Inteligensi by Sulis Maryanti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Advertisements

PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
BAB VII TINJAUAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN DI INDONESIA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Materi Pertemuan 3 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
TES KESIAPAN SEKOLAH Erma Kumala Sari.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Disusun oleh: Kelompok 8
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
Materi Pertemuan 7 Mengembangkan Kreativitas Anak
Psikodiagnostik VII Bakat dan Prestasi
Pertemuan 11 : “ INTEGRITAS DIRI “
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
Tes Psikologi.
INTELIGENSI.
PENGERTIAN.
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Multiple Intelligence
DASAR-DASAR PEMAHAMAN TINGKAH LAKU
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
Pertemuan II Psikologi Perkembangan Anak
Tes Inteligensi Stanford-Binet
BERPIKIR Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah, Menurut solso (1988) menyatakan bahwa berpikir.
Intelegensi dan Kreativitas
Penelusuran Anak Berbakat Pertemuan 2
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
PERTEMUAN 9: INTELIGENSI Oleh : Sulis Mariyanti
PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2010
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Karateristik dan Perbedaan Individu
INTELIGENSI.
BIMBINGAN KONSELING.
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
INTELIGENSI.
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
GEN, EVOLUSI & LINGKUNGAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI
Raven’s Progressive Matrices (RPM) dan CFIT
KONSEP RENZULI.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Tes I Q (Intelligence Quotient)
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KONSEP RENZULI.
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
Transcript presentasi:

Inteligensi by Sulis Maryanti Kuliah - 7

DEFINISI INTELIGENSI CLAPARDE & STERN Inteligensi adalah kemampuan untuk menye-suaikan diri secara mental terhadap situasi baru. K.BUHLER Inteligensi adalah tindakan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian. DAVID WECHSLER 1.Inteligensi adalah kapasitas untuk mengerti lingkungan & kemampuan akal budi untuk me-ngatasi tantangan/ hambatan. 2.Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah,berpikir secara rasional & meng- hadapi lingkungannya secara efektif.

KESIMPULAN INTELIGENSI INTELIGENSI merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. INTELIGENSI tidak dapat diamati secara lang- sung, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional INTELIGENSI tercermin dari tingkah laku yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingku- ngan & pemecahan masalah yang muncul.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI INTELIGENSI A.FAKTOR BAWAAN (Nature) Penelitian menunjukkan bahwa : Individu yang berasal dari satu keluarga (bersa- nak saudara, nilai test IQ berkorelasi (+ 0,50) Diantara saudara kembar korelasi sangat tinggi yaitu (+ 0.90) Yang tidak bersanak saudara korelasi rendah yaitu (+ 0,20) Penelitian terhadap anak2 yang diadopsi diperoleh hasil : IQ mereka berkorelasi tinggi dengan org tua sesungguhnya (0,40 – 0,50)

daripada dengan org tua angkatnya (0,1 – 0,2) Lanjutan … daripada dengan org tua angkatnya (0,1 – 0,2) Studi terhadap anak kembar yang diasuh terpi-sah tetap menunjukkan IQ yang berkorelasi ting- gi. KESIMPULAN : walaupun lingkungan berpe-ngaruh terhadap taraf kecerdasan seseorang, namun banyak hal dalam kecerdasan tetap tidak terpengaruh B.FAKTOR LINGKUNGAN (Nurture) Inteligensi tidak dapat terlepas dari perkemba-ngan organis otak.Di sisi lain, perkembangan otak

Lanjutan…… Sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi (Pengaruh lingkungan sangat penting) Selain gizi, rangsangan yang bersifat Kognitif Emosional dari lingkungan juga pegang peranan penting Studi Penelitian: Inteligensi bisa berkurang karena tidak adanya rangsangan ttt di awal kehidupannya. Skeel & Skodak, dalam studi longitudinal menemukan bahwa anak2 yang dididik dalam lingkungan yang kaku, kurang perhatian,kurang dorongan,lalu dipindahkan ke dalam lingkungan yang hangat penuh perhatian, dorongan,rasa percaya, ternyata menunjukkan peningkatan skor test kecerdasan.

Lanjutan…. Zajonc, dalam penelitiannya menemukan : Anak I, memiliki taraf kecerdasan lebih tinggi dari- pada adik2nya, karena anak I, dalam waktu yg la- ma hanya dikelilingi oleh orang-orang dewasa (memberi keuntungan intelektual) Dapat disimpulkan, inteligensi dipengaruhi oleh : 1.Kualitas inteligensi org tua sera kondisi anak pada saat pembentukan dalam kandungan (bawaan) 2.Gizi selama masa pertumbuhan 3.Rangsangan2 intelektual yg memberikan sumber pengalaman pada masa2 sensitif,seperti pendidikan, latihan ketrampilan,dll

STABILITAS INTELIGENSI INTELIGENSI tidak sama dengan IQ INTELIGENSI adalah konsep umum tentang kemampuan individu, sedangkan IQ hanyalah hasil dari suatu test inteligensi ttt (hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensi) Sesuai dengan tahap perkembangan organis otak, maka pada masa pertumbuhan s/d usia 20 th ter- jadi peningkatan inteligensi, setelah itu masa stabil kemudian sejalan dengan kemunduran organis otak akan terjadi penurunan inteligensi

INTELIGENSI & IQ IQ (Intelligence Quotient) adalah skor yg diper-oleh dari sebuah alat test kecerdasan. Jadi IQ hanya sedikit memberikan indikasi ten- tang kecerdasan, tidak menggambarkan kecer- dasan secara keseluruhan. Perhitungan Skor IQ (pada awal mula) IQ = M.A X 100 C.A M.A = Mental Age C.A = Chronological Age

Bila seseorang dalam memecahkan persoalan yg disajikan dalam test kecerdasan (Umur Mental) tsb sama dengan kemampuan yg seharusnya ada pada diri seseorang seumur dia saat itu (umur kronologis)  diperoleh skor 1 dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ Bila M.A.> C.A, akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100 (mengindikasikan kemajuan intelektual) Sebaliknya, bila M.A < C.A akan diperoleh skor IQ kurang dari 100 (mengindikasikan keterbelakang- an intelektual) Rumus tsb tidak dapat digunakan,bila otak telah mencapai “kematangan”/stagnan/turun  diatasi dengan membandingkan skor seseorang dengan kelompok umur yg sama

SKALA SKOR IQ - WECHSLER Batas skor IQ Penggolongan Penggolongan Setiap Gol Versi Wechsler Versi DEPDIKBUB <65 Mental Defective Keterbelakangan Mental 66 – 79 Boderline Lambat Belajar 80 - 90 Dull Normal Lambat Belajar 91 – 110 Average Rata-Rata 111 – 119 Bright Normal Di atas Rata-Rata 120 – 127 Superior Superior 128 > Very Superior Sangat Superior

INTELIGENSI - APTITUDE Kemampuan Umum individu dalam menyesuai- kan diri dengan lingkungan di dalamnya terdapat kemampuan2 yg sangat spesifik APTITUDE (bakat) Kemampuan yg spesifik yg memungkinkan indi-vidu mencapai suatu kecakapan,pengetahuan atau ketrampilan ttt setelah melalui LATIHAN Bakat tidak selalu dengan sendirinya menampak- kan diri  melalui Latihan TEST BAKAT (APTITUDE TEST) Bakat tidak dapat segera diketahui melalui test Inteligensi,test bakat dirancang khusus utk meng- ungkapkan kemampuan yg sangat “spesifik”

CONTOH TEST BAKAT SCHOLASTIC APTITUDE TEST Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap presta-si belajar pada bidang ttt. Misal : Tes Potensi Akademik (TPA), Graduate Record Examination (GRE) VOCATIONAL APTITUDE TEST/ INTEREST IN- VENTORY Tes bakat yg dirancang untuk mengungkap kese- suaian dengan bidang pekerjaan ttt Misal : Differential Aptitude Test (DAT), Kuder Occupational Interest Survey

INTELIGENSI & KREATIVITAS KREATIVITAS merupakam salah satu ciri perilaku yg inteligen dan KREATIVITAS juga merupakan manifestasi suatu proses kognitif HUBUNGAN antara Kreativitas & Inteligensi Belum ada bukti2 yg mendukung, bahwa krea-tivitas mempunyai hubungan linier dengan inteli-gensi Skor IQ rendah memang diikuti dengan tingkat kreativitas rendah Tetapi, semakin tinggi skor IQ tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yg tinggi pula

J.P Guilford menjelaskan bahwa Kreativitas ada-lah suatu proses berpikir yg bersifat DIVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yg diberikan. Sebaliknya,test Inteligensi dirancang untuk meng-ukur proses berpikir yang bersifat KONVERGEN yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawab- an/kesimpulan yg logis berdasarkan info yg diberikan

POLA PENDIDIKAN TRADISIONAL, kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir Divergen  yg sangat berperan dalam kemajuan ilmu pengetahuan Menurut S.C.U. Munandar.Psi : “Kreativitas adalah kemampuan yg mencerminkan kelancaran,keluwesan,dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk elaborasi (mengembangkan,memperkaya & merinci) suatu gagasan”.

EMOTIONAL INTELLIGENCE HOWARD GARDNER Kemampuan mengenal, mengetahui, dan memi-lih bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak SALOVEY & MAYER Merupakan kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi,mengenali emosi org lain, me- motivasi diri dan kemampuan membina hubu- ngan dengan org lain yg dikategorikan dalam 5 domain (Self awareness, managing emotions, motivating oneself,empathy and handling relationship)