BAB 5 PERANCANGAN SISTEM
RUANG LINGKUP 1. Pendahuluan 2. Arti Perancangan Sistem 3. Tujuan Perancangan Sistem 4. Personil yang terlibat 5. Tekanan-tekanan Perancangan
1. Pendahuluan Setelah analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dg jelas apa yg harus dikerjakan. Langkah selanjutnya, analisis memikirkan bagaimana membentuk sistem tsb, yg disebut dg perancangan sistem (system design). Perancangan sistem dibagi mjd dua bagian: 1. Perancangan sistem scr umum [general systems design], disebut jg dg perancangan konseptual [conceptual design] atau perancangan logikal [logical design], atau perancangan scr makro [macro design]. 2. Perancangan sistem terinci [detailed systems design], disebut juga dg perancangan sistem scr fisik [physical systems design], atau perancangan internal [internal design].
2. Arti Perancangan Sistem Menurut John Burch & Gary Grudnitski: Perancangan sistem didefinisikan sbg penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yg utuh dan berfungsi. Perancangan sistem dpt diartikan sbb: 1. Tahap stlh analisis dlm siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan fungsional. 3. Persiapan utk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem berfungsi. 5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yg utuh dan berfungsi. 6. Termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan keras dari suatu sistem.
3. Tujuan Perancangan Sistem - Ada 2 tujuan utama: Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Untuk memberikan gambaran yg jelas dan rancang bangun yg lengkap kpd pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yg terlibat. - Utk mencapai tujuan tsb, analis hrs mencapai sasaran berikut: 1. Perancangan sistem hrs berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah digunakan. 2. Perancangan sistem hrs mendukung tujuan utama perusahaan. 3. Perancangan sistem hrs efisien dan efektif utk dpt mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan manajemen. 4. Perancangan sistem hrs dpt mempersiapkan rancang bangun yg terinci utk masing-masing komponen sistem.
4. Personil yang terlibat Perancangan sistem dilakukan oleh analis sistem [system designer/perancang sistem] dan personil-personil teknik lainnya, spt misalnya spesialis pengendalian [control specialists], personil penjamin kualitas [quality assurance personil], spesialis komunikasi data data communications specialists], dll.
5. Tekanan-tekanan Perancangan Tekanan-tekanan perancangan [design forces] adl tekanan-tekanan [force] yg hrs dipertimbangkan dlm merancang suatu sistem informasi supaya dpt mengena sasasannya. Perancang sistem hrs mempertimbangkan design force yg ada dan bagaimana tekanan-tekanan tsb mempengaruhi proyek sistem informasi. Sejumlah design force yg mempengaruhi kerja: 1. Integrasi [integration] 2. Jalur pemakai/sistem [user/system interface] 3. Tekanan-tekanan persaingan [competitive force] 4. Kualitas dan kegunaan informasi [information quality and usability] 5. Kebutuhan-kebutuhan sistem [systems requirements] 6. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data [data processing requirements] 7. Faktor-faktor organisasi [organizational factors] 8. Kebutuhan-kebutuhan biaya-efektivitas [cost effectiveness requirements] 9. Faktor-faktor manusia [human factors], 10. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan [feasibility requirements].