SUMBER BELAJAR & STRATEGI BELAJAR Oleh: Yudha Popiyanto, S.Pd
SUMBER BELAJAR PESAN ORANG BAHAN PERALATAN TEKNIK LATAR / LINGKUNGAN
Pengalaman Belajar-(Arti Luas) (Peserta Didik / Siswa) Buku Teks – (Arti Sempit) Pengalaman Belajar-(Arti Luas) SUMBER BELAJAR (Peserta Didik / Siswa) Sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar siswa (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar) yang penggunaannya bisa Tunggal Kombinasi
KATEGORISASI SUMBER BELAJAR Sengaja dirancang untuk pembelajaran (by design) Dan Tidak sengaja dirancang, tapi dapat diberdayakan untuk pembelajaran (by utilization)
PESAN Informasi yang disampaikan oleh komponen lain (manusia, alat, bahan), dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan data. Contoh: By designMateri pembelajaran yang tercantum dalam mata pelajaran atau kurikulum By utilizationIsi majalah atau koran di pasaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran ORANG Seseorang yang bertindak sebagai penyimpan, dan - atau menyalurkan materi pelajaran. Contoh: By design Guru By utilization Nara sumber
BAHAN Perangkat lunak yang lazim disebut Software, biasanya berisikan materi pembelajaran yang menggunakan peralatan, atau bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian atau materi pembelajaran. Contoh: By design Buku pelajaran, flashdisk, CD By utilization Majalah atau koran di pasaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran PERALATAN Perangkat keras yang lazim disebut Hardware, digunakan untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran yang tersimpan dalam bahan. Contoh: By design LCD By utilization VCD, Tape recorder
TEKNIK LATAR / LINGKUNGAN Prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, latar, dan manusia dalam kerangka penyampaian materi pembelajaran. Contoh: Prosedur penggunaan komputer pembelajaran, prosedur pemanfaatan nara sumber, prosedur penggunaan LCD LATAR / LINGKUNGAN Situasi sekitar / lingkungan dimana materi pembelajaran itu diterima oleh siswa. Contoh: By design Ruang kelas, laboratorium, perpustakaan By Utilization Kebun binatang, museum, pasar
STRATEGI BELAJAR Strategi Mengulang Strategi Elaborasi Strategi Organisasi Strategi Metakognitif
1. STRATEGI MENGULANG Strategi Mengulang Siswa memindahkan pembelajaran dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, namun informasi / pengetahuan baru tersebut kurang bermakna. Mengulang sederhana Strategi mengulang paling dasar, yaitu siswa mengulang-ulang informasi hafalan dengan suara keras atau pelan. b. Mengulang kompleks Penambahan sesuatu yang bermakna pada strategi mengulang sederhana. Misalnya siswa menggarisbawahi kata kunci dan membuat catatan pinggir.
Keuntungan atau keunggulan: 2. Menggarisbawahi Siswa menggarisbawahi ide-ide/kata-kata kunci dari suatu teks mata pelajaran. Keuntungan atau keunggulan: a. Siswa menghafal lebih cepat dalam waktu singkat b. Siswa menghubungkan pengetahuan baru dan lama dalam proses pemilihan teks. 3. Membuat Catatan Pinggir Siswa membuat catatan-catatan pinggir, pengetahuan baru menjadi bermakna dengan pengkodean (memberikan kode). Jenis-jenis catatan pinggir: 1. Menandai definisi (V), 2. Melingkari kata-kata yang tidak diketahui (0), 3. Menempatkan tanda didekat ide penting (*), 4. Menandai kemungkinan yang akan keluar ulangan (cetak miring), 5. Memberi nomor daftar (1,2,3), 6. Catatan pada kalimat yang membingungkan (?), 7. Menandai pernyataan rangkuman (menggarisbawahi), 8. Catatan persamaan (--).
2. STRATEGI ELABORASI Siswa menambah rincian sehingga pengetahuan baru akan lebih bermakna. Siswa dapat memindahkan pengetahuan baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menggabungkan antara pengetahuan baru dan yang sudah diketahui 1. Pembuatan Catatan Siswa mencatat penjelasan guru secara singkat, padat serta menyimpan pengetahuan tersebut untuk dipelajari lebih lanjut. 2. Analogi Siswa membuat perbandingan untuk menunjukan kesamaan antara ciri-ciri pokok suatu benda atau ide-ide. Misalnya: seperti analogi otak dengan komputer. 3. PQ4R Metode PQ4R membantu siswa mengingat apa yang dibaca. Langkah-langkah sesuai dengan singkatannya adalah: P – Preview, Q – Question, R – Read, R – Reflect, R – Recite, R – Review.
3. STRATEGI ORGANISASI Siswa mengkelompokan ulang ide-ide/istilah-istilah, atau membagi ide-ide/istilah-istilah dari sekumpulan pengetahuan yang lebih besar menjadi sub-set yang lebih kecil. 1. Outlining Siswa menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama dengan membuat kerangka garis besar. 2. Mapping Siswa membuat sajian gambar atau diagram tentang bagaimana ide-ide penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain (peta konsep). 3. Mnemonics Siswa membuat teknik atau strategi untuk membantu ingatan dengan membentuk hubungan yang secara alamiah tidak ada (semaunya sendiri).
3. STRATEGI METAKOGNITIF Siswa berfikir sendiri dengan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat. Metakognisi memiliki dua komponen yaitu: pengetahuan tentang kognisi dan mekanisme pengendalian-diri seperti pengendalian atau monitoring kognitif. Pengetahuan tentang kognisi Siswa telah memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk digunakan dalam suatu situasi pembelajaran tertentu. Pemonitoran kognitif Siswa dapat memilih, menggunakan, dan memonitor strategi-strategi belajar yang cocok, cocok dengan gaya belajar dirinya sendiri maupun dengan situasi yang dihadapi.
SELAMAT BELAJAR & BERPRESTASI Referensi: AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta: CV. Rajawali. Nur, Mohamad. 2011. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Uno, B, Hamzah. 2010. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing.