Konsepsi Ideal kealaman dan Kemanusian

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
Advertisements

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PANCASILA 13 PENGETIAN PARADIGMA
PANCASILA SEBAGAI TATA NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA
CONTOH KETERKAITAN KI DAN KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
PANCASILA 3 PANCASILA YURIDIS KENEGARAAN
Apakah Etika Itu?.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
PANCASILA 4 HAKIKAT PANCASILA
Pancasila sebagai Sistem Etika
HAKIKAT MANUSIA; Siapakah aku ini?
Anggota kelompok : Heri Fatkhurrokhim Sri Mila Lestari Danik Lestari
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
NILAI-NILAI PANCASILA
Konsepsi Belajar Sepanjang Hayat
Konsep Etika Ilmu dan Metode Ilmiah
Materi Kuliah 02 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
WAWASAN NUSANTARA Oleh : Aditya Hendra Moh. Khoirul Anwar
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
Strategi yang diterapkan Negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan bingkai Bhinneka.
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Wawasan nusantara (Lecture 6 & 7)
Konsepsi Belajar sepanjang Hayat
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Mata Kuliah Manajemen Proyek S1- Kesmas
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
KELOMPOK 4 Rizal Ardiansyah
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Wawasan nusantara (Lecture 5 & 6)
Hubungan Etika dan Ilmu
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
HAKIKAT SAINS IAD Pertemuan 2.
C.Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Ilmu dan Kebudayaan.
Media Pembelajaran Individual Impuls dan Momentum
Ketahanan Nasional & Identitas Nasional
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PEMBERDAYAAN BERBASIS PEMBERDAYAAN.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
ETIKA FILSAFAT DZIKRINA HIRONI, S.Psi HP /
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
Metode Ilmiah Khoirul Mahya, S.Pd 6 Agustus 2015
Dosen ; Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si.
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
HAKIKAT MANUSIA; Siapakah aku ini?
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
KOMPETENSI INTI (KI) KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong.
Apakah Etika Itu?.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
Wawasan Nusantara  Latar belakang timbulnya Wawasan Nusantara  Konsep Wawasan Nusantara A) Hakikat, Asas dan Arah WN B) Unsur dasar WN C) Kedudukan,
Transcript presentasi:

Konsepsi Ideal kealaman dan Kemanusian

Rekayasa atau terapan Ilmu dan Teknologi Merupakan upaya untuk melakukan perubahan sesuatu dari suatu keadaan ke keadaan lain yang lebih berguna dan bermanfaat bagi kemanusiaan Langkah awal dibutuhkan pengetahuan untuk mengidentifikasi untuk penetapan nilai suatu keadaan

Proses Penerapan Ilmu dan Teknologi Ilmu untuk menilai keadaan Ilmu untuk menata terjadinya peristiwa perubahan yang bersifat sementara (fisika) Ilmu untuk menata terjadinya peristiwa perubahan yang bersifat kekal (persenyawaan kimia) Ilmu untuk menetapkan rancangan bentuk dan ukuran wadah tempat peristiwa perubahan itu terjadi sesuai dengan kondisi dan skala yang diharapkan Ilmu untuk mengendalikan proses

Efisiensi (), Hasil guna dan Efektifitas (), Daya guna Ukuran baik buruknya keberlangsungan suatu proses perubahan dapat dinyatakan oleh efisiensi dan efektivitas Efisiensi : ukuran pencapaian nilai , membandingkan antara output dan input , hasil saat ini dengan hasil ideal (hasil maksimal ) Efektifitas : ukuran upaya yang dilakukan untuk memperoleh hasil , besaran ini dapat diperoleh dengan memperbandingkan hasil yang dicapai terhadapa upaya yang telah dilakukan

Pencapaian nilai Efisiensi dan Efektifitas Object Hasil / hari  Energi /waktu  Petani A 2 ha /hari  A = 50 % 1 piring /hari A = 2 ha/ piring Petani B 3 ha /hari  B = 75% 2 piring /hari B = 1,5 ha/piring Nilai Ideal 4 ha /hari  A < B  A > B

Konsepsi Ideal Konsepsi ideal diperlukan sebagai upaya penetapan arah sasaran serta menjadi rujukan operasional sejauh mana pencapaian telah diraih Konsepsi ideal kemanusiaan sering disebut konsepsi manusia seutuhnya

Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusian yang terletak pada pengertian kemandiriannya , bahwa manusia dengan keutuhan unsur – unsurnya akan memiliki nilai diri yang spesifik Seorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sedemikian sehingga mampu menempatkan peranya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat Ukuran kemandirian adalah kehadirannya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistem yang lebih luas

Observasi Empirik atas Unsur - unsur pembentuknya deskripsi ringkas upaya pembentukan manusia seutuhnya dapat dikemukakan sbb : “ Secara fisik manusia ditunjukkan oleh kebadanannya, yaitu tubuh dari kehidupannya. Badan hidup ini bersifat khas dan berbeda dari tumbuhan dan binatang karena memiliki kesadaran dan kemampuan berfikir dalam bentuk penalaran rasional dan emosional. Dengan hidup dan penalarannya manusia tidak menjadi individuals yang mengisolasi diri , melainkan membangun kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lingkungan alam , kehidupan dan kemanusiannya membentuk masyarakat kemanusian. Masyrakat manusia ini ternyata kemudian mampu membangun tatakrama etika peradabannya. Raihan atas nilai luhu etika ini menempatkan manusia pada posisi terhormat dalam lingkungannya, sesuai dengan hidayah yang Maha Kuasa mampu meraih Taqwa , menyadari keberadaannya sebagai Khalifatullah fil ardhi “.

Kebalikan dari upaya pembentukan unsur keutuhan kemanusiaan diatas dapat dikemukakan dalam deskripsi pengamatan empiris pemberian nilai kemanusiaan yang seutuhnya sbb: “ Pancaran cahaya ketaqwaan seseorang Nampak dari wajah dan tubuhnya sehingga mampu ditangkap dan mempertemukannya dengan manusia yang bertaqwa pula. Selanjutnya diungkapkan pula dalam kenyataan nilai etika seseorang sebagai moralitas tatakrama dan sopan santunnya, yang membuka jalan bagi dirinya untuk melakukan komunikasi dan pergaulan didalam masyarakat . lebih lanjut keberhasilan berkomunikasi akan membuka jalan bagi dirinya unutk bertukar pikiran membahas pengertian tentang sesuatu sesuai dengan tingkat penalarannya. Bila berhasil dicapai kesefahamann maka sesuatu yang dibahas ini akan menjadi bentuk nyata kegiatan fisik , wahan kerjasama dan terapan iptek “.

Urutan upaya unsur – unsur pembentuk keutuhan kemanusiaan bergerak dari unsur yang paling alami ( badan ) ke arah yang paling gaib (taqwa). Urutan nilai – nilai keutuhan kemanusiaannya bergerak dari nilai yang paling gaib (taqwa) ke arah nilai yang paling alami (badan)

Skema Urutan Pembentukan dan Nilai Manusia Seutuhnya Upaya Unsur Kemanusian (Individu) Nilai Ukuran Bobot 5 1 % Taqwa 63 % 1 4 3 % Etika 22 % 2 3 10 % Komunikasi Nalar Badan

Pembentukan Berdasarkan Alokasi Investasi Fisik 63% investasi kebadanan ( tumbuh, sehat, bugar) 22% pengembangan penalaran (belajar, riset) 10 % berkomunikasi (pergaulan, persaudaraan, kerjasama) 3% membangun tata nilai (soapn santun, etika) 1% meraih ketaqwaan (keyakinan beragama) Fenomena alam ini dapat didalami penalarannya melalui ilmu sehingga menjadi ilmiah

Unsur Kemanusian yang dibangun dari atas ke bawah Seorang yang tak mampu meraih ketaqwaan akan kehilangan 63% dari nilai kemanusiaan (tidak beragama dan tidak bermoral) Hilangnya etika dan sopan santun akan menghilangan 22% dari nilai kemanusiaan Ketidakmampuan berkomunikasi dan kerjasama akan menghilangkan 10% dari nilai kemanusiaan Ketidakmampuan menalar (tidak waras) akan menghilangkan 3% dari nilai kemanusiaan Akhirnya manusia hanya tinggal memiliki 1% nilai kemanusiaannya Fenomena ini adalah fenomena gaib yang ilahiyah yang dapat didalami penalarannya dengan agama

Membangun Unsur Kebadanan Berdasarkan pemahaman biologi kebadanan manusia dengan sasaran mencapai pemahaman bionomi kebadanannya yaitu kemampaun untuk mengatur badannya sendiri secara baik. Alokasi dana untuk investasi ini 63% dari seluruh investasi fisik.

Membangun Unsur Penalaran Membangun unsur penalaran tertuang dalam konsepsi belajar sepanjang hayat Program pengembangan unsur penalaran dilakukan mengikuti perkembangan kesiapan unsur kebadanan yang menunjang fungsi penalarannya seperti kesiapan otak kiri dan otak kanan , kemampuan analisis dan sintesis , kecerdasan fikiran dan emosional rasa ingin tahu harus terumuskan dengan lebih baik , kemmapuan membaca, menulis, berbahasa dan berhitung harus senantiasa meningkat Alokasi dana untuk investasi ini 22% dari keseluruhan investasi fisik

Membangun Unsur Komunikasi Membudayakan baca – tulis dan pergaulan yang baik Bahasa yang memiliki nilai penting harus dikuasai , apakah itu menyangkut keilmuan atau keagamaan. Bahasa pergaulan antara sesama manusia , dengan lingkungan alam maupun dengan mesin yang menyertai kehidupan kemanusiaan harus dikembangkan dengan sebaik – baiknya Alokasi dana untuk membangun unsur komunikasi 10 % dari investasi fisik Keberhasilan dapat dilihat pada keakraban, interaksi dan kerjasama menghasilkan aktivitas baru yang bermanfaat. Organisasi dan networking merupakan sarana untuk mengembangkan unsur komunikasi

Kesadaran akan keterkaitan kehidupan sesama manusia, lingkungan Alam dan peralatan Tatanilai dan tatakrma Kesadaran akan tatanilai dalam keterkaitan ini mendorong upaya saling mengisi , saling menggantikan dan beraliansi dalam keunggulan Kemampuan dalam mengidentifikasi keunggulan , menciptakan toleransi , keserasian, keindahan dalam lingkungan dan kasih sayang merupakan upaya pembentukan budaya kemanusian Investasi fisik dalam upaya pembentukan tata nilai 3% hal ini dapat sukses jika pemenuhan kebadanan, penalaran dan komunikasi telah dibangun

Upaya penegakan kesadaran tata nilai kemanusian akan membawa kepada kesadaran keagamaan yaitu taqwa kepada TUHAN Kesadaran paling tinggi dalam kemanusiaan ini merupakan sumber kreatif, menjadi arah arujukan nilai dari semua upaya pembentukan kebadanan , penalaran , komunikasi dan tata nilai kemanusiaan itu sendiri. kesadaran akan keyakinan dan moralitas in akan melahirkan fikir dan tidakan yang benar Manusia akan menemukan bahwa dirinya sebagai perpanjangan tangan Maha Pencipta, membangun kesejateraan alam dan kemanusian yang berkesinambungan , mengejar pahala dan menjauhkan perbuatan dosa Upaya membangun unsur yang sangat gaib ini porsi investasi fisiknya sangat kecil (1%)

Konsep ideal untuk sistem kehidupan kemanusian ini ternyata tidak berlaku dalam skala individu tetapi dapat diekstrapolasi dalam kehiduapan masyarakat berbangsa dan bernegara Falsafah bangsa Indoensia adalah Pancasila yang lahir mengadopsi nilai – nilai luhur bangsa

Sistematis Pembentukan Masyrakat Bangsa Indonesia Upaya Unsur – Unsur Kemanusian Nilai Urutan Bobot Individu Masyrakat Bangsa 5 1 % Taqwa Ketuhanan , Maha Esa 63 % 1 4 3 % Etika Kemanusian Beradab 22 % 2 3 10 % Komunikasi Musyawarah, Mufakat Nalar Perekonomian, Adil Badan Indonesia Satu

Persatuan dan Kesatuan merupakan konsepsi kebadanan masyrakat Indonesia diwujudkan dalam Bhineka Tunggal Ika Upaya penalaran masyrakat indonesia diwujudkan dalam perekonomian dan keadilan Upaya komunikasi diwujudkan dalam bentuk musyawarah untuk mufakat

Upaya pembangunan tatanilai masyrakat indonesia dalam bentuk kemanusian yang beradab Tegaknya tatanilai kemanusian yang beradab mendasari raihan nilai kemanusiaan yang lebih tinggi yaitu ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa . Keyakinan keagamaan inilah yang menjadi sumber moralitas dan kreativitas Bangsa

Tugas Hal mendasar apa yang membedakan antara sistem kebendaan , sistem kehidupan dan sistem kemanusian . Jelaskan fenomena dari masing – masing sistem tersebut beserta gabungannya Rumuskan unsur – unsur kemanusiaan yang dianggap paling menentukan kemudian kemukakan dengan cara masing – masing upaya mendeskripsikan model manusia selengkap – lengkapnya, lalu berdasarkan deskripsi tadi coba saudara susun kesimpulan dan pembahasannya