DIAGNOSIS PENYAKIT BAKTERI tanaman Gejala dan tanda Tanaman sakit Aliran bakteri Di lapangan Di lab Aliran bakteri Jaringan dimaserasi isolasi Suspensi bakteri Warna koloni Uji HR Inokulasi inang reisolasi
Cara melihat tanda atau gejala tanaman terserang bakteri Aliran bakteri untuk pengamatan di lapang, untuk penyakit yang bakterinya ada di berkas pengangkutan. misal : penyakit layu Ralstonia solanacearum pada tanaman tomat pada bagian yang sakit dipotong kemudian dicelupkan dalam air, bila tidak keluar ooze maka mungkin layu karena serangan Fusarium 2. Eksudat bakteri / ooze bakteri pada permukaan jaringan yang sakit Misal : pada padi (gejala BLB = Bacterial leaf Blight), terdapat lapisan lendir. Lapisan lendir tersebut lama kelamaan akan berubah bentuk dan mudah lepas. Pada Apel (Erwinia amylovora), eksudat bakteri (lendir) setelah kering akan berubah menjadi benang halus yang mudah lepas
Isolasi Untuk isolasi dari tanaman yang bergejala diperlukan media Supaya hasil isolasi baik, media disiapkan terlebih dahulu supaya permukaan media tidak tergenang air. Jika dalam media terdapat genangan air, maka bakteri tersebut (bila bakteri berflagel) dapat berpindah sehingga menjadikan koloninya tidak bagus (bentuk tidak khas). Untuk mengatasinya saat inkubasi cawan petri dibalik Selain tanda dan gejala, topografi dan sejarah pertanaman juga perlu diamati agar dapat membuat rekomendasi pengendalian dengan tepat
UJI HR (Reaksi Hipersensitif) Untuk uji HR digunakan tanaman tembakau Koloni bakteri dibuat suspensi kemudian diijeksikan pada daun tembakau pada bagian dibawah epidermis. Hasil uji HR positif bila setelah diinkubasikan selama 24 – 48 jam jaringan pada tempat injeksi kolaps dan mati HR positif : artinya bakteri bersifat patogenik, sedangkan untuk yang saprofitik tidak menunjukkan gejala