PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi KD 5.2 START.
Advertisements

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Teori ekonomi pengantar
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Pengantar ilmu ekonomi : pendekatan makro
AGNES MONICA SIHOMBING
MODEL KESEIMBANGAN SINTESIS KLASIK-KEYNESIAN (MODEL IS-LM)
Kebijakan Ekonomi Fiskal
Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR
(I). ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
BAB 7 Perekonomian Terbuka atau Perekonomian Empat Sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
Pertemuan 7 Penghitungan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
EKONOMIKA 2 KaitanBerbagai Pengertian dalam Ekonomi Makro
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Hal-hal yang di terangkan:
MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
Perekonomian Dua Sektor
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Beberapa istilah pendapatan nasional
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
Perekonomian Tiga dan Empat Sektor ( Perekonomian Tertutup dan Terbuka ) Desty Sesiana I
Perekonomian Terbuka Pertemuan 5.
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
MODEL KESEIMBANGAN KEYNESIAN
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
BAB 6 Perekonomian Tiga Sektor
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
BAB 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
LATIHAN PR PEREKONOMAN 3 SEKTOR
Pendapatan Nasional Keseimbangan
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
BAB 7 Keseimbangan AD-AS
KESEIMBANGAN AD-AS.
BAB 7 Perekonomian Terbuka atau Perekonomian Empat Sektor
BAB 5 Perekonomian Tertutup atau Perekonomian Dua Sektor
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
KESEIMBANGAN EKONOMI 3 SEKTOR
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Pokok Bahasan PERHITUNGAN AGREGAT PENDAPATAN NASIONAL
KESEIMBANGAN IS-LM Danang Wijayanto, SE., MM. 19/09/2018
Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
Oleh : Ananda Aji Pratama Dame Haryanto Dame Haryanto Rinaldi Siregar Rinaldi Siregar.
Transcript presentasi:

PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR) DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI

SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN

KOMPONEN PENGELURAN AGREGAT Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke ata barang-barang yang dihasilkan di dalam negeri (Cdn) Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G). Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri (X) Barang impor, yaitu barang yang sudah dibeli dari luar negeri (M). Rumus Pengeluaran Agregat: AE = Cdn + I +G + X + M

FAKTOR PENENTU EKSPOR Barang-barang yang dibutuhkan negara lain karena tidak dapat diproduksi negara tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi kebutuhan di negara tersebut. Kemampuan suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap barang yang diekspor.

FAKTOR PENENTU IMPOR Dalam sirkulasi aliran pendapatan, diasumsikan barang-barang diimpor oleh rumah tangga. Walau dalam praktiknya, barang-barang tidak hanya diimpor rumah tangga, tetapi juga pemerintah dan perusahaan. Sehingga fungsi impor berhubungan dengan pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka semakin tinggi pula impornya. Persamaan fungsi impor : M = m Y, dimana m merupakan tingkat perubahan impor akibat perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Apabila sebagian dari impor tidak bergantung pada pendapatan nasional, maka fungsi impor digambarkan dengan persamaan: M = M0 + mY, dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi pendapatan nasional. Kecondongan mengimpor dari waktu ke waktu mengalami perubahan. (Gambar b.i) Pergeseran dari M1 – M2 menunjukkan kecondongan mengimpor yang berkurang, seperti berubahnya citarasa masyarakat yang lebih mencintai produk domestik, misalnya. Kecondongan mengimpor (bergeser) meningkat seiring meningkatnya pendapatan nasional (gambar 2.ii). Efek inflasi misalnya, yang menyebabkan barang dalam negeri jadi lebih mahal sehingga masyrakat lebih banyak membeli barang impor. Sedangkan Kemampuan suatu negara menghasilkan barang yang lebih baik mutunya akan memicu masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang-barang impor.

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA Penawaran dan Pengeluaran Agregat Penawaran Agregat (AS) terdiri atas barang yang diproduksi di dalam negeri yang meliputi pendapatan nasional (Y) serta barang yang diimpor dari luar negeri. Persamaan: AS = Y + M Penawaran Agregat (AE) meliputi lima komponen: pengeluaran rumah tangga atas barang yg diproduksi di dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X) dan pengeluaran ke atas impor (M). Persamaan: AE = Cdn + I + G + X + M Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran dalam negeri (Cdn) dan pengeluaran atas barang-barang impor (M). Persamaan: C = Cdn + M

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA Sehingga persamaan di atas, AE dapat disederhanakan menjadi: AE = C + I + G + X Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila: Y + M = C + I + G + X Y = C + I + G + (X – M) Suntikan dan bocoran Keseimbangan dicapai ketika: I + G + X = S + T + M Pendapatan disposibel merupakan sisa pendapatan nasional dikurangi dengan pajak-pajak: Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T

Selanjutnya pendapatan disposible digunakan untuk membeli barang dalam negeri dan impor dan ditabung: C = Cd + M untuk ditabung, sebanyak S Dengan demikian, keseimbangan perekonomian terbuka tercapai apabila: Y – T = C + S atau Y = C + S + T Dimana C merupakan pengeluaran rumah tangga membeli barang dalam negeri dan impor. Sehingga: Y = C + I + G + (X – M) Dengan demikian pendapatan nasional perekonomian terbuka mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku persamaan: C + I + G + (X – M) = C + S + T

TUGAS BUAT RANGKUMAN YANG MENJELASKAN MENGENAI PERBEDAAN ANTARA : PEREKONOMIAN 2 SEKTOR, 3 SEKTOR DAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) DITINJAU DARI: Gambar sirkulasi aliran >>> jelaskan Penjabaran Rumus dari 2 pendekatan Gambar kurva dan Tabel (gunakan spidol warna-warni untuk menggambar kurva) >>> jelaskan BUAT CONTOH SOAL MENGGUNAKAN ANGKA (DENGAN ANGKA SENDIRI/TIDAK SAMA DENGAN BUKU) MENGENAI PERBEDAAN-PERBEDAAN TERSEBUT (Menggunakan tabel dan gambar) CATATAN : DIKUMPULKAN PADA HARI UTS DI ADM. GUNAKAN KERTAS A4 DENGAN KETENTUAN:

JARAK SPASI SAMAKAN DENGAN DOUBLE FOLIO 3 CM FEWRGRGRWGRWWRG 3 CM 2 CM 2 CM KERTAS FORMAT KERTAS TUGAS JARAK SPASI SAMAKAN DENGAN DOUBLE FOLIO