Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME
PENALARAN Penalaran (rasioning, raticinium) adalah aktivitas mencari proposisi untuk disusun menjadi premis, menilai hubungan proposisi tersebut dalam premis dan menentukan kesimpulannya.
PENALARAN LANGSUNG Penalaran yang premisnya hanya sebuah proposisi dan kesimpulannya ditarik langsung dari proposisi tersebut dengan cara membandingkan subyek dengan predikatnya
TIDAK LANGSUNG PENALARAN Penalaran yang menggunakan term tengah (M) untuk menarik konklusi, terdiri dari penalaran deduktif dan penalaran induktif
RASIO Rasio merupakan sumber penalaran deduktif (deduksi) yang digunakan kaum rasionalisme (idealisme) Premis berasal dari ide yang sudah ada sebelumnya dan tinggal dikenali saja
FAKTA Fakta merupakan sumber penalaran induktif yang digunakan kaum empirisme Panca indera menangkap gejala alamiah dengan pola teratur atau ada pengulangan yang sama
RELASI CONTRARY Hubungan berkebalikan antara proposisi universal , jika salah satu proposisi benar maka proposisi yang lain pasti salah Jika proposisi A benar, maka proposisi E pasti salah. Jika proposisi E benar, maka proposisi A pasti salah
RELASI SUB CONTRARY Hubungan berkebalikan antara proposisi particular Jika proposisi I benar, maka proposisi O dapat salah, juga sebaliknya. Proposisi I dan O keduanya dapat sama-sama benar dan dapat sama-sama salah
RELASI SUB ALTERNAN Hubungan proposisi sejenis, kebenaran proposisi I menjamin kebenaran proposisi II, tapi kebenaran proposisi II tidak menjamin kebenaran proposisi I Kebenaran A menjamin kebenaran I, namun tidak sebaliknya. Kebenaran E menjamin kebenaran O, namun tidak sebaliknya
RELASI CONTRADICTORY Hubungan dua proposisi bertentangan, keduanya tidak dapat sama-sama benar atau sama-sama salah Jika proposisi A benar maka proposisi O pasti salah, juga sebaliknya. Jika proposisi E benar maka proposisi I pasti salah, juga sebaliknya