REGENERASI PADA ORGAN Win darmanto, Ph.D.
Regenerasi Regenerasi adalah proses pembentukan bagian tubuh yang hilang, melalui beberapa proses pertumbuhan dan morfogenesis yang berasal dari tudungnya. Regenerasi tidak sama dengan pertumbuhan dan perkembangan embrionik. Umumnya regenerasi terjadi pada hewan dewasa saja.
Browder (1984), Ada dua mekanisme primer dalam proses regenerasi : 1. Regenerasi morfalaksis; Suatu proses perbaikan yang melibatkan reorganisasi bagian tubuh yang masih tersisa atau jaringan lama. 2. Regenerasi epimorfosis ; merupakan rekontruksi bagian yang hilang melalui proliferasi dan deferensiasi jaringan baru dari permukaan luka.
Jadi regenerasi dapat berbentuk proliferasi sel lokal. Contoh : Proses pengantian bulu Penggantian sel mukosa usus Namun regenerasi dapat berupa penimbunan sel-sel yang belum mengalami deferensiasi atau disebut Blastema, yang selanjutnya berdeferensiasi menjadi bagian yang hilang.
Adanya regenerasi pada hewan dewasa menandakan bahwa medan morfogenesis masih tetap ada setelah periode embrio. Contoh; Pola pada pola dasar regenerasi kaki: Pemotongan ---- perdarahan ---- penggumpalan darah dipermukaan luka --- migrasi sel-sel epidermis ke jaringan lunak dan penutupan permukaan luka oleh sel.
Migrasi sel epidermis selalu mengarah ke daerah distal (sesuai polaritas organ) Ektoderm proksimal berproliferasi dan migrasi ke daerah luka sehingga terbentuk tudung apikal ectoderm. Stadium regererasi pada Tungkai: 1. Epidermis menyebar ke daerah luka dan menutupi permukaan luka. 2. Epidermis mulai menonjol, adanya akumulasi masa sel di bawah epidermis dan aktif berproliferasi. Sel ini disebut Blastema atau tunas regenerasi
Blastema merupakan jaringan dediferensiasi, yang selanjutynya akan mengalami redeferensiasi lagi. 3. Blastema akan tumbuh terus sampai mencapai ukuran normal.
Regenerasi pada tungkai Ambystoma
Regenerasi pada Kaki Tritruus Blastema, mengalami redefernsiasi menjadi jar. Otot, tulang, epidermis.
Regenerasi pada tungkai depan Triturus cristatus
Contoh – Contoh Regenerasi Jaringan
Regenerasi ekor
Regenerasi tulang
Beberapa faktor yang mempengarui regenerasi: 1. Temperatur, peningkatan daya regenerasi (sekitar 20°C untuk Triturus) 2. Apical epidermal cup 3. Sistem syaraf, tanpa adanya syaraf, bagian yang teramputasi tidak akan beregenerasi 4. Hormon
Proses penyembuhan luka Regenerasi sel-sel yang luka dilakukan oleh sel – sel dari tipe yang sama. Jaringan yang berperan dalam penyembuhan luka adalah jaringan fibrosa. Penyembuhan luka memerlukan faktor – faktor pertumbuhan sel,differensiasi dan interaksi sel matriks.
Faktor – faktor pertumbuhan antara lain: 1) Epidermal growth factor (EGF) keratinosit, fibroblas 2) Vascular endothelial growth factor (VEGF ) angiogenesis 3) Transforming growth factor (TGF) fibrogenesis 4) Platelet derived growth factor (PDGF) migrasi dan proliferasi fibroblas, otot polos dan monosit
Kemungkinan asal usul sel blastema: Sel cadangan
Sel cadangan merupakan sel yang belum berdeferensiasi, atau mungkin sebagai stem cell. Bagian yang berdeferensiasi tidak harus berasal dari puntung yang bersesuaian. Bukti: Tungkai yang diamputasi dan dihilangkan tulangnya, mampu meregenerasi tulang.
Pada regenerasi polaritas organ selalu dipertahankan. Saat regenerasi juga diperlukan hormon, penghilangan kelenjar pituitary anterior akan mencegah regenerasi. Radiasi sinar X, mampu menghambat regenerasi
Polaritas regenerasi