Intervensi Makro dalam Ilmu Kesos

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Advertisements

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)
Sesi 7 : RENCANA INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PARTISIPATIF
OLEH : DIDIET WIDIOWATI
Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
STRATEGI DAN TAKTIK DALAM INTERVENSI MAKRO
PENYULUHAN PERTANIAN.
BAB I. PENDAHULUAN Intisari Pemasaran :
Komor 2011 by Lidia Evelina, MM
Perubahan dan Manajemen Konflik
2. Pengertian Penyuluhan
DASAR-DASAR P M (METODE DAN TEKTIK EVALUASI)
By: Mustopa JEJARING ADVOKASI.
AKSI SOSIAL (SOCIAL ACTION)
PENDEKATAN DIREKTIF DAN NON DIREKTIF
MODEL - MODEL PPM O l e h : R A M L I.
Strategi dan taktik dalam Intervensi Makro
METODE COMMUNITY ORGANIZATION COMMUNITY DEVELOPMENT
COMMUNITY WORK Pengertian
Taktik/teknik dalam pengembangan masyarakat
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
BAB IV PERENCANAAN.
ALAT PERAGA.
Misi Perusahaan Tanggung Jawab Sosial & Etika ( Bab 2,3 )
Advokasi Sosial & Advokasi Penanggulangan Kemiskinan (Edi Suharto, 2007) Heru Susetyo.
PELAKSANAAN INTERVENSI MAKRO
Program sistematik seorang pemimpin untuk mengadakan perubahan yang direncanakan dalam suatu organisasi : 1. Analisa faktor-faktor penyebab perubahan.
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
PERANAN-PERANAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT
AKSI KOMUNITAS PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN INTERVENSI KOMUNITAS (ISBANDI RUKMINTO ADI, LP FEUI 2001)
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PENDEKATAN PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
ADVOKASI KESEHATAN INTRODUCTION.
BAB 13 MANAJEMEN PERUBAHAN
Tiga Model Praktek Pengorganisasian Masyarakat (Rothman & Tropman )
Manajer Kewirausahaan : Kompetensi Kewirausahaan Chapter 22
BY LESSON STUDY BY
TOPIK PERKULIAHAN 11 MODEL – MODEL PPM.
METODE-METODE PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL I HAKEKAT PEKERJAAN SOSIAL
PENDEKATAN DAN STRATEGI DALAM PPM
Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL PERUBAHAN DAN PENINGKATAN KOMUNITAS
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
PRAKTIKUM I Daftar Pustaka : Modul Wawancara Pertolongan.
PRAKTIKUM I Daftar Pustaka : Modul Wawancara Pertolongan.
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
OLEH: DRA, HJ. FATMAWATY HARAHAP, MAP
PERANAN PEKERJA DAN ORGANISASI PENGELOLAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Kelompok 3 Noer Amalis Juni Dwi Kurnia Santi Rindha Mareta Kusumawati
STRATEGI DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN LESSON STUDY
Netting, Kettner & McMurty
PENGORGANISASIAN WARGA KOMUNITAS
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1  Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka.
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PRINSIP-PRINSIP INTERVENSI MAKRO (The 22 Principles of CD – Jim Ife) OLEH : DIDIET WIDIOWATI 12/8/2018.
PERENCANAAN (Planning)
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
Tim Dosen: Zulazmy Mamdy Hidayati Cornelis Novianus
Pendekatan direktif & non direktif
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

Intervensi Makro dalam Ilmu Kesos PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN INTERVESNSI KOMUNITAS BY ISBANDI RUKMINTO ADI BAB III INTERVENSI KOMUNITAS Intervensi Makro dalam Ilmu Kesos

MODEL INTERVENSI (PENDEKATAN) DALAM INTERVENSI KOMUNITAS Rothman & Tropman mengemukakan 3 Model Intervensi dalam Pengorganisasian Masyarakat bersama Erlinch disempurnakan menjadi 5 Intervensi Komunitas. 2. Glen mengemukakan 3 bentuk Praktek Komunitas (Community Practice) merupakan Intervensi Macro dalam bidang Pendidikan Ilmu Kesejahteraan Sosial. POKOK BAHASAN MELIHAT PERBANDINGAN ANTARA PANDANGAN ROTHMAN DKK (1987) DENGAN PANDANGAN GLEN (1991)

PERSAMAAN PERBEDAAN 1. PENEMPATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIARAHKAN PADA TINGKAT KOMUNITAS LOKAL PERSAMAAN 2. PENEMPATAN AKSI KOMUNITAS ATAUPUN AKSI SOSIAL SEBAGAI PENDEKATAN YANG BERSIFAT KONFLIK DAN KONFRONTATIF. ROTHMAN DKK MENGGUNAKAN 3 MODEL INTERVENSI YAITU KEBIJAKAN SOSIAL, PERENCANAAN SOSIAL DAN ADMINISTRASI. 2. GLEN LEBIH MENITIKBERATKAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN “PENGEMBANGAN PELAYANAN MASYARAKAT” (COMMUNITY SERVICES APPROACH) PERBEDAAN

PERTAMA : ISTILAH PENGORGANISASIAN MASYARAKAT INTERVENSI KOMUNITAS BEBERAPA PERUBAHAN ISTILAH YANG DIKEMUKAKAN ROTHMAN PADA EDISI KE-5 (1995) PERTAMA : ISTILAH PENGORGANISASIAN MASYARAKAT INTERVENSI KOMUNITAS KEDUA : PENGGUNAAN ISTILAH MODEL INTERVENSI PENDEKATAN KETIGA : MENGGABUNGKAN MODEL (PENDEKATAN) KEBIJAKAN SOSIAL & PERENCANAAN SOSIAL PENDEKATAN PERENCANAAN PERENCANAAN SOSIAL & KEBIJAKAN SOSIAL KEEMPAT : MENAMBAH SATU VARIABLE UNTUK MEMBEDAKAN TIGA MODEL (PENDEKATAN) YAITU VARIABEL PEMANFAATAN PEMBERDAYAAN (USE OF EMPOWERMENT PERUBAHAN DARI 11 VARIABLE MENJADI 12 VARIABEL

PERAN DAN KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN COMMUNITY WORKER DLM INTERVENSI KOMUNITAS MEMPERCEPAT PERUBAHAN (ENABLER) FILOSOFI : HELP PEOPLE TO HELP THEMSELVES MEMBANTU MASYARAKAT : a. Mengartikulasikan kebutuhan b. Mengidetifikasikan Masalah c. Mengembangkan kapasitas agar dapat menangani masalah secara lebih efektif. 2. PERANTARA (BROKER) Menghubungkan Individu atau Kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan layanan masyarakat dengan lembaga yang menyediakan layanan.

PENDIDIK (EDUCATOR) : COMMUNITY WORKER DIHARAPKAN : a. Mempunyai kemampuan menyampaikan informasi yang baik, jelas, mudah ditangkap. b. Pengetahuan yang cukup memadai tentang topik yang dibicarakan c. Selalu belajar 4. TENAGA AHLI (EXPERT) : Diharapkan : a. Dapat memberikan masukan, saran dan dukungan informasi b. Memberikan gagasan-gagasan 5. PERENCANA SOSIAL (SOCIAL PLANNER) : a. Mengumpulkan data menganalisa b. Menyajikan alternatif tindakan (sumber dana, konsensus) c. Mengembangkan program

6. ADVOKAT (ADVOCATE) : - Dicangkok dari profesi hukum - Disatu sisi berpijak pada tradisi Pembaharuan, disisi lain berpijak pada tradisi Pelayanan Sosial - Merupakan peran yang aktif dan terarah (directive) - Community Worker menjalankan fungsi pembela, mewakili kelompok masyarakat yang ditolak institusi. 7. AKTIVIS (ACTIVIST) : Mencoba melakukan perubahan institusional yang lebih mendasar, tujuannya : a. Mengalihkan sumber daya ataupun kekuatan (power) pada kelompok yang kurang beruntung. b. Mengorganisir mereka melakukan tindakan melawan struktur yang menekan mereka c. Aktivis juga sebagai partisan.

MODEL INTERVENSI (PENDEKATAN) DLM INTERVENSI KOMUNITAS MODEL A (Pengem.Masy.Lokal) MODEL B (Perencanaan Sosial) MODEL C (Aksi Sosial) 1. Katagori tujuan tindakan terhadap masyarakat Lebih berorientasi pada Proses. Mengembangkan integritas dan kemampuan, kemauan masyarakat (self help) u/ memecahkan masalah Berorientasi pada penyelesaian tugas Dalam pemecahan masalah memperhatikan masalah yg ada dalam masyarakat Mengarah pada ke 2 nya. Memberi penekanan pada upaya terbentuknya aturan baru, merubah praktek-praktek ttt. 2. Asumsi yang terkait dengan struktur komunitas & kondisi permasalahan Komunitas seringkali dipandang sebagai ikatan tradisional yang dipimpin oleh pemimpin konvensional. Mempunyai kesenjangan dalam keterampilan memecahkan masalah. Komunitas dipandang sebagai sejumlah kondisi masalah sosial yang inti. Komunitas sebagai hierarki dari kekuasaan. 3. Strategi Perubahan Dasar Pelibatan berbagai kelompok warga dlm menentukan & memecahkan masalah mereka sendiri. Pengumpulan data yang terkait dengan masalah & memilih serta menentukan bentuk tindakan yang paling rasional. Kristalisasi Issue yang dihadapi masyarakat Pengorganisasian masyarakat u/ atasinya

Karakteristik Taktik dan Teknik Perubahan MODEL A MODEL B MODEL C 4. Karakteristik Taktik dan Teknik Perubahan Taktik penekanannya pada pencapaian konsensus, melalui komunikasi & proses diskusi. Teknik : Pengumpulan data dan keterampilan u/ menganalisa. Taktik : Konsensus a/ konflik Konflik atau kontes ; konfrontasi ; aksi yang bersifat langsung, negosiasi. 5. Peran Praktisi yang menonjol. Sebagai Enabler-Katalis, Koordinator, memberikan keterampilan pemecahan masalah & nilai-2 etis Pengumpul dan penganalisis data, pengimplementasi program & fasilitator Ross, peran sbg. Expert. Aktivis, Advokat, agitatot, pialang, negosiator, partisan. 6. Media Perubahan Membimbing kelompok kearah penemuan & pemecahan masalah secara kolaboratif. Manipulasi organisasi formal dan data yang tersedia Manipulasi organisasi massa dan proses-2 politik. 7. Orientasi terhadap struktur kekuasaan Anggota dari struktur kekuasaan bertindak sebagai kolaborator. Struktur kekuasaan sebagai pemilik dan sponsor Struktur kekuasaan sebagai sasaran eksternal dr tindakan yg dilakukan, memberi tekanan pada pihak yang memberikan tekanan. 8. Batasan Definisi Sistem Klien dalam komunitas (konstituensi) Keseluruhan komunitas didasarkan pada kesatuan geografis Keseluruhan komunitas a/ segmen dlm komunitas (termasuk komunitas fungsional) Segmen dalam komunitas.

No. 1-2 dan 3 terkait dengan Community Development MODEL A MODEL B MODEL C 9. Asumsi mengenai kepentingan dari kelompok-kelompok didalam suatu komunitas Kepentingan kelompok merupakan kepentingan umum a/ permufakatan dari berbagai perbedaan Bersifat Humanistik Masalah terpecahkan dengan berkelompok Asumsi yang Pervasif : permufakatan a/ konflik dpt ditolelir selama tdk menghalangi proses pencapaian tujuan Asumsi bahwa kepentingan masing-2 bagian sehingga sulit mengambil mufakat. Konflik Kepentingan 10. Konsepsi mengenai Populasi Klien (Konstituensi) Klien dipandang sebagai warga masyarakat, sederajat, memiliki kekuatan, kemampuan & merupakan sumber daya Klien sebagai konsumen dari suatu layanan Klien a/ konstituen sebagai korban (victim) dari suatu sistem 11. Konsepsi Mengenai Peran Klien Sebagai Partisan aktif dalam proses interaksional Sebagai Resipient (penerima pelayanan) Sebagai bawahan (employee) 12. Pemanfaatan Pemberdayaan (pemberdayaan digunakan untuk) Mengembangkan kapasitas komunitas u/ pengambilan keputusan bersama & membangkinkan rasa percaya diri anggota Mencari tahu layanan yang dibutuhkan pengguna jasa & pilihan jasa yang ada. Memilih & memutuskan cara yang tepat u/ melakukan aksi & membangkitkan rasa percaya diri partisan akan kemampuannya. No. 1-2 dan 3 terkait dengan Community Development No. 4 dan 5 terkait dengan Community Services Approach No. 6 dan 7 terkait dengan Community Action

TIGA BENTUK PRAKTEK DI MASYARAKAT (COMMUNITY PRACTICE) Pengembangan Masyarakat (Community Development) Aksi Komunitas (Community Action) Pendekatan Lay. Masy (Com. Services Approach) 1. TUJUAN Mengembangkan kemandirian masy. Kampanye u/ kepentingan masy. Serta kebij u/ masy. Mengembangkan organi sasi yg berorientasi & memberikan pelay pd masy. 2. PARTISIPASI Masy. yg mendefinisikan & mencoba memenuhi kebutuhan mereka sendiri Kelompok-2 yg tertekan mengorganisir diri u/ meningkatkan kekuatan Organisasi & pengguna layanan sebagai rekanan partners 3. METODA Menggunakan proses kreatif dan kooperatif Menggunakan teknik kampanye pada issu-2 kongkrit. Memaksimalkan keterlibat an pengguna lay. a/ masy, serta mengemb. Hub antar lembaga 4. PERANAN Tenaga profesional bekerja menitikberatkan pd metoda non-direktif Aktif & organisatoris (organizer) yg memobilisasi massa u/ aksi politis. Menajer lembaga yg memberikan lay merestrukturisasi transaksi yg ada bersama pengguna layanan.

KETERAMPILAN DASAR (MAYO,1994) 1. Menjalin Relasi (Engagement Skill) 2. Melakukan Penilaian (Assesment) 3. Melakukan Riset atau Investigasi 4. Melakukan Dinamika Kelompok 5. Bernegosiasi 6. Berkomunikasi 7. Konsultasi 8. Manajemen (Waktu dan Dana) 9. Mencari Sumber Dana Proposal 10. Penulisan, Pencatatan Kasus dan Laporan 11. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi

1. Menjalin kontak dengan Individu, Klp a/p Organisasi 2. Mengembangkan Profil Komunitas, Menilai Kebutuhan dan Sumber Daya Masyarakat. 3. Mengembangkan analisis strategis, merencanakan sasaran, tujuan jangka pendek dan jangka panjang 4. Memfasilitasi kemapanan kelompok-2 sasaran 5. Bekerja secara produltif dalam mengatasi konflik 6. Melakukan kolaborasi dan negosiasi 7. Mengembangkan isu secara efektif dengan pembuat keputusan dan implementasinya 8. Berkomunikasi baik lisan maupun tulisan 9. Bekerja bersama individu dalam komunitas 10. Mengelola sumber daya yang ada 11. Mendukung kelompok dan organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan 12. Memonitor dan mengevaluasi perkembangan program 13. Menarik diri dari kelompok yang sudah berkembang 14. Mengembangkan, memantau dan mengevaluasi strategi . TUGAS (MAYO 1994)

KESIMPULAN PENDAPAT ROTHMAN dkk LEBIH LUAS DAN LEBIH KOMPLEKS MEMUNCULKAN VARIABEL-2 YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN 3 MODEL. PANDANGAN GLEN TERLIHAT LEBIH PRAKTIS DAN TERARAH STRAIGHTFORWARD) DIBANDING PENDAPAT ROTHMAN dkk. GLEN MENCANTUMKAN PENDEKATAN PEMASARAN SOSIAL (SOCIAL MARKETING APPROACH) SEBAGAI PRODUK INOVATIF DALAM UPAYA MEMASARKAN SUATU PRODUK SOSIAL KEPADA KELP. SASARANNYA PADA DASARNYA KEDUA PANDANGAN TERSEBUT SALING MELENGKAPI DAN BERGUNA UNTUK PENGEMBANGAN INTERVENSI MAKRO (COMMUNITY WORK)

Terima Kasih