Redeeming Consumption: On Lowenthal’s “The Triumph of the Mass Idols” Dwi Nova Anggraeni Huda Ahmad Biruni A Ghanang Putra Dwi Kurniawati Pratiwi Ashley Katya Natasha
Franklin D. Roosevelt Batman The dark knight
Tokoh idola masa lalu pada saat sebelum masa-masa Perang Dunia ke-II yakni para politisi atau aktifis. Media massa merupakan salah satu yang mengalami perkembangan pesat dengan kondisi seperti itulah mass culture/budaya pop mulai berkembang entah itu film, sandiwara radio, opera sabun, majalah, komik seperti Batman atau Superman. Masyarakat pun mulai beralih tokoh idolanya yang sebelumnya politisi kemudian tokoh-tokoh fiktif. Kanonik: karya-karya besar mengenai sebuah pemikiran atau bacaan-bacaan pokok yang diakui oleh akademik
The Triumph Of The Mass Idols (Kemenangan Idola Massa) Lowenthal merupakan bagian dari Frankfurt School dan beliau tinggal di East Coast, USA. Lowenthal mencoba meneliti secara empiris sistematis mengenai bentuk dan efek dari industri budaya baru. Lowenthal mengelompokkan biografi kedalam 3 kategori: Berkiblat pada kehidupan politik Berkiblat kepada bisnis Berkiblat kepada hiburan Ia meneliti biografi orang-orang yang muncul dengan tema-tema tertentu di sebagian besar majalah selama periode 40 tahun ( ) Leo Lowenthal
Tingkat ketertarikan idola Tokoh- tokoh Pelaku Bisnis Atau Para Ahli Tokoh- tokoh Politik Sebelum Perang Dunia ke-I
yang kemudian berubah DRASTI S Toko h- toko h Politi k Tokoh- tokoh Pahlawa n fiksi Setelah Perang Dunia ke-II
Lowenthal, pahlawan pada masa lalu diwujudkan sebagai sebuah produksi yang sekarang sudah tidak ideal lagi dimana pada masa kini pahlawan diwujudkan sebagai konsumsi idola, yang semuanya berkaitan dengan kesenangan atau hiburan. Idola publik tidak seperti di masa lalu yang memimpin di dalam suatu pertarungan produksi tetapi merupakan orang-orang terkenal dari film, lapangan bola dan klub malam.
Idola sekarang berwujud sebagai suatu kekayaan/kemakmuran yang tidak secara langsung terkait dengan apa yang masyarakat butuhkan. Budaya tidak lagi secara memadai merefleksikan kerja nyata dalam ekonomi dan masyarakat. Idola atau pahlawan sekarang tidak lagi memimpin dan menginstruksikan kita secara moral namun lebih kepada menghibur kita yang membawa kita ke dalam dunia ilusi kesenangan dan pikiran pasif. Menurut Lowenthal Hal ini adalah sebuah transformasi yang mengerikan dengan beberapa alasan:
Berbeda dengan tokoh-tokoh seperti Nelson Mandela yang pada dasarnya dapat membawa kita ke kehidupan sehari – hari. Idola atau pahlawan kontemporer dalam dunia konsumerisme dan hiburan membuat hal sukses namun hal tersebut tidak mudah untuk dibawa dalam kehidupan sehari-hari seperti Elvis Presley.