HEURISTIK DALAM SEJARAH LOKAL
STUDI ARSIP PELACAKAN DOKUMEN TERTULIS Arsip (arcives) dapat berarti catatan atau dokumen. Sedangkan dokumen mempunyai pengertian sebagai sesuatu yang tertulis atau tercetak, selama ia memberi informasi dan dapat digunakan sebagai evidensi. Dokumen dalam arti sumber tertulis sebagai informasi sejarah adalah kebalikan dari kesaksian lisan, artifak, dan peninggalan arkeologis. Arsip dapat dibagi: arsip pemerintah, arsip daerah, dan arsip instansi atau departemen.
1. KOLEKSI ARSIP PEMERINTAH Arsip zaman Kongsi Dagang Belanda di Hindia Timur (VOC). Informasinya berkenaan dengan masalah perniagaan dan perdagangan laut abad ke-17-18. Arsip masa pemerintahan Inggris (1811-1816). Banyak menyimpan informasi mengenai sistem pajak tanah yang diprakarsai Raffles. Arsip masa pemerintahan Hindia Belanda (1816-1942). Unit penting yang menangani urusan surat-menyurat kepemerintahan adalah Algemeene Secretarie dan Gouvernements Secretarie. Dalam Algemeene Secretarie dapat dijumpai masalah kependudukan dan wilayah, pemerintah pusat dan daerah, militer, kepolisian, kriminal, kesehatan agama, pendidikan, seni, dan ilmu pengetahuan bengunan, transportasi, pertanian dll.
2. KOLEKSI ARSIP DAERAH Memorie van Overgave (laporan serah terima jabatan) merupakan dokumen paling umum yang memaparkan gambaran menyeluruh tentang suatu daerah. Aspek yang dikemukakan umumnya berkaitan dengan masalah sosial dan pemerintahan. Algemeen Verslag: laporan statistik tentang jumlah penduduk, hasil tanaman, personalia pemerintah, kesehatan, dll. Kultuur Verslag: melaporkan segala sesuatu mengenai masalah penenaman dan hasil produksi pertanian. Politiek Verslag: hal-hal yang menyangkut persoalan politik, gerakan anak negeri, aliran kepercayaan dan agama.
3. KOLEKSI ARSIP DEPARTEMEN Amphioen Societeit, badan yang menangani masalah candu. Onderwijs, yang menengani pendidikan. Boschwezen, menyimpan informasi penting mengenai kehutanan dengan segala aspeknya. Raad ven Justitie, koleksi mengenai perkara pengadilan. Cultures, tersimpan di dalamnya berkas mengenai penanaman untuk pasar Eropa, seperti tebu, kopi, teh, kayu manis, tembakau, kapas, dan sutra.
Sumber Sejarah Lokal Details (seluk beluk) of local history are preserved (dapat dikaji) in such sources as land record, court (istana) record, tax lists, church record, personal manuscripts, record of school, records of manuscript census, published local histories and genealogies, maps, atlases, and gazetteers (kamus ilmu bumi). Manuscript census, for example, may not only help historian to reconstruct the lives of past families, but also may be used to reconstruct a town, section of the countryside, a block, and city ward. From the manuscript census, the historian may be able to learn how many people lived in the community, the kinds of home they lived, the jobs they held, and the places from which they came.
Sumber Material, yaitu berbagai macam benda, artefak-artefak, atau barang-barang lainnya yang dihasilkan oleh manusia di waktu lampau, seperti berbagai alat rumah tangga, alat pertanian, berbagai jenis mesin, kendaraan, lukisan, patung, dan lainnya. Sumber tertilis, pertama tulisan tangan (surat, catatan harian, kisah perjalanan, manuskrip), kedua berupa cetakan (surat kabar, majalah, pamlet), ketiga tulisan tangan dan cetakan (formulir dan berbagai surat keterangan resmi.
SUMBER SEJARAH LISAN Sejarah lisan adalah suatu usaha pengumpulan data informasi dan keterangan tentang masa lampau yang diperoleh melalui wawancara, baik kepada pelaku maupun saksi sejarah.
ARTI PENTING SEJARAH LISAN Dokumen tertulis hanya mampu menginformasikan unsur luar dari informan, tetapi miskin terhadap unsur dalam yang menggambarkan emosi dan perasaan informan terhadap sebuah peristiwa yang dialaminya atau dilakukannya, namun sebaliknya dokumen lisan. Sumber lisan memberi informasi tidak hanya tentang apa yang dilakukan orang di masa lalu, tetapi apa yang mereka ingin lakukan, apa yang mereka percaya tentang hal yang sedang dilakukan, dan apa yang sekarang mereka pikirkan tentang apa yang telah terjadi.
Sejarah lisan mampu membangkitkan relevansi pengalaman orang kebanyakan atau kelompok minoritas untuk merekonstruksi masa lalu dan munculnya perspektif penulisan sejarah akar rumput. Wawancara yang dilakukan mampu mendokumentasikan aspek-aspek tertentu dari pengalaman sejarah yang cenderung hilang dalam sumber lainnya, seperti hubungan personal di dalam rumah tangga dan persepsi subjektif seseorang atau kelompok terhadap sebuah pengalaman historis.
C. TRADISI LISAN DAN ARTI PENTINGNYA Tradisi lisan memuat informasi yang sangat luas tentang kehidupan suatu komunitas dengan berbagai aspeknya. Sifatnya sebagai informasi dari dalam. Jadi fungsinya mengetahui suatu masyarakat atau komunitas dengan cara bagaimana mereka memandang segala persoalan yang mereka hadapi. Menurut Vansina, tradisi lisan bisa dianggap sebagai suatu “historiologi” dari masa lampau, yaitu suatu uraian tentang bagaimana orang-orang menginterpretasikan masa lampau itu.
JENIS-JENIS TRADISI LISAN Sastra lisan (folklore), adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun. Tentu saja folklor tak bisa diharapkan untuk bisa secara langsung memberi sumbangan terhadap rekonstruksi masa lalu, akan tetapi dengan pengetahuan antropologi yang memadai akan memungkinkan mengetahui dan setidaknya menyadari dunia nilai dan dunia makna dari masyarakat yang diteliti.
“Pengetahuan umum tentang sejarah” (legenda) “Pengetahuan umum tentang sejarah” (legenda). Cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa-peristiwa sejarah atau dongeng. Seperti cerita “sejarah asal-usul” dari suatu lokalitas, danau, gunung, dsb. Pesan-pesan yang berupa pernyataan-pernyataan lisan yang diucapkan, dinyanyikan atau disampaikan lewat musik. “Petuah-petuah” yang merupakan rumusan kalimat yang punya arti khusus bagi kelompok. Kisah tentang kejadian-kejadian di sekitar kehidupan kelompok.
Ceritera kepahlawanan, yang berisi bermacam-macam gambaran tentang tindakan kepahlawanan yang mengagumkan. Dongeng, umumnya bersifat fiksi belaka, namun sering di dalamnya terkandung unsur-unsur petuah. Mitologi adalah ilmu tentang kesusastraan yang mengandung konsep tentang dongen suci, dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.
D. ARTIFAK Artifak dapat berupa foto-foto, bangunan, atau alat-alat. 1. Foto dari setiap generasi akan menunjukkan perubahan sosial antar keluarga dan antar generasi. Latar belakang foto akan menunjukkan gaya hidup tiap keluarga. 2. Fungsi bangunan akan mengikuti profesi. Misalnya, Pengusaha batik pasti punya tempat jemuran, alat-alat pembatik, tempat pencelupan, dan toko.