarannya, bawahan terikat pada kedudukan. 2. Coersive power Kekuasaan yang timbul karena adanya hak untuk mengontrol, menilai, mengendalikan terhadap tingkah laku bawahan dengan sanksi berupa ancaman, hukum pemecatan, dan lain – lain. 3. Reward power Kekuasaan yang didapat karena sering memberi hadiah, penghargaan. Rational legal authority suatu kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan atas dasar undang – undang atau peraturan yang berlaku.
B. Personal power 1. Referent power Kewibawaan yang muncul karena pemimpin memberikan keteladanan yang positif. 2. Expert power Kewibawaan yang timbul karena seorang pemimpin memiliki keahlian yang didapat melalui pendidikan dan pengalaman. 3. Information power Muncul karena seorang pemimpin memiliki informasi yang sangat dibutuhkan oleh bawahannya. 4. Connection power Wibawa yang dimiliki seorang pemimpin karena memiliki hubungan banyak dengan orang lain, terutama orang penting. 5. Persuasif power Wibawa yang timbul akibat atasan yang mampu melakukan tindakan persuasif kepada bawahannya agar bawahannya semangat dalam bekerja. Traditional power Suatu otoritas yang didasarkan atas pewarisan nilai – nilai tradisional pada seseorang.
C. Politic power 1. Decision making Kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin untuk membuat keputusan atau meniadakan keputusan. 2. Coalisation Kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukan uga atas hak atau keenangan untuk membuat kerjasama dengan kelompok lain. Sumber : Kepemimpinan Eksekutif Teori dan Praktek ( Djanaid, 190 : 2004 )
D. Politik Penanaman Pengaruh Politik tidak sama dengan kekuasaan dan pengaruh (influence). Ketiganya adalah konsep berbeda dan berdiri sendiri. Power atau kekuasaan mengekspresikan kapasitas individu untuk secara sengaja menimbulkan dampak pada orang lain. Pengaruh (influence) adalah kemampuan membuat orang menuruti kehendak pemberi pengaruh. Politik mendasarkan diri pada kekuasaan (kekuasaan), dan kekuasaan ini tidak terdistribusi secara merata di dalam organisasi.
Politik penanman pengaruh akan sangat efektif apabila dilakukan melalui komunikasi yang baik. Berikut ini ada beberapa cara penanaman pengaruh pada orang lain. Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target personal. Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya.