MENGENAL KITAB-KITAB DEUTEROKANONIKA PAROKI ST. FRANSISKUS ASISI, TEBET MENGENAL KITAB-KITAB DEUTEROKANONIKA
TUHAN MELINDUNGI ORANG YANG TAKWA KITAB TOBIT
PENGANTAR
KITAB-KITAB SEJARAH (Taurat: KKIBU). Deuteronomis: Yosua, Hakim-hakim, 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja. Tawarikh: 1-2 Tawarikh, Ezra-Nehemia. Makabe: 1-2 Makabe. Kitab-kitab kecil (berdiri sendiri-sendiri): Rut, Ester, Tobit, Yudit.
DEFINISI KITAB-KITAB SEJARAH Sejarah: tidak boleh dimengerti secara modern – sarana mengajar, menyampaikan pandangan teologis – disebut “sejarah yang mengajar” – fokus pada “mengajar”, bukan “sejarah Kitab sejarah: kitab pengajaran yang berbentuk narasi/kisah-kisah.
MENGENAL KITAB TOBIT
TOB. 1:1-2 Berkisah tentang Tobit, orang Israel dari suku Naftali, yang diangkut ke Niniwe ketika Kerajaan Israel (Utara) diserbu Asyur. Keluarga Tobit berhasil di pembuangan, namun kemudian mengalami penderitaan. Diceritakan pula tentang Sara, putri Raguel, yang mengalami hal yang sama. Apa yang kemudian terjadi dengan orang-orang takwa yang menderita itu?
SEJUMLAH KESULITAN Tob. 1:2 Pembuangan itu dilakukan oleh Tiglat-pileser (2Raj. 15:29). Tob. 1:15 Putra Salmaneser adalah Sargon II. Tob. 5:6 Ekbatana-Ragai 200 km.
MAKA KITAB TOBIT ADALAH… Bentuk: kisah religius untuk pengajaran dan pendidikan tingkah laku. Pengaruh Ulangan sangat besar: Ul. 30:1-4; Tob. 14:5-6. Tekanan: kebijaksanaan dan praksis kehidupan religius sehari-hari (contoh: doa dan derma). Waktu penulisan: 300 SM.
ALUR CERITA
KISAH TOBIT 1 Tob. 1:3-4. Tobit: orang yang saleh dan bapak keluarga yang baik – ia memiliki hubungan yang baik pula dengan sesama dan suka membantu orang yang menderita – ia hidup di tanah pembuangan (Niniwe).
Pandangan Ulangan: pembuangan adalah hukuman. Dosa orang Utara: memisahkan diri dari Daud dan meninggalkan Bait Allah.
KISAH TOBIT 2 Tob. 1:10-14. Tobit tetap mengupayakan kesalehan di tanah asing secara konkret. Tob. 1:16-17. Karena itu mendapat berkat berlimpah berupa kedudukan di istana raja.
KISAH TOBIT 3 Tob. 1:19-20. Kemalangan mulai mendatangi Tobit. Puncaknya, Tobit buta dan tak tersembuhkan.
KISAH SARA Tob. 3:7-10. Sara, putri Raguel, juga sedang mengalami penderitaan. Seperti Tobit, Sara mengalami penderitaan yang aneh. Bedanya, Sara belum bersikap dewasa. Itu karena latar belakang masyarakat yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan.
TOBIT & SARA BERSERAH KEPADA TUHAN Doa Tobit (Tob. 3:2-6). Doa Sara (Tob. 3: 11-15). Keluhan bernada frustrasi dan putus asa. Ditujukan kepada Allah yang diimani selalu setia dan menepati janji-Nya. Yakin bahwa kebajikan akan membuahkan kemuliaan, sekalipun harus melalui penderitaan. Pasrah kepada Tuhan yang setia
TUHAN MENDENGARKAN DOA ORANG BENAR Tob. 3:16-17. Dua insan lemah berada di tangan Allah yang mahakuasa. Dua drama yang berdiri sendiri, tapi Allah lalu menjalinnya menjadi kisah yang indah dan berhubungan – dengan perantaraan Tobia dan Malaikat Rafael.
PERJALANAN TOBIA Nasihat & perintah Tobit kepada Tobia: agar hidup secara saleh (4:5-7) – mengambil uang yang dititipkan (4:20-21). Malaikat Rafael muncul: Tobia tidak tahu bahwa Rafael adalah malaikat (5:4) – Rafael mendampingi Tobia dan mengarahkannya pada keluarga Raguel (6:15). Obat bagi Tobit dan Sara ditemukan: 6:1-8.
SARA & TOBIT DIPULIHKAN Pemulihan Sara: 8:1-4. Pemulihan Tobit: 11:10-13.
PENUTUP
KESIMPULAN Tujuan kitab Tobit: membina kesetiaan pada Tuhan, meski dalam situasi sulit. Tobit dan Sara sebagai teladan iman: mereka adalah orang-orang saleh – mereka berada dalam situasi sulit dan Allah terkesan tak peduli – namun mereka tetap bertahan dalam iman – dan akhirnya diselamatkan.
Ajaran: hidup mesti dijalani dengan iman dan ketabahan – penyelenggaraan Allah sulit dipahami – tapi Dia itu baik – setialah kepada-Nya – jangan terpengaruh pada dewa-dewi bangsa asing. Sejalan: Daniel. Dalam penafsiran patut dipertimbangkan: Ayub.