Sistem Sosial dan Budaya Indonesia 1. Pendahuluan : - Bukan disiplin ilmu tersendiri - Pendidikan menjadi “elit” selama ini - Kritis (daya analitis) - Memiliki dimensi sosial - Kepekaan terhadap masalah bangsa (Indonesia). 2. Ruang Lingkup - Konsep-konsep (dasar) sosial dan budaya - Kenyataan Sosial dan budaya (masalah Sosial dan budaya) - Hubungan antar berbagai kenyataan sosial
3. Ada apa dengan Ilmu sosial ? (Perdebatan) - Ilmu sosial (non ekonomi) dianggap “tidak menghasilkan apa-apa”, tidak menyelesaikan persoalan (kemiskinan). - Hanya meniru dari Barat dan Timur (Soviet-waktu itu) - Tidak menampilkan teori-teori yang orisinal (khas) Indonesia. - Penyebabnya : keterbelakangan Ekonomi,Sosial, Ilmu dan teknologi, sehingga terjadi : Ketergantungan ekonomi, industri, sains dan teknologi (fisik), juga pola pikir (mental). Contoh : Pinjam uang dari mana ? Bahan baku utama industri dari mana ? Tenaga ahli dan suku cadang dari mana ? dst. - Kondisi ini digambarkan sama seperti sekarang, masyarakat ‘menjadi konsumen setia’ produk-produk barat. - Seharusnya relevansi ilmu sosial tergantung pada latar belakang budaya dan sosial. Apa maksudnya ? Coba diskusikan di kelas Ilmu sosial dikembangkan berdasarkan pada (realitas) nilai-nilai sosial dan budaya kita.
4. Terjadi perdebatan pendekatan (Perhatikan poin 3) a. Liberal (Barat – kapitalis) - Kemiskinan terjadi karena faktor internal - Harus diberi bantuan (foreign aid), dana, tenaga ahli dan teknologi (teori modernisasi). b. Marxis (Timur – sosialis, radikal) - Kemiskinan datang dari luar - Terjadi eksploitasi kelompok satu atas yang lain - Harus menghilangkan ketergantungan dari luar 5. Bagimana sikap kita ? - Coba perhatikan (poin 4) : masalah yang diperhatikan sama (kemiskinan), tetapi resepnya berbeda. - Lalu mau apa ? Sebelum kita mampu menciptakan pilihan pendekatan yang relevan maka : Open minded dan electic (terbuka dan memilih yang terbaik)Kritis (tidak hanya satu sudut pandang). - Ada beberapa faktor tradisional (nilai dan keyakinan yang dominan) yang dianggap menjadi perintang pembangunan. Kalau memang demikian maka harus berani menghilangkan/merubah.
6. Apa Sistem Nilai Budaya (SNB) itu ? (Baca Koentjaraningrat,Bab 6) - Sistem nilai budaya adalah : Seluruh konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap bernilai dalam hidup. - Oleh karena itu Sistem nilai budaya dijadikan pedoman perilaku - SNB berbeda dengan sikap SNB dianut oleh sebagian besar masyarakat. Sikap hanya dianut oleh individu (beberapa) Contoh : * Sikap congkak/angkuh terhadap orang yang dianggap lebih “rendah” * Anggapan bahwa “kedudukan tinggi” merupakan tujuan hidup (SNB)
7. Menyangkut apa saja SNB itu ? Menurut C. Kluckhohn (Koentjaraningrat: Bab 6, 28) menyangkut 5 hal yaitu : a. Hakekat Hidup (MH) b. Hakekat Karya Manusia (MK) c. Hakekat Kedudukan Manusia dalam ruang waktu (MW) d. Hakekat mengenai hubungan manusia dengan alam sekitarnya (MA) e. Hakekat mengenai hubungan manusia dengan sesamanya (MM) Masing-masing kelompok masyarakat memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengkonsepsikan masalah yang bersifat universl itu. Contoh : - Ada masyarakat yang memandang bahwa alam semesta (MA) merupakan sesuatu yang dahsat sehingga manusia tidak bisa berbuat banyak (menyerah). Tetapi sebaliknya, - Ada masyarakat yang menganggap bahwa alam itu dapat ditakhukkan untuk kepentingan manusia maka terjadilah yang sekarang disebut eksploitasi alam. Coba diskusikan : Sistem nilai budaya apa saja yang berkembang (berubah) dan yang tetap terpelihara (relevan) dalam masyarakat Indonesia ?