Bab – V SAMBUNGAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Soal :Tekanan Hidrostatis
Advertisements

Rangka Batang Statis Tertentu
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
GAYA DALAM (INTERNAL FORCESS)
Baut Mutu Tinggi (HTB).
Perencanaan Struktur Baja
Struktur Baja II Jembatan Komposit
Cara Perencanaan Langsung (Direct Design Method)
Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
BAB IV BATANG LENGKUNG   Batang-batang lengkung banyak dijumpai sebagai bagian suatu konstruksi, dengan beban lentur atau bengkok seperti ditunjukkan pada.
Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
TKS 4008 Analisis Struktur I
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Oleh : Adhetya Kurniawan, M.Pd.
Rangka Batang Statis Tertentu
Fisika Dasar Oleh : Dody
Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik
Penulangan Pelat Nur Ahmad Husin.
Luas Daerah ( Integral ).
Prepared by : H. KOESPIADI, Ir. MT.
PERENCANAAN ELEMEN LENTUR
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN BAJA Erwin Rommel-FT UMM.
TRANSMISI SABUK (BELT). Roda Gigi Sabuk dan Pulley Rantai dan Sproket Tali Kabel.
MEKANIKA BAHAN RETNO ANGGRAINI.
PERTEMUAN 4 CONTOH SOAL ALAT SAMBUNG PAKU
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
PERENCANAAN ELEMEN KOMBINASI
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
Profil Gabungan Pertemuan 16
Matakuliah : R0132 / Teknologi Bangunan Tahun : 2006/2007
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Sambungan Las Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Perencanaan Batang Tarik
Sambungan Las Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Sambungan paku keling (Riveted Joints)
Sambungan Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
1 Matakuliah: R0132 / Teknologi Bahan Tahun: 2006/2007 Pertemuan 09.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Matakuliah : R0132 / Teknologi Bahan Tahun : 2006/2007
Oleh : SABRIL HARIS HG, MT
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
LENTUR PADA BALOK PERSEGI (Tulangan Tunggal)
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Lentur Pada Balok Persegi
ANALISA GAYA, TEGANGAN DAN REGANGAN
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : 2006
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
DESAIN SAMBUNGAN croty.files.wordpress.com/2010/10/sambungan-des-2005.ppt.
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
Matakuliah : S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut
Diagram Interaksi P – M Kolom
Alat Sambung Macam-macam alat sambung : Paku keling
BALOK SUSUN DENGAN PASAK KAYU DAN KOKOT Seringkali dimensi yang ada untuk balok tidak cukup tinggi seperti yang dibutuhkan, sehingga beberapa balok harus.
PERTEMUAN 5 ANALISIS SAMBUNGAN BAUT
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Produk Alat Sambung untuk Struktur Kayu a) Alat Sambung Paku Paku merupakan alat sambung yang umum dipakai dalam konstruksi maupun struktur kayu. Ini.
Dapat Menghitung Penulangan Geser Pada Balok IKHSAN PANGALITAN SIREGAR, ST. MT.
Transcript presentasi:

Bab – V SAMBUNGAN

KOMPONEN SAMBUNGAN KOMPONEN SAMBUNGAN ALAT PENYAMBUNG Baut Paku keling 1. Profil/pelat yang disambung 2. Profil/pelat penyambung 3. Alat penyambung ALAT PENYAMBUNG Baut d = 10,12, 16, 20, 22, 24, 27, 30, 33, 36 mm d = 3/8”, 1/2”, 5/8”, 3/4”, 7/8”, 1”, 11/8”, 11/4”, 13/8”, 11/2” Paku keling d = 11,14, 17, 20, 23, 26, 29 mm Las Baut mutu tinggi 1 2 3 2 3 3 1 1 V. Sambungan

KETENTUAN UMUM BEBAN SAMBUNGAN KETENTUAN SAMBUNGAN Berdasarkan gaya dalam pada sambungan, yaitu Msamb dan Dsamb Atau : Berdasarkan gaya dalam maksimum, yaitu Mmaks dan Dmaks KETENTUAN SAMBUNGAN Dalam satu sistem sambungan, hanya boleh ada satu macam alat penyambung Garis kerja gaya normal/aksial batang-batang suatu KRB harus berpotongan pada satu titik Titik berat alat penyambung diusahakan berimpit dengan garis kerja gaya aksial (tidak ada eksentrisitas) sambungan Dmaks Dsamb Bid D Bid M Msamb Mmaks V. Sambungan

KETENTUAN SAMBUNGAN BAUT & PAKU KELING DIAMETER LUBANG Baut : dlubang = dbaut + 1mm Paku keling : dlubang = dpaku keling Baut mutu tinggi : dlubang = dbaut mutu tinggi + 2mm JUMLAH Minimum 2 (dua) buah a. b. Arah gaya, maksimum 5 buah JARAK Jarak antaranya (s dan u) Minimum = 2,5d Maksimum = 7d atau 14t Jarak ke tepi luar (s1) Minimum = 1,5d Maksimum = 3d atau 6t PELAT PENGISI Bila pelat yg disambung & penyambung tidak langsung bersinggungan, harus diberi pelat pengisi s1 u u s1 s s s1 s1 V. Sambungan

PERHITUNGAN SAMBUNGAN BAUT/PK TAHAPAN PERHITUNGAN Perhatikan beban yang bekerja Merupakan sambungan dasar Merupakan kombinasi sambungan dasar Rencanakan diameter, jumlah dan susunan baut/pk Hitung daya dukung 1 baut/pk (N) Hitung beban terbesar 1 baut/pk (N) Harus dipenuhi syarat NN, bila tidak dipenuhi, maka Diameter baut/pk diperbesar, N menjadi lebih besar Jumlah diperbanyak, atau susunan diubah sedemikian hingga N menjadi lebih kecil SAMBUNGAN DASAR Gaya  baut/pk Beban geser-tumpu Gaya // baut/pk Beban tarik Momen  baut/pk Momen // baut/pk KOMBINASI SAMB DASAR Kombinasi geser-tumpu atau kombinasi tarik Diselesaikan seperti samb dasar Kombinasi geser-tumpu & tarik P.k. : i = √(ta2+3g2)  Baut : i = √(ta2+1,56g2)  V. Sambungan

PERHITUNGAN SAMBUNGAN DASAR BAUT/PK Diameter, jumlah dan susunan baut/pk direncanakan dahulu BEBAN THD BAUT/PK GAMBAR DAYA DUKUNG 1 BAUT/PK (N) [pilih yg terkecil] BEBAN TERBESAR 1 BAUT/PK (N) [syarat NN] KETR Gaya  Ng = 1¼d2g atauNg = 2¼d2g Ntu = t.d.tu N = P/n n = jumlah baut/pk Gaya // Nta = ¼d2ta Momen  Nx = M.ymaks/(x2+y2) Ny = M.xmaks/(x2+y2) N = √(Nx2 + Ny2) x & y diukur dari pusat berat baut/pk Momen // N = Nx = M.ymaks/(y2) y diukur dari titik putar P P Geser & tumpu P Tarik M M Geser & tumpu Tarik M V. Sambungan

DAFTAR TEGANGAN IJIN BEBAN SYARAT BAUT PAKU KELING BAUT MUTU TINGGI Geser g g g = 0,61 g = 0,81 Tarik ta ta ta = 0,71 ta = 0,81 Tarik & geser i i i =1 i = √(ta2+1,56g2) i = √(ta2+3g2) Tumpu tu tu Bila s1>2d Bila 1,5ds12d tu = 1,52 tu = 1,22 tu = 22 tu = 1,62 tu = 1,53 tu = 1,23 Keterangan :1=alat penyambung ,2=profil/pelat yg disambung , 3= dipilih yg terkecil antara1 &2 V. Sambungan

SAMBUNGAN LAS MACAM KETENTUAN LAS SUDUT Las tumpul Las sudut Lbr = panjang las bruto (pelaksanaan) Ln = panjang las neto (hitungan) a = tebal las KETENTUAN LAS SUDUT Panjang las neto (Ln) Ln  40mm 10a  Ln  40a Bila syarat maks tidak dipenuhi, dibuat putus-putus Btg tekan : d  16t atau  20cm Btg tarik : d  24t atau  30cm Panjang las bruto (Lbr) Lbr = Ln + 3a Tebal las (a) a  ½t√2 t Lbr 1 d Lbr 2 t Lbr a V. Sambungan

PERHITUNGAN KEKUATAN LAS BEBAN & DAYA DUKUNG LAS Gaya yg diperhitungkan untuk sambungan las minimum = 3ton Daya dukung las TAHAPAN PERENCANAAN LAS Rencanakan tebal las a (perhatikan syarat maksimum) Hitung luas bidang retak las A Hitung panjang las Panjang las neto Ln Panjang las bruto Lbr P = daya dukung las P =.A = c..A  = teg ijin pada arah gaya A = luas bidang retak las = a.Ln c = koefisien, tergantung pada besar sudut  (lihat tabel-26 atau tabel-30) P A =  c. P = beban las A Ln =  a Lbr = Ln + 3a V. Sambungan

SAMBUNGAN BALOK/PROFIL WF SISTEM SAMBUNGAN Sambungan sayap atas & bawah (antara sayap WF dan pelat penyambung sayap) Sambungan badan (antara badan WF dan pelat penyambung badan) PEMBAGIAN BEBAN PADA SAMBUNGAN Sambungan sayap Memikul sebagian momen lentur M, yaitu Mpp-sayap Sambungan badan Memikul gaya lintang/geser D Memikul sisa momen lentur M, yaitu Mpp-badan= M - Mpp-sayap V. Sambungan

PELAT PENYAMBUNG SYARAT PELAT PENYAMBUNG TEGANGAN PELAT PENYAMBUNG Pelat penyambung sayap (pp-sayap) Pelat penyambung badan (pp-badan) TEGANGAN PELAT PENYAMBUNG Pelat penyambung sayap Pelat penyambung badan App-sayap  Asayap tpp-badan  0,7tbadan - ymaks-pp-badan maks-pp-badan ymaks-pp-sayap + maks-pp-sayap M.ymaks-pp-sayap maks-pp-sayap =   Ineto-pp M.ymaks-pp-badan maks-pp-badan =   Ineto-pp Ineto-pp = Ipp-sayap+ Ipp-badan- Ilubang-pp-sayap- Ilubang-pp-badan V. Sambungan

SAMBUNGAN SAYAP TIPE SAMBUNGAN KONTROL KEKUATAN BAUT/PK Sambungan dengan beban gaya  baut/pk (tampang 1) BEBAN SAMBUNGAN Beban gaya KONTROL KEKUATAN BAUT/PK Beban 1 baut/pk N=Nx=Ppp-sayap/n Daya dukung 1 baut/pk N dihitung yang terkecil antara Ng danNtu Syarat N N pp-sayap ypp-sayap - + ypp-sayap pp-sayap Ppp-sayap = pp-sayapAneto-pp-sayap dimana M.ypp-sayap pp-sayap =  Ineto-pp Ppp-sayap = gaya yg bekerja pada pp-sayap pp-sayap = tegangan rata-rata pp-sayap Aneto-pp-sayap = luas neto pp-sayap V. Sambungan

SAMBUNGAN BADAN TIPE SAMBUNGAN KONTROL KEKUATAN BAUT/PK Sambungan dengan beban gaya & momen  baut/pk (tampang 2) BEBAN SAMBUNGAN Beban gaya Beban momen KONTROL KEKUATAN BAUT/PK Beban 1 baut/pk Nx=Nx-M = Mpp-badan.ymaks/(x2+y2) Ny=Ny-M+Ny-D = Mpp-badan.xmaks/(x2+y2) + D/n N = √(Nx2+Ny2) Daya dukung 1 baut/pk N dihitung yang terkecil antara Ng danNtu Syarat N N pp-sayap ypp-sayap - + ypp-sayap pp-sayap Nx = N Ny = D Mpp-badan = M - Mpp-sayap dimana Mpp-sayap = Ppp-sayap  2ypp-sayap Mpp-sayap = momen yg dipikul pp-sayap V. Sambungan