JENIS ANTIDOT (CARA KERJA) MEKANISME CONTOH ANTIDOT ZAT RACUN 1. PEMBENTUK KOMPLEKS INERT Dimerkaprol / BAL EDTA penisilamin deferoksamin biru prusia Na Nitrit dikobalt edetat pralidoksim arsen, pb, merkuri pb, fe, zn, mangan, berilium, tembaga tembaga, timbal, seng, merkuri, arsen, emas besi (akut) thalium sianida sianida (pastikan!!) kolinesterase inh (organofosfat) brsma/stlh atropin 2. PERCEPATAN DETOKSIFIKASI RACUN Na Tiosulfat NAC, metionin Etanol Sianida Paracetamol metanol, Et Glikon 3. KOMPETISI BEREBUT RESEPTOR ESENSIAL Oksigen Nalokson Prenalterol Vit K CO Gol opium, tur. Morfin CCB Antikoagulan 4. BLOKADE RESEPTOR ESENSIAL - Atropin - kolinesterase inh (organofosfat)
MEKANISME CONTOH ANTIDOT ZAT RACUN 5. MELAMPAUI EFEK RACUN Oksigen Glukagon Sianida β-Blocker 6. MEMPERCEPAT PENGELUARAN RACUN - NaCl - Seny Bromida (kronis) 7. PENGABSORPSI RACUN - Karbon* - Rcn yg msk lambung (arsen, propoksifen, TCA, ran tdk diket) 8. PENGHAMBAT ABS RACUN - Obat Cuci Perut (garam MgSulfat, NaSulfat, fosfo-soda) - Racun umum 9. PERANGSANG MUNTAH - Sirup Ipekak/Ipeca** - senyw/bhn kimia berracun 10. INAKTIFASI RACUN Na Tiosulfat 25 % Anti bisa Antitoksin botulinus Bisa (binatang) Toksin botulisme
MEKANISME CONTOH ANTIDOT ZAT RACUN 11. PENGENDAP RACUN Na Sulfat 2 % Kalsium (susu, dll) garam normal (saline) Grm barium Fluoride, as oksalat Perak nitrat 12. ANTIDOT UNIVERSAL Campuran karbon : as tanat : MgO2 (2:1:1) - asam, alkali, glikosida, logam brt 13. ANTIDOT MULTIPLE Besi sulfat : air : MgO2 : karbon (100:800:88:44) - arsen, opium, seng, digitalis, merkuri, strikhnin 14. SERUM ANTIBISA ULAR Serum anti bisa ular polivalen (biofarma) Bisa ular neurotoksik &hemotoksik 15. LAIN-LAIN Much more …..
MANAJEMEN INTOKSIKASI PESTISIDA EDITED BY : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.
PENDAHULUAN Jmlh senyw kimia utk pestisida > 900 mcm, dg > 45.000 formulasi Indonesia : terdaftar dan diizinkan beredar 500 mcm formulasi, 13 gol pestisida terbatas / relatif sgt berbahaya Pestisida sering menjadi penyebab keracunan baik tidak disengaja maupun disengaja (bunuh diri) PP no 7 thn 1973
PENDAHULUAN Pestisida adalah semua zat atau bahan kimia dan bhn lain, serta jasad renik dan virus, untuk membunuh hama, dst…. Misal: insekta, jamur, gulma, binatang pengerat, bakteri Insekta insektisida Jamur fungisida Gulma (tan pengganggu) herbisida Binatang pengerat rodentisida Bakteri bakterisida
Pestisida digunakan secara luas memberantas hama & penyakit tanaman (bidang pertanian). Di RT : memberantas nyamuk, kepinding, kecoa, dsb. Pestisida banyak menimbulkan keracunan, disalahgunakan kematian. Produksi jenis pestisida dgn efek samping & toksisitas <<< pd manusia, tetapi sangat toksik pd serangga
Jenis insektisida negara berkembang (18%) Herbisida negara maju (82%) Data negara yg banyak menggunakan pestisida: Amerika serikat (45%) Eropa (25%) Jepang (12%) Negara berkembang lainnnya (18%) Penggunaan pestisida perlu diwaspadai membahayakan manusia/ makhluk hidup lain Menimbulkan keracunan pd manusia : kecelakaan saat penggunaan, disalahgunakan.
KLASIFIKASI PESTISIDA Pestisida dapat digolongkan menurut penggunaannya dan disubklasifikasikan menurut jenis bentuk kimianya. Dari bentuk komponen bahan aktifnya, pestisida dapat dipelajari efek toksiknya terhadap manusia maupun makhluk hidup lainnya dlm lingkungan yg bersangkutan
Klasifikasi Pestisida BENTUK KIMIA BAHAN ACTIVE KETERANGAN 1. INSEKTISIDA Botani Carbamat Organophosphat Organochlorin Nikotine Pyrethrine Rotenon Carbaryl Carbofuran Methiocorb Thiocarb Dichlorovos Dimethoat Palathion Malathion Diazinon Chlorpyrifos DDT Lindane Dieldrin Eldrin Endosulfan gammaHCH Tembakau Pyrtrum - toksik kontak toksik sistemik bekerja pada lambung juga moluskisida toksik kontak, sistemik kontak dan ingesti kontak, ingesti persisten 2. HERBISIDA Aset anilid Amida Diazinone Carbamate Triazine Triazinone Atachlor Propachlor Bentazaone Chlorprophan Asulam Athrazin Metribuzine Metamitron Sifat residu Kontak Toksin kontak 3. FUNGISIDA Inorganik Benzimidazole Hydrocarbon-phenolik Bordeaux mixture Copper oxychlorid Mercurous chloride Sulfur Thiabendazole Tar oil Protektan Protektan, sistemik Protektan, kuratif
KERACUNAN PESTISIDA Dr gol organofosfat, organoklorin, karbamat, dan yang lain. Keracunan pestisida dapat menimbulkan kematian krn tjdi dehidrasi, kejang bronki, paralisis otot pernafasan, ataupun koma berkepanjangan Kematian dihindari penatalaksanaan terapi tidak terlambat dan sudah tepat CEPAT & TEPAT !!!
Keracunan Penyebab Kematian Ketidaktahuan teman / keluarga px bahwa telah terjadi kasus keracunan Keterlambatan pasien dibawa ke rumah sakit Penatalaksanaan terapi keracunan yg kurang tepat
Tatalaksana Tx Keracunan Kurang Tepat Informasi yg kurang tepat dr keluarga pasien Tidak diketahuinya sumber racunnya Diagnosis keracunan yg kurang tepat Terapi antidot yg tidak sesuai
1. ORGANOCHLORIN Organoklorin or “Chlorinated hydrocarbon” Paling populer & pertama kali disintesis adl “Dichloro-diphenyl-trichloroethan” atau disebut DDT. Endrin dilarang di Ind Umumnya racun perut & racun kontak efektif thdp larva, serangga dewasa, & kdg trhdp kepompong & telurnya. Penggunaan jangka lama residu persisten dlm tanah, tbh hwn, jar tanaman
Akumulasi dlm jar lemak Bahaya manusia : abs melalui kulit, penimbunan dlm tbh Jalur keracunan : mulut, inhalasi, dan kulit Meliputi : Tur halobenzen dan analognya Benzen heksaklorida Toksafen Asam 2,4-diklorofenoksiasetat Pestisida polisiklik yg mengandung klor
Tabel Klasifikasi insektisida organokhlorin Organochlorin Tabel Klasifikasi insektisida organokhlorin
Keracunan DDT Senyw kimia ini disinthesis tahun 1874 Bubuk tunggal dan campuran dg pest lain, larutan dlm pelarut organik (myk tnh, toluen, dll) Toleransi dlm mak : 0,05 – 7 ppm Perkiraan LD50 utk manusia : 300-500 mg/Kg. Bila seseorang menelan DDT sekitar 10mg/Kg akan dapat menyebabkan keracunan, dalam waktu beberapa jam. DDT dihentikan produksinya sejak 1972, tetapi penggunaan msh berlangsung sampai beberapa tahun kemudian sampai sekarang residu DDT masih dpt terdeteksi.
D D T Mekanisme toksisitas DDT blm diketahui scra pasti & masih dalam perdebatan Pengaruh toksiknya terfokus pada neurotoksin dan pada otak Saraf sensorik, serabut saraf motorik serta kortek motorik (target toksisitas) Gejala : Muntah, tremor, konvulsi Keracunan akut DDT (5 g, p.o) 0,5 – 1 jam : muntah berat, kelemahan, matirasa scr bertahap, rasa takut, tegang, diare. 20 gr (8-12 jam) : kelopak mata bergerak2, tremor otot mulai kepala&leher, konvulsi klonik kaki&tangan, takipnea lalu bradipnea
Gejala yang terlihat pada intoksikasi DDT adalah sebagai berikut: Organochlorin Gejala yang terlihat pada intoksikasi DDT adalah sebagai berikut: Nausea, vomitus Paresthesis pada lidah, bibir dan muka Iritabilitas Tremor Convulsi Koma Kegagalan pernafasan Kematian
Pelarut menurunkan efek konvulsi DDT, me>>> depresi SSP Abs melalui kulit pelarut Pekerja yg terpapar DDT berbulan2 kadar DDT dlm lemak 648 ppm terlihat sehat tersimpan lama dlm lmk tbh, asimptomatik may caused hepatotoksik
Terapi GAWAT DARURAT : Aturan A B C Infus cairan Usahakan muntah Karbon aktif Bilas lambung : air 2-4 liter Jangan diberi myk atau lemak Kulit bersihkan dg air dan sabun
Konvulsi diazepam 10 mg IV perlahan Blm berhasil : blokade neuromuskuler Tremor : Na fenobarbital 100 mg sc/ jam ad 0,5 gr atau terkendali Jangan diberi stimulan (epinefrin) fibrilasi ventrikuler
2. ORGANOPHOSPAT Awal sintesis : diproduksi senyawa tetraethyl pyrophosphate (TEPP), parathion dan schordan Penelitian berkembang ditemukan malathion sangat toksik terhadap insekta tetapi kurang toksik thd manusia Tidak menimbulkan kontaminasi terhadap lingkungan dlm jangka waktu lama Cara kerja : menghambat fungsi enzym cholinesterase Lebih toksik thdp hewan bertulang belakang dibandingkan dgn organoklorin Berefek toksik bila tertelan
Struktur Organophospat
Organophosphat STRUKTUR KOMPONEN ORGANOPHOSPHATE Organophosphat disintesis pertama di Jerman pada awal perang dunia ke II. Bahan digunakan untuk gas saraf sesuai dengan tujuannya sbg insektisida. Awal synthesis : diproduksi senyawa tetraethyl pyrophosphate (TEPP), parathion dan schordan sangat efektif sbg insektisida, tetapi jg cukup toksik thdp mamalia
Jalur Pemejanan Organofosfat KULIT pestisida tumpah mengenai kulit menyemprotkan pestisida terbawa angin hingga menempel di kulit. pestisida yg mengenai kulit diabsorbsi oleh kulit menembus epidermis masuk kapiler darah dalam kulit, masuk ke paru paru dan organ vital lainnya (mis: otak dan otot)
2. PERNAPASAN (INHALASI) Udara dgn mudah terkontaminasi pestisida selama penyemprotan. Msk ke paru - paru dgn cepat akan masuk ke dalam darah racun menyebar ke seluruh tubuh 3. MULUT Pestisida msk melalui oral akibat kecerobohan Misal : meninggalkan pestisida dlm jangkauan anak-anak, merokok atau makan tanpa cuci tangan setelah menggunakan pestisida, memakan buah tidak dicuci yg disemprot pestisida, atau secara tidak sengaja meminum pestisida yg dituang dalam wadah tidak berlabel
Organophosphat Organophosphat : insektisida yg paling toksik diantara jenis pestisida lainnya dan sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan hanya dlm jumlah sedikit sj dapat menyebabkan kematian Diperlukan lebih dari beberapa mg untuk dapat menyebabkan kematian pd orang dewasa.
MEKANISME TOKSISITAS Organofosfat menghambat aksi pseudokolinesterase dlm plasma dan kholinesterase dlm sel darah merah Enzim kolinesterase : menghidrolisis acetylkolin mjdi acetat dan kolin Enzim dihambat jumlah acethylkolin meningkat berikatan dgn reseptor muskarinik dan nikotinik pd SSP dan perifer timbul gejala keracunan yg berpengaruh pd seluruh bag tubuh
Organophosphat
Organophosphat Penghambatan kerja enzim terjadi karena organophosphate melakukan fosforilasi enzim tersebut dalam bentuk komponen yang stabil.
Organophosphat Tabel Nilai LD50 insektisida organofosfat
GEJALA KERACUNAN Organophosphat Sangat bervariasi Setiap gejala yg timbul sangat bergantung pd adanya stimulasi asetilkolin persisten atau depresi diikuti oleh stimulasi saraf pusat maupun perifer
Gejala keracunan Efek Gejala Muskarinik - salivasi, lacrimasi, urinasi, diare (SLUD) - kejang perut, nausea, vomitus - bradikardi, miosis, berkeringat Nikotinik - pegel, lemah, tremor - paralysis, dyspnea, tachicardia Sistem saraf pusat - bingung, gelisah, insomnia, neurosis - Sakit kepala, emosi tdk stabil - Bicara terbata-bata, kelemahan umum - convulsi, depresi respirasi dan gangguan jantung, koma
Gejala awal SLUD terjadi pd keracunan organofosfat scra akut krn terjadinya stimulasi reseptor muskarinik shg kandungan asetil kolin dlm darah meningkat pd mata dan otot polos
TREATMENT Diagnosis keracunan : berdasarkan gejala penyakit dan sejarah kejadian Pengobatan harus cepat dilakukan terlambat bbrp menit dpt menyebabkan kematian Pengobatan : ATROPIN SULFAT dosis 1-2mg i.v dan biasanya diberikan setiap jam 25-50mg jk terputus bs tjdi edema paru yg fatal atau gagal pernafasan Mekanisme Atropin : mengeblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik
Aturan ABC Jk asimptomatik bilas lambung atau sirup ipekak Korban tidah bernafas berikan pernapasan bantuan Korban tdk mengalami sakit perut hebat berikan sorbitol atau magnesium hidroksida diare racun dlm tubuh keluar Keracunan kronik p.o kdr kolinesterase turun, hindari kontak ad kadar kolinesterase normal Pada keracunan berat : pseudokholinesterase dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur. Bila kandungannya jauh di bawah normal keracunan OP dan gejala segera timbul
ANTIDOT ATROPIN SULFAT PRALIDOXIM (2-PAM) : obat spesifik untuk antidotum keracunan organofosfat. Dijual secara komersiil dan tersedia sebagai garam chlorin. Berikan lart 1 g pralidoksim dlm air, iv perlahan. Ulangi stlh 30 mnt if pernafasan blm normal. Dlm 2 jam bs diulang 2x
CARBAMATE Berkembang setelah organofosfat. Insektisida dgn daya toksisitas rendah terhadap mamalia dibandingkan organofosfat, tetapi sangat efektif untuk membunuh insekta.
Struktur Insektisida Carbamate
Carbamate Struktur karbamate seperti physostigmin, ditemukan secara alamiah dlm kacang Calabar (calabar bean). Bentuk carbaryl secara luas dipakai sebagai insektisida dengan komponen aktifnya adalah SevineR. Mekanisme toksisitas karbamate : sama dengan organofosfat, dimana enzim achE dihambat dan mengalami karbamilasi.
Fisostigmin Yaitu untuk aktivitas kholinomimetik digunakan untuk pengobatan gangguan neuromuskuler seperti myastinea gravis. Untuk antidotum yaitu pengobatan toksisitas ingesti dari substansi antikholinergik. Fisostigmin, ekotiopat iodide dan organophosphorus juga berefek langsung untuk mengobati glaucoma pada mata yaitu untuk mengurangi tekanan intraokuler pada bola mata.
keracunan Mulut, inhalasi, kulit Gejala ~ organofosfat, lebih mendadak, tapi tdk lama (efek thdp enzim kolinesterase tdk persisten) Gjla cpt hilang bs fatal coz mendadak dan menghebat dgn cepat depresi pernafasan
Berkeringat, pusing, badan lemah, dada sesak, kejang perut, muntah, dan gejala lain seperti pd gol organofosfat Terapi : ~ organofosfat; tdk dianjurkan pemberian pralidoksim meningkatkan tox karbaril tp tdk jenis yg lain
MANAJEMEN INTOKSIKASI Pestisida
Keracunan Insektisida Gol Keracunan Insektisida Gol.Organofosfat (Diazinon, Malathion) - Gejala : mual, muntah, nyeri perut, hipersalivasi, nyeri kepala, mata miosis, kekacauan mental, bronchokonstriksi, hipotensi, depresi pernafasan dan kejang. - Tindakan : • Atropin 2 mg tiap 15 menit sampai pupil melebar • Jangan diberi morfin dan aminophilin. Keracunan Insektisida Gol. Organoklorin (Endrin, DDT) - Gejala : muntah, parestesi, tremor, kejang, edem paru, vebrilasi s/d kegagalan ventrikel, koma - Tindakan : • Jangan gunakan epinefrin • Bilas lambung hati-hati • Beri pencahar • Beri Kalsium glukonat 10 % 10 cc iv pelan-pelan.
KERACUNAN MAKANAN Raimundus Chalik Ingrid Faustin