Andari Reksi Dahlia Kusumawardhani Rakyan Setiyono Ranggaswara P Revamping the International Monetary System
“Apakah sistem moneter internasional menghindari kerangka aturan dan kewajiban yang pada prinsipnya harus dilaksanakan?” Question
Tujuan : Untuk mencegah terjadinya krisis dengan mendorong negara- negara agar melakukan kebijakan ekonomi yang baik. Tujuan : Untuk mencegah terjadinya krisis dengan mendorong negara- negara agar melakukan kebijakan ekonomi yang baik. International Monetary Fund Berdiri tahun 1994, pada konferensi PBB di Bretton Woods, Amerika Serikat Merupakan lembaga sentral dari sistem moneter internasionl yang berpusat di Washington D.C
Reference rate juga memiliki peran penting dalam pengaturan exchange rate suatu negara. Merupakan suatu nilai tukar efektif (effective rate), yang merupakan nilai tukar tertimbang (average trade-weighted exchange rate) terhadap semua mitra dagang yang bersifat makroekonomi. Reference Rate Disetujui secara internasional Memperbolehkan negara untuk intervensi selama masih dalam batas (monitoring band)
1.FEER (Fundamental Equilibrium Exchange Rate) 2.DRER (Desired Long-Run Equilibrium Exchange Rate) 3.DEER (Desirable Equilibrium Exchange Rate) 4.BEER (Behavioral Equilibrium Exchange Rate) 5.GSDEER (Goldman-Sachs Dynamic Equilibrium Exchange Rate) 6.NATREX (Natural Real Exchange Rate) Reference Rate
Staf IMF akan menggunakan beberapa variasi metode perhitungan reference rates untuk menentukan tingkat yang sesuai bagi semua negara anggota IMF Semua hasil akan dipresentasikan kepada Executive Board IMF setiap 3 atau 6 bulan Masing-masing negara dapat mengajukan argumen atas ketidaksetuuan Setelah terjadi kesepakatan, IMF mengumumkan reference rate yang berlaku untu 3-6 bulan The Process of Reference Rates
Use Reference rate Intervensi Pemerintah negara Exchange rate The Use of Reference Rate
Membantu pihak berwenang dari sebuah negara untuk menstabilkan exchange rate Dapat membantu sektor usaha pribadi (private sector) untuk lebih efisien dengan berpegang terhadap proyeksi exchange rate di masa depan Membantu IMF untuk melakukan perencanaan sistem yang efektif terhadap perekonomian dunia untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resesi The Use of Reference Rate
Meningkatkan cadangan devisa Mempertahankan kebijakan suku bunga lebih rendah untuk kepentingan domestik Meningkatkan ekspor * Memindahkan cadangan devisa dari bank umum ke central bank Kontrol intensif terhadap impor modal Larangan Exchange rate > Reference rate (Weak currency country)
Larangan Exchange rate < Reference rate (Strong currencycountry) Menghabiskan cadangan devisa Menahan kebijakan suku bunga lebih tinggi untuk kepentingan yang non-domestik Melakukan kontrol terhadap akun pengeluaran pengeluaran kecuali untuk non-ekonomi Memindahkan cadangan devisa dari bank sentral ke bank umum Menambah pinjaman dalam mata uang asing Membantu subsisi import modal atau mengontrol modal masuk
Bonds (Keuntungan konstan sebesar x %) Bonds (Keuntungan konstan sebesar x %) GROWTH-LINKED Bonds (% Keuntungan disesuaikan dengan pertumbuhan negara) GROWTH-LINKED Bonds (% Keuntungan disesuaikan dengan pertumbuhan negara) IMF dapat meningkatkan koordinasi negara-negara untuk mengubah sistem obligasi (bond) sebagai berikut: Jika negara sedang mengalami pertumbuhan yang tinggi, maka return/keuntungan bagi pemegang obligasi akan meningkat, begitu pula sebaliknya Growth Linked Bonds
Instrumen baru kemungkinan tidak likuid Critical Mass Investor belum yakin dengan sistem baru yang menawarkan tingkat imbal hasil yang tidak pasti Product Uncertainty Akibat belum adanya negara yang mau menjadi pionir obligasi ini, maka investor pun enggan untuk berinvestasi karena mereka tidak bisa mendiversifikasi portfolio mereka dengan instrumen yang sama Externalities and Coordination Problem Growth-Linked Bonds
Dorongan pihak swasta untuk mengeluarkan produk ini rendah karena tidak sistem ini tidak bisa dipatenkan dan mudah untuk diimitasi pihak lain Competition in Financial Market Kemudahan yang akan didapat ketika masuk dalam ruang lingkup pasar sekunder atau bursa efek. Dengan adanya standarisasi sistem, akan memudahkan transaksi antar instrumen karena memiliki standar yang sama The Need for Standardization Growth-Linked Bonds Cont’d
Growth-Linked Bonds Advantage Karena pembayaran disesuaikan dengan performa negara saat itu Menguntungkan issuer ‘Menahan’ policy makers untuk tidak spending terlalu banyak saat growth negara tinggi Tidak perlu meningkatkan pajak saat performa negara rendah karena saat spending untuk investor obligasi ini kecil Merupakan automatic stabilizer Negara tidak perlu memotong subsidi bagi rakyat miskin saat performa negara sedang rendah Dampak Tidak Langsung
Analysis – Reference Rate Reference rate sebagai benchmark (kesetaraan exchange rate ) Kesetaraan perekonomian di seluruh dunia mengurangi potensi terjadinya resesi global memprediksi long- run exchange rate improving global macroeconomics performance.
Sulit diterapkan di negara-negara di dunia karena setiap negara memiliki kepentingan masing-masing Adanya paham yang menyatakan bahwa Reference Rate tidak efisien (Laizzes Faire) Analysis – Reference Rate (Cont’d)
Analysis- Growth-linked Bonds Advantage : Negara akan dipacu untuk lebih produktif sehingga meningkatkan pertumbuhan GDP Memajukan perekonomian negara berkembang Investor hanya akan tertarik jika pertumbuhan GDP (return) yang diberikan baik
Analysis- Growth-linked Bonds Disadvantage : Belum ada pioneer negara yang mau untuk mengikuti sistim moneter ini Ketidak-pastian imbal hasil membuat investor enggan menginvestasikan dananya Kemungkinan ada campur tangan politik dengan tidak meyatakan tingkat pertumbuhan sebenarnya
Thank You….