MPK Bahasa Indonesia Marlina, M.Pd. RAGAM BAHASA ILMIAH MPK Bahasa Indonesia Marlina, M.Pd.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk melaporkan atau mengomunikasikan hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah .
Ciri-Ciri Bahasa ilmiah Bersifat lugas Mematuhi kaidah-kaidah gramatika Efektivitas kalimat-kalimatnya terpenuhi Kosakata yang digunakan baku dan berupa istilah sesuai bidang keilmuan Kalimatnya bebas dari ketaksaan (ambiguitas) Bebas dari makna kias dan figura bahasa Mematuhi persyaratan penalaran Menerapkan kaidah ejaan yang berlaku (Chaer, 2011: 4)
Mematuhi kaidah-kaidah gramatika Lugas Mengatakan secara langsung hal yang ingin diutarakan. Tidak berbelit-belit atau bertele-tele, dan tidak menggunakan kalimat berbunga-bunga. Mematuhi kaidah-kaidah gramatika kalimat-kalimat dan paragraf-paragrafnya sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa Efektivitas kalimat-kalimatnya terpenuhi pesan-pesan yang dikandung kalimat-kalimat itu dapat diterima pembaca persis seperti yang diinginkan penulis
Kosakata yang digunakan baku dan berupa istilah sesuai bidang keilmuan kosakata baku, dan juga sesuai dengan kaidah pemilihan kata (diksi); dan istilah- istilah yang digunakan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni Kalimat bebas dari ambiguitas kalimat-kalimat atau paragraf-paragrafnya tidak menimbulkan tafsiran ganda Bebas dari makna kias dan figura bahasa kata-kata atau kalimat-kalimat yang digunakan harus bermakna lugas. Misalnya, kata buaya dalam buaya darat adalah bermakna kias; tetapi dalam ucapan buaya yang ada di darat tidak bermakna kias, melainkan bermakna sebenarnya yang disebut makna leksikal
Mematuhi persyaratan penalaran secara semantik kalimat-kalimat bersifat lugas dan dapat diterima oleh akal sehat. Mematuhi kaidah EYD Mematuhi atau menerapkan kaidah-kaidah ejaan yang berlaku ( Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau EYD)
Karangan ilmiah karangan yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah yang diperoleh dari berbagai penyelidikan, baik penyelidikan pustaka, laboratorium, atau lapangan. (Sastrohutomo dalam Widyamartaya dan Sudiati, 2000)
masalah yang menjadi topik karangan ilmiah Komponen dalam karangan ilmiah masalah yang menjadi topik karangan ilmiah tujuan penelitian atau penulisan, metode penelitian yang digunakan, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan hasil penelitian yang diperoleh.
Karangan ilmiah berdasarkan bobot Karya tulis : karangan ilmiah yang dibuat oleh para siswa sekolah menengah sebagai tugas akhir; isinya mengenai salah satu segi dari salah satu pelajaran Makalah : karangan ilmiah yang cukup sederhana. Biasanya dibuat untuk disajikan pada suatu seminar atau pertemuan ilmiah lainnya; tebalnya hanya beberapa halaman. Skripsi : karangan ilmiah yang disusun sebagai tugas akhir dalam pendidikan Strata Satu (S-1). Isinya lebih ditekankan pada substansi atau salah satu aspek dari bidang kajian yang ditekuni. Tesis : karangan ilmiah yang disusun sebagai tugas akhir dalam pendidikan Strata Dua (S-2). Isinya ditekankan pada pengembangan dan pendalaman substansi bidang ilmu yang ditekuni. Disertasi : karangan ilmiah yang disusun sebagai tugas akhir dalam jenjang pendidikan Strata Tiga (S-3). Isinya lebih ditekankan pada aspek filosofis bidang ilmu yang ditekuni.
Syarat lain dalam menulis karangan ilmiah memiliki pengetahuan mengenai aspek-aspek kebahasaan seperti kosakata, tata bahasa, sintaksis, dan gaya bahasa menguasai topik bahasan serta kerangka acuan atau prinsip ilmiah dengan baik dari topik dan bidang yang akan ditulis memiliki kemampuan penalaran yang baik untuk menganalisis dan memecahkan masalah menguasai dan menerapkan metode dan teknik pengumpulan dan pengolahan data yang tepat menguasai dan menggunakan konvensi pernaskahan yang berlaku
Terima kasih