Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern Charisma Ayu Pramuditha B.Tech Mgt, MHRM
Definisi Bisnis Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Bisnis Sudut Pandang Ekonomis Bisnis adalah kegiatan ekonomis untuk menghasilkan untung. Good business adalah bisnis yang membawa banyak untung. Tujuan bisnis adalah memaksimalkan keuntungan. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dalam interaksi antar pihak. Bisnis sebagai komunikasi sosial yang menguntungkan para pihak yang melibatkan diri.
Bisnis Sudut Pandang Moral Tujuan bisnis adalah memaksimalkan keuntungan. Mencari keuntungan dalam bisnis adalah sah dan wajar, asal tidak dicapai dengan merugikan pihak lain. Banyak yang bisa dilakukan untuk mengejar keuntungan (dari segi ekonomis) tetapi tidak boleh dilakukan (dari segi etika). Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain. Menghormati kepentingan dan hak orang lain, dilakukan justru dari kepentingan bisnis itu sendiri. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan tetapi juga dilakukan sesuai dengan norma-norma moral (kesusilaan)
Bisnis Sudut Pandang Hukum Hukum merupakan sudut pandang nomatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Bisnis yang baik adalah bisnis yang patuh pada hukum. Hukum dan etika mempunyai hubungan sangat erat karena keduanya mengatur perilaku manusia.
Bisnis Sudut Pandang Hukum Disamping sudut pandang hukum, kita tetap membutuhkan sudut pandang moral, karena; Banyak hal bersifat tidak etis, sedang menurut hukum tidak dilarang. Proses terbentuknya peraturan per-UU-an memakan waktu lama, shg masalah-masalah baru tidak segera bisa diatur secara hukum. Perumusan hukum tidak pernah sempurna, sehingga ada celah yang bisa disalah gunakan. Hukum dirumuskan dengan baik, tetapi sulit dilaksanakan Tidak semua permasalahan dapat diatur dan diselesaikan secara hukum, tetapi lebih pada praktek dan refleksi moral. (Bertens. 2000:17-26)
Tolok Ukur Bisnis itu baik dari tiga sudut pandang : Sudut Pandang Ekonomis, tolok ukurnya tidak sulit, bisnis adalah baik kalau menghasilam laba. Sudut Pandang Hukum, tolok ukurnya jelas, bisnis dikatakan baik kalau sesuai dengan hukum yang berlaku. Sudut Pandang Moral, ada tiga tolok ukur yaitu hati nurani, Kaidah Emas dan penilaian masyarakat umum
GOOD BUSINESS Bisnis yang baik adalah bisnis yang menghasilkan untung, dan diperbolehkan oleh sistem hukum, serta sesuai moral. Baik secara moral bagaimana mengukurnya? Hati nurani. Suatu perbuatan dikatakan baik jika dilakukan sesuai dengan hati nurani, dikatakan buruk bila bertentangan dengan hati nurani. Kaidah emas. Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda sendiri ingin diperlakukan. Penilaian umum. Perilaku etis adalah perilaku yang diterima masyarakat umum. Disini kualitas etis suatu perbuatan menuntut adanya obyektivitas dan keterbukaan, dan tidak ada yang disembunyikan.
Definisi Etika Mengutip dari Bertens 2000, mempunyai arti : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Definisi Etika Etika sebagai filsafat moral. Etika = Pemikiran kritis dan mendasar mengenai ajaran-ajaran moral. Etika sebagai Ilmu tentang moralitas.
Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat. Norma, dalam bahasa Inggris, norm, berarti aturan atau kaidah. Nilai, dalam bhs Inggris value, berarti konsep tentang baik dan buruk baik yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil (terminal)
Konteks Etika Sumber Etika Penerapan Etika Agama Tradisi Filsafat Hukum Politik Ekonomi Sosial Penerapan Etika Profesi Seni Administrasi 14
Etika Bisnis Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
Fungsi Etika Etika tidak langsung membuat manusia menjadi baik. Etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme moral.
Fungsi Etika Bisnis Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri.
Fungsi Etika Bisnis Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya kepercayaan para investor Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).
Sejarah dan Budaya, Perkembangan Etika Bisnis Etika bisnis menurut Bertens (2000): Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
Sejarah dan Budaya, Perkembangan Etika Bisnis 2. Masa Peralihan: tahun 1960-an Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
Sejarah dan Budaya, Perkembangan Etika Bisnis 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
Sejarah dan Budaya, Perkembangan Etika Bisnis 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
Sejarah dan Budaya, Perkembangan Etika Bisnis 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Profil Etika Bisnis Dewasa Ini Praktis di segala kawasan dunia etika bisnis diberikan sebagai mata kuliah di perguruan tinggi. Banyak sekali publikasi buku tentang etika bisnis. Sudah ada cukup banyak jurnal ilmiah khusus tentang etika bisnis. Dalam bahasa Jerman sudah tersedia kamus tentang etika bisnis. Sudah didirikan beberapa asosiasi dengan tujuan khusus memajukan etika bisnis. Di Amerika Serikat dan Eropa Barat disediakan beberapa program studi tingkat S2 dan S3 khusus di bidang etika bisnis.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis Prinsip Otonomi bahwa seseorang dituntut memiliki sikap dan kemampuan untuk mengambil keputusan. Prinsip menjunjung kejujuran, kunci keberhasilan dalam bisnis Kejujuran relevan dengan memenuhi syarat-syarat perjanjian Relevan dengan penawaran barang & jasa, dengan mutu dan harga.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis Prinsip Keadilan, agar setiap org diperlakukan secara sama sesuai dg aturan yg adil, rasional objektif dan dpt dipertanggungjawabkan. Prinsip Saling Menguntungkan (mutual benefit principle). Prinsip Integritas Moral, tuntutan menjaga nama baiknya/perusahaannya.
Kritik atas Etika Bisnis 1. Etika Bisnis Mendiskriminasi 2. Etika Bisnis Kontradiktif 3. Etika Bisnis Tidak Praktis 4. Etikawan Tidak Bisa Mengambil Alih Tanggung Jawab
Kritik atas Etika Bisnis Etika Bisnis Mendiskriminasi Drucker menyimpulkan bahwa etika bisnis itu menunjukkan adanya sisa – sisa dari permusuhan yang lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis. Kritiknya berasal dari salah paham besar terhadap etika bisnis. Justru karena orang bisnis merupakan orang biasa, mereka membutuhkan etika. Adanya etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada pengecualian.
Kritik atas Etika Bisnis Etika Bisnis Itu Kontradiktif Kritik ini ditemukan dalam kalangan populer yang cukup luas. Orang – orang ini menilai etika bisnis sebagai suatu usaha naïf. Dunia bisnis itu ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat untuk etika. Etika dan bisnis bagaikan air dan minyak.
Kritik atas Etika Bisnis 3. Etika Bisnis tidak Praktis Menurut Stark, etika bisnis adalah “too general, too theoretical, too impractical”. Stark hanya memandang dan mengutip artikel dan buku ilmiah tentang etika bisnis. Ia hanya memperhatikan aspek – aspek etis dari keputusan yang harus diambil manajer dan kurang berminat untuk kerangka menyeluruh dimana pekerjaannya ditempatkan. Ketiga, sebagai ilmu, etika bisnis selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya pada taraf teoritis juga.
Kritik atas Etika Bisnis Etikawan Tidak Bisa Mengambil Alih Tanggung Jawab Kritisi ini meragukan entah etika bisnis memiliki keahlian etis khusus, yang tidak dimiliki oleh para pebisnis dan manajer itu sendiri. Etika bisnis bisa membantu untuk mengambil keputusan moral yang dapat dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku moral dalam perusahaan. Bagi etika bisnis berlaku peribahasa inggris : “ you can lead the horse to the water, but you cannot make him drink. “