SURVEI UPAH BURUH (SUB) Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DIY NO 14 TAHUN DINAS DIKPORA PROV. DIY.
Advertisements

Perkembangan Data Pengangguran di Jawa Timur dan Proyeksinya disampaikan oleh Gantjang Amannullah, MA Kepala Bidang Statistik Sosial, BPS Prop. Jawa.
Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
Data produksi ( ) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Pengelolaan Keuangan Pribadi tahun Frans Krisnardi Terah
PEMUTAKHIRAN DATA PENDIDIKAN ISLAM TP.2013/2014
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani Tanaman Pangan
PENGUMPULAN DATA RUTIN (STATISTIK PETERNAKAN)
RENCANA ANGGARAN KEUANGAN 2013/2014 Nama: Jesisca NIM:
Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA
Dampak Kebijakan Retribusi Pajak Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pedagang Kaki Lima Di Pasar Nempan Desa Durbuk Kec. Pademawu Kab.Pamekasan Nama Kelompok.

Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
Bahan Ajar Statistik Hortikultura
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
PENGUMPULAN DAN UJI KELAYAKAN DATA STATISTIK PETERNAKAN
STATISTIK PETERNAKAN.
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
SUBDIT STATISTIK HARGA PRODUSEN
KELOMPOK V / KELAS 2A NAMA: PEMBAHASAN: AYU ROSITA SARI ( )
SURVEI CONTOH Kuliah 2: Langkah-Langkah Melaksanakan Survei Contoh Dosen: Dr. Hamonangan Ritonga, MSc Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta Tahun.
Kalender m Pengantar Susunan Kalender Penjelasan Umum Cara Pengisian
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA BULAN MARET 2009 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Maluku Tahun 2009.
________________ PENILAIAN PRESTASI KINERJA DAN PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENHUB.
MODUL 13 ANGKA INDEKS Indikator ekonomi menarik minat masyarakat karena merupakan indikator keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan. Indikator.
Kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
ANGGARAN PRODUKSI.
SOSIALISASI PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH
Pengelolaan Keuangan Pribadi Reza Bayu Prihadi
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
S. Happy Hardjo Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
LANGKAH-LANGKAH melaksanakan SURVEI CONTOH
PEDOMAN PEMUTAKHIRAN DIREKTORI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
Statistik Upah dan Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Pribadi Hendi
Tujuan SSU Mendapatkan data statistik upah yang lebih rinci, yaitu upah menurut jenis kelamin dan jenis jabatan/ pekerjaan untuk : - karyawan non produksi/pelaksana.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Inventarisasi dan Identifikasi Kegiatan Statistik Hortikultura 2013
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI TAHUN NAMA : AGUSTRIANA NIM :
Nama : Holifah Anjani Nim : A. Pemasukan  Bulan September 2013 Gaji Rp  Bulan Oktober 2013 Gaji Rp  Bulan November 2013.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN.
Akuntasi Sektor Publik Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Daerah
BADAN PUSAT STATISTIK INTEGRASI SISTEM UPDATING DIREKTORI
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Kegiatan Statistik Kehutanan
Berita Resmi Statistik
Indeks Harga dan Perkembangannya
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK
SENSUS EKONOMI 2006 POTRET POTENSI EKONOMI INDONESIA
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
Berita Resmi Statistik
Perkembangan Inflasi di Kota Surabaya
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
STATISTIK INDUSTRI MODUL 10
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan SSH
BAB X INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Anggaran Produksi.
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
Anggaran Produksi.
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
JADWAL KEGIATAN SAKERNAS 2019
Transcript presentasi:

SURVEI UPAH BURUH (SUB) Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan

Pendahuluan

Tujuan SUB Mengumpulkan data statistik upah secara berkala, bagi buruh produksi/pelaksana yang berstatus di bawah pengawas/mandor/supervisor Mengembangkan alat monitoring perkembangan upah buruh yang dapat dijadikan sebagai acuan kebijaksanaan ketenagakerjaan dan pengupahan di tingkat nasional dan regional

Sejarah SUB (1) 1979/1980, SUB mulai diselenggarakan oleh BPS dengan jumlah sampel 3.590 perusahaan. Cakupan dan jumlah sampel: Lapangan Usaha Jumlah Sampel 1. Industri Pengolahan a. Industri Besar b. Industri Sedang 2. Pertambangan Nonmigas 3. Jasa/Hotel 4. Angkutan Darat 1.457 1.096 21 518 498 Total 3.590

Sejarah SUB (2) Periode Survei: Triwulanan Triwulan I : Maret (keadaan Februari) Triwulan II : Juni (keadaan Mei) Triwulan III : September (keadaan Agustus) Triwulan IV : Desember (keadaan November) Unit Pencacahan : perusahaan (establishment)

Sejarah SUB (3) 1986 Perubahan-perubahan yang terjadi: Rincian jumlah karyawan dipisahkan menurut jenis kelamin. Perubahan tahun dasar dari 1981 menjadi tahun dasar 1986. Menggunakan penimbang buruh yang baru. Perubahan alokasi sampel per provinsi, khususnya sektor industri pengolahan, karena banyak perusahaan terpilih yang tutup atau beralih usaha

Sejarah SUB (4) 1992, Perubahan-perubahan: Sektor angkutan darat tidak dicakup lagi Jumlah sampel diperkecil menjadi 2.000 perusahaan Keterangan mengenai upah per jenis pekerjaan tidak dikumpulkan lagi, tapi direncanakan akan dikumpulkan melalui Survei Struktur Upah (SSU) Periode Pencacahan: Triwulan I : April (keadaan Maret) Triwulan II : Juli (keadaan Juni) Triwulan III : Oktober (keadaan September) Triwulan IV : Januari (keadaan Desember)

Sejarah SUB (5) 1998/1999, Pada Triwulan II tahun 1998/1999, cakupan diperluas menjadi 6 sektor dan jumlah sampel diperbanyak menjadi 2.414 perusahaan Cakupan: Industri Pengolahan (1.009 perusahaan) Pertambangan Non-Migas (35 perusahaan) Perhotelan dan Restoran (35 perusahaan) Perdagangan Besar dan Eceran (353 perusahaan) Konstruksi (345 perusahaan) Peternakan dan Perikanan (276 perusahaan)

Sejarah SUB (6) 2008, dilakukan updating kerangka sampel SUB, cakupan berubah dan jumlah sampel diperbanyak. Perubahan-perubahan: Perubahan Lama 2008 - Sekarang Cakupan Industri pengolahan, hotel & restoran, pertambangan non-migas, perdagangan, konstruksi, peternakan & perikanan. Industri pengolahan, hotel, pertambangan non-migas, perdagangan, peternakan & perikanan Desain Sampling Nasional Regional : Industri Pengolahan Kerangka Sampel Hasil sensus/survei akhir 1980-an Dari berbagai survei dan sensus 2005-2006 Jumlah Sampel 2.401 perusahaan 3.675 perusahaan Penggantian Sampel BPS Provinsi BPS (Subdit Statistik Upah dan Pendapatan)

Perubahan Bulan Pelaporan 1979/1980 - 1991 Triwulan I : Maret (keadaan Februari) Triwulan II : Juni (keadaan Mei) Triwulan III : September (keadaan Agustus) Triwulan IV : Desember (keadaan November) 1992 - Sekarang Triwulan I : April (keadaan Maret) Triwulan II : Juli (keadaan Juni) Triwulan III : Oktober (keadaan September) Triwulan IV : Januari (keadaan Desember)

Perubahan Jumlah Sampel 1979/1980 – 2013

Rangkuman Sejarah SUB (1) Tahun Cakupan Jumlah Sampel Periode Pencacahan Keterangan 1979/ 1980 - 1982 Industri Pengolahan Pertambangan Non-Migas Hotel Angkutan Darat 3.590 Triwulanan: K-I : Februari K-II : Mei K-III : Agustus K-IV : November 1983 1985 3.593 Sampel sektor pertambangan non-migas bertambah 3 perusahaan 1986 1988 Keterangan mengenai jumlah karyawan dirinci menurut jenis kelamin

Rangkuman Sejarah SUB (2) Tahun Cakupan Jumlah Sampel Periode Pencacahan Keterangan 1989 - 1991 Industri Pengolahan Pertambangan Non-Migas Hotel Angkutan Darat 3.296 Triwulanan: K-I : Februari K-II : Mei K-III : Agustus K-IV : November 1992/ 1993 1993/ 1994 2.000 K-I : Maret K-II : Juni K-III : September K-IV : Desember Sektor angkutan darat tidak dicakup lagi. Periode pencacahan berubah. Keterangan upah per jenis jabatan tidak dikumpulkan lagi. 1995-1996 1997/ 1998 1.309 Sampel diperkecil

Rangkuman Sejarah SUB (3) Tahun Cakupan Jumlah Sampel Periode Pencacahan Keterangan 1998/ 1999 - 2000/ 2001 Industri Pengolahan Pertambangan Non-Migas Hotel dan Restoran Perdagangan Konstruksi Peternakan & Perikanan 2.414 Triwulanan: K-I : Maret K-II : Juni K-III : September K-IV : Desember Cakupan diperluas menjadi 6 sektor. Perubahan cakupan dan jumlah sampel dilakukan pada triwulan II -1998/1999 2007 2.401 2008 Seka rang Hotel 3.675 Dilakukan up dating kerangka sampel Jumlah sampel diperbanyak Sub sektor restoran dan sektor konstruksi tidak dicakup lagi

SUB 2008 - Sekarang

Cakupan Perusahaan-perusahaan yang bergerak di lapangan usaha: Industri Pengolahan (besar dan sedang) Perhotelan (bintang dan melati) Pertambangan Nonmigas (yang sudah melakukan kegiatan penambangan) Perdagangan (besar dan eceran) Pertanian (peternakan dan perikanan)

Kerangka Sampel Sampel Kerangka Sampel Industri Pengolahan Survei Industri Besar dan Sedang 2005 Perhotelan Survei Hotel (VHT-L) 2006 Pertambangan Non- Migas SE06 - UMB Perdagangan Peternakan dan Perikanan Direktori Perusahaan/Usaha Peternakan dan Perikanan 2005

Jumlah Target Sampel SUB Tahun 2013

Jadwal Kegiatan SUB Tahun 2013

Instrumen Daftar isian/kuesioner Kartu Laporan Perusahaan (KLP) Buku Pedoman Pelaksanaan SUB Sektor Nama kuesioner Warna Industri Pengolahan Daftar VU-1 Merah Perhotelan Daftar VU-2 Kuning Pertambangan Non-Migas Daftar VU-3 Biru Perdagangan Daftar VU-4 Putih Peternakan dan Perikanan Daftar VU-5 Hijau

Petugas Lapangan Petugas Pencacah - Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) - Staf BPS Kab/Kota yang ditunjuk Pengawas/Pemeriksa - Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kab/Kota

Pengumpulan Data Wawancara langsung Dilakukan melalui wawancara langsung dengan petugas perusahaan yang ditunjuk, untuk perusahaan berskala sedang yang file-file pendukungnya tidak terlalu rumit. Swacacah (mengisi kuesioner sendiri) Untuk perusahaan besar dimana diperlukan waktu untuk mempersiapkan file-file pendukung, pengisian kuesioner SUB dilakukan oleh petugas yang ditunjuk perusahaan yang sebelumnya telah menerima penjelasan mengenai tata cara pengisian kuesioner SUB dari KSK/petugas pencacah. Pada waktu yang telah ditentukan (paling lambat 2 minggu) KSK/petugas pencacah mengambil kembali kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.

Data yang dikumpulkan (1) Keterangan umum perusahaan: Jumlah hari dan jam kerja dalam seminggu Tunjangan teratur yang diterima dalam bentuk natura (barang/jasa) Upah terendah dan tertinggi Jumlah karyawan produksi dan non produksi menurut jenis kelamin Jumlah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor menurut status karyawan dan sistem pembayaran

Data yang dikumpulkan (2) Upah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/ mandor/supervisor dalam satu periode pembayaran, yang mencakup : Upah/gaji pokok Tunjangan rutin dalam bentuk uang Upah lembur Tidak termasuk komponen upah: Upah/gaji/tunjangan yang biasanya dibayarkan secara tidak rutin seperti: bonus/gratifikasi, THR, jaminan sosial, tunjangan kesejahteraan lainnya, dan tunjangan natura

Pengolahan Data (1) Sentralisasi, pengolahan data dilakukan di BPS. Pengolahan data dilakukan setiap triwulan (satu putaran). Satu putaran pengolahan data dilakukan terhadap data 4 triwulan terakhir sekaligus, untuk mempertahankan keterbandingan. Contoh: Untuk pengolahan data SUB triwulan IV/2012, maka yang diolah adalah data triwulan I/2012 sampai dengan triwulan IV/2012.

Pengolahan Data (2) Proses Imputasi Proses imputasi dilakukan pada data perusahaan yang tidak lengkap. Imputasi dilakukan dengan memperhitungkan trend data triwulan sebelum/ sesudahnya. Contoh: Pada pengolahan data SUB triwulan IV/2012, data Perusahaan A hanya tersedia untuk triwulan I/2012, triwulan III/2012 dan triwulan IV/2012. Maka data triwulan III/2012 untuk Perusahaan A diimputasi berdasarkan data dari triw I/2012, triw III/2012 dan triw IV/2012.

Indikator yang Dihasilkan (1) Upah Nominal Rata-rata upah per bulan yang diterima buruh produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor dalam bentuk uang. Indeks Upah Nominal Indeks (angka) yang menggambarkan perubahan (naik atau turun) upah nominal pada tahun berjalan terhadap upah nominal pada tahun dasar. Tahun dasar 2007 =100 Indeks Upah Nominal = Upah Nominal pada Tahun Berjalan X 100 Rata-rata Upah Nominal pada Tahun Dasar

Indikator yang Dihasilkan (2) Contoh penghitungan indeks upah nominal : Upah nominal sektor Industri kuartal I tahun 2012 = 1.395.100, rata-rata upah nominal (tahun dasar) 2007 = 1.019.000, maka : Artinya ada kenaikan upah nominal di sektor Industri pada Q1/2012 dibandingkan rata-rata upah tahun dasar (2007) sebesar 31,1 persen. Indeks Upah Nominal Q1/2012 = 1.395.100 X 100 = 131,1 1.019.000

Indikator yang Dihasilkan (3) Upah Riil Upah nominal yang telah dideflasikan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2007 = 100). Upah riil dapat lebih mencerminkan tingkat upah buruh dengan lebih realistis dan lebih menggambarkan kesejahteraan (tingkat daya beli) buruh karena telah menyesuaikan dengan perkembangan tingkat biaya hidup (IHK). Tahun dasar 2007 =100 Upah Riil = Upah Nominal pada Tahun Berjalan X 100 Indeks Harga Konsumen

Indikator yang Dihasilkan (4) Contoh penghitungan upah riil Upah nominal sektor hotel Q3/2011 = 1.255.600. IHK bulan September 2011 = 128,9, maka : Artinya dengan upah nominal sebesar Rp1.255.600,00 pada Q3/2011, pekerja sektor hotel memperoleh upah secara riil sebesar Rp974.100,00 pada level harga yang sama pada tahun 2007. Upah Riil Q3/2011 = 1.255.600 X 100 = 974.100 128,9

Indikator yang Dihasilkan (5) Indeks Upah Riil Indeks (angka) yang menggambarkan perkembangan (naik atau turun) upah riil tahun berjalan terhadap rata-rata upah nominal tahun dasar (2007=100). Tahun dasar 2007 =100 Indeks Upah Riil = Upah Riil pada Tahun Berjalan X 100 Rata-rata Upah Nominal pada Tahun Dasar

Indikator yang Dihasilkan (6) Contoh penghitungan indeks upah riil Upah nominal sektor pertambangan nonmigas pada Q4/2011 = 4.161.900. IHK bulan Desember 2009 = 129,9. Sedangkan rata-rata upah nominal 2007 = 3.541.300, maka Artinya dengan pendapatan 4.161.900 di Q4/2011, tingkat daya beli pekerja/masyarakat pada umumnya mengalami penurunan kurang lebih 9,5 persen dibanding tahun 2007. Indeks Upah Riil Q4/2011 = 4.161.900/129,9 X 100 = 90,5 3.541.300

Indikator yang Dihasilkan (7) Median Upah Median adalah nilai tengah dari upah nominal per perusahaan. Median upah dapat dirinci menurut: - per lapangan usaha/sektor - per triwulan Contoh : Median upah sektor industri triwulan I - 2012 = Rp.1.300.000,- dapat diartikan bahwa separuh dari total buruh industri memperoleh upah dibawah Rp.1.300.000,- per bulan Kelebihan median upah dibanding indikator lain: tidak terpengaruh upah nominal perusahaan yang sangat tinggi atau sangat rendah.

Level Estimasi Data Data statistik upah yang dihasilkan SUB dipublikasikan sebatas pada level nasional. Untuk sektor industri (karena sampelnya cukup besar) data statistik upah dapat dirinci menurut kelompok wilayah : - Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten - Jawa Tengah dan DI Yogyakarta - Jawa Timur dan Bali - Luar Jawa-Bali

Output Tahunan Publikasi Statistik Upah (tahunan) Leaflet Statistik Upah (ringkasan publikasi), untuk perusahaan sampel yang respon Triwulanan Data SDDS-IMF (dikumpulkan melalui Bank Indonesia) Bulanan Berita Resmi Statistik (BRS) Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE)

Kendala yang Dihadapi

Kendala yang dihadapi SUB (1) Respons Rate sektor industri pengolahan dan pertambangan nonmigas relatif rendah Lapangan Usaha 2011 2012 I II III IV Industri Pengolahan 88,4 85,9 68,8 65,4 78,1 75,8 74,1 66,7 Perhotelan 72,2 69,5 85,4 80,0 90,0 88,1 82,0 82,4 Pertambangan Nonmigas 50,8 47,5 44,1 41,4 54,7 55,1 52,1 50,0 Perdagangan 81,7 79,9 78,0 78,3 86,1 82,3 82,6 Peternakan & Perikanan 88,7 86,9 86,3 93,9 89,2 81,1

Kendala yang dihadapi SUB (2)

Kendala yang dihadapi SUB (3) Kerangka sampel SUB yang dibuat pada tahun 2008 berdasarkan pada hasil sensus/survei tahun 2005-2006, sudah tidak representatif dan out of date. Banyak permasalahan ditemukan pada pelaksanaan lapangan, penggantian sampel, dan proses pengolahan data, yang disebabkan karena kerangka sampel yang out of date. Sampel sektor pertambangan non-migas terus berkurang dari 109 perusahaan di tahun 2008 menjadi 49 perusahaan pada tahun 2013, karena banyak perusahaan besar yang non- respon dan perusahaan kecil yang tutup. Hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas data upah sektor pertambangan non-migas.

Kendala yang dihadapi SUB (4) Banyak perusahaan-perusahaan besar yang non- respon sehingga harus dilakukan penggantian sampel. Hal ini menyebabkan representasi perusahaan-perusahaan besar terhadap data upah buruh semakin berkurang. Kualitas data SUB masih kurang memuaskan Perlu berhati-hati dalam melakukan perbandingan data antar triwulan, karena respons rate pada setiap triwulan berbeda.

Rencana 2014 Updating kerangka sampel secara berkala Refreshing sampel Perubahan cakupan perusahaan (karakteristik dan sektor) Perubahan level estimasi data hingga level provinsi Perubahan jumlah dan alokasi sampel per provinsi dan per sektor Perubahan kuesioner

Data Statistik Upah 2011-2012

Terima Kasih