KATEKESE UMAT PENGANTAR L. Atrik Wibawa DISAMPAIKAN DALAM KURSUS KATEKESE TRIWULAN PERTAMA KOMKAT KEUSKUPAN BOGOR
KATEKESE UMAT SEJARAH DAN PENGERTIAN KU TUJUAN KU PROSES KU
SEJARAH KATEKESE UMAT PKKI I (1977) PKKI II (1980) Muncul gagasan Katekese Umat sebagai Arah Katekese di Indonesia masa kini PKKI I (1977) Kembali ditegaskan gagasan Katekese Umat dari PKKI I agar lebih operasional PKKI II (1980) Pembinaan PEMBINA Katekese Umat PKKI III (1984) MASIH BERBICARA TENTANG KATEKESE UMAT PKKI VIII (2004)
PKKI II menghasilkan rumusan Katekese Umat yang terdiri dari 6 hal pokok : Katekese Umat (KU) diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman/peng-hayatan iman antara anggota umat/kelompok. Melalui Kesaksian Iman diteguhkan Dihayati secara lebih sempurna
2. Dalam Katekese Umat, kita bersaksi tentang iman kita akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kita dan pengantara kita menanggapi Sabda Allah. Yesus Kristus Mendasari Penghayatan Iman Gereja
3. Yang berkatekese adalah umat Kristus menjadi pola hidup pribadi, juga pola kehidupan kelompok, baik di Kelompok Basis, Sekolah maupun Perguruan Tinggi. Katekese Umat sering disebut Katekese dari umat, oleh Umat dan untuk umat
4. Dalam katekese yang menjemaat ini, pemimpin katekese bertindak terutama sebagai pengarah dan pelancar (fasilitator). membangkitkan gairah supaya para peserta berani berbicara menciptakan suasana komunikatif
Diperlukan beberapa hal yang mendukung : 5. Katekese Umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai sesama dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka. Diperlukan beberapa hal yang mendukung : Sikap saling menghargai dan saling mendengarkan Suasana penuh keterbukaan
6. Tujuan komunikasi iman dalam Katekese Umat adalah : Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita sehari-hari Kita bertobat kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-Nya dalam kenyatan hidup sehari-hari semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan hidup kristiani kita makin dikukuhkan Pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat
saling membantu(sharing) menggali makna hidup dalam terang Injil Berdasarkan rumusan PKKI II tersebut nampak beberapa aspek katekese umat yang harus diperhatikan 1. Subyek Katekese Umat umat atau peserta 2. Berguru pada Yesus Kristus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan 3. Yang dilakukan dalam Katekese Umat saling membantu(sharing) menggali makna hidup dalam terang Injil menjadi saksi-saksi Kristus, yang mampu meresapkan nilai-nilai Injil di lingkungan 4. Hasil yang diharapkan
Tujuan Katekese Umat membawa umat sampai pada perjumpaan pribadi dengan Kristus, melalui perjumpaan hati dan budi dengan saudara-saudari seiman (mengandalkan pertobatan hati) membentuk dan membina jemaah kristiani, mengembangkan sikap-sikap dan karisma-karisma pribadi untuk melayani sesama
Allah menyapa manusia melalui situasi hidupnya yang konkrit PROSES KATEKESE UMAT LANGKAH PERTAMA “Proses mengamati dan menyadari suatu fenomena tertentu dalam masyarakat yang kita angkat sebagai tema Katekese Umat.” Bertolak ? KATEKESE UMAT SITUASI KONKRIT Allah menyapa manusia melalui situasi hidupnya yang konkrit
PROSES KATEKESE UMAT LANGKAH KE DUA “Menyadari dan merefleksikan situasi yang telah dianalisis dalam terang sabda Allah” Firman Allah (Kitab Suci) mempunyai peran amat penting dalam Katekese Umat. (Bukan sekedar tempelan belaka)
“Memikirkan dan merencanakan aksi untuk bertindak” PROSES KATEKESE UMAT LANGKAH KE TIGA “Memikirkan dan merencanakan aksi untuk bertindak” Langkah pertama dan langkah ke dua bertujuan supaya kita menjadi lebih sadar akan panggilan kita sebagai orang beriman untuk bertindak memperbaiki keadaan
Katekese Umat selalu berujung pada aksi nyata
KEUNGGULAN KATEKESE UMAT Katekese Umat disebut katekese dari umat, oleh umat dan untuk umat, sehingga umat menjadi subyek katekese, dengan demikian memungkinkan semua umat berperan aktif Selalu berbicara tentang hidup nyata dalam terang injil, sehingga memungkinkan umat menyadari bahwa Allah hadir dan berkarya dalam hidup nyata mereka. Umat aktif berkomunikasi, sehingga memungkinkan umat semakin menjadi komunio, semakin menjadi Gereja. Peserta berbicara dan berkomunikasi tentang hidup nyata, sehingga menjadikan Katekese Umat dan Gereja menjadi sungguh kontekstual dan terbuka.
Terima Kasih