Enterobacter sakazakii pada Susu Formula

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUBUNGAN MAKANAN DAN KESEHATAN
Advertisements

STATUS GIZI LANJUT USIA
Unsur-Unsur Jumlah Kecil Oleh dr. Sri Utami B.R. MS.
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
SISTEM PENCERNAAN.
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
ASI Eksklusif Air susu ibu dalam 6 bulan pertama kelahiran bayi oleh seorang ibu yang tanpa tambahan apapun baik itu minuman atau pun makanan tambahan.
Tingkatkan Kesehatan dengan Susu Kedelai (Soya)
GIZI BAGI IBU HAMIL.
Susu Kedelai versus Susu Sapi, Mana Lebih Baik?
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
SIFAT SIFAT DAGING.
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
Vitamin Vitamin adalah senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam.
GIZI PADA IBU HAMIL NIKE MASRIJUNI
RIFNA DIENDRA GIZI PADA IBU HAMIL.
Kemiri Menyehatkan Rambut sampai Perut
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
11. VITAMIN VITAMIN : SENYAWA ORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SANGAT SEDIKIT, GUNA MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN.
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
11 Alasan untuk Menyukai Brokoli
GIZI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
MAKANAN & FUNGSINYA OLEH: IDA RIANAWATY
DASAR – DASAR ILMU GIZI Pertemuan 1.
GIZI PADA LANSIA DAN MASALAHNYA
Ambil 2 sendok makan beras merah, bilas dengan air bersih.
VITAMIN.
PROTEIN Oleh : Kelompok 3 Chreistin Maylinda Tumbol Muhammad Fahmi
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
GIZI PADA IBU HAMIL YONA OKTAVIANA.Z
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
GIZI PADA KEHAMILAN UTARY DWI L, SST, M.Kes.
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
SEMESTER IV - 13.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
Terapi Jus & Diet (7.8): Jenis-jenis Penyakit dan Resep Terapinya
Oleh: eva agustina Nim:140008
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
FOOD POISONING Keracunan makanan oleh bakteri terjadi karena bakteri dalam makanan tersebut mengeluarkan enterotoksin, atau racun, sebagai produk sampingan.
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
VITAMIN SYAFRIANI.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7.
Oleh: Weni Pratiwi Azhar Billah Aziz Agung Kurniaji
MACAM-MACAM ZAT MAKANAN
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
TUMBUH KEMBANG JADWAL MAKAN DAN MENU PADA ANAK USIA TAHUN
MEMAHAMI HERBAL UNTUK IBU MENYUSUI
SUPLEMEN APPLE STEMCELL DENGAN RASA MIXBERRY
KONSEP DASAR ILMU GIZI Program Studi DIV Bidan Pendidik dan Klinik
KONSEP DASAR ILMU GIZI MAYA KLEMENTINA D., M.GIZI NIK PERTEMUAN I PRODI D3 KEPERAWATAN.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Chairanisa Anwar, SST., MKM
L/O/G/O Besi (Fe) dan Seng (Zn) ROSSA INTAN MANURUNG PRODI D-IV JURUSAN GIZI LUBUK PAKAM.
Transcript presentasi:

Enterobacter sakazakii pada Susu Formula Reni Wijayanti 10407001 Ariani Intan Utami 10407013 Yosi Ayu Aulia 10407019 Fida Farhana 10407021 Astri Ellia 1040702 Venessa Allia 10407032 Annisa Kurnia Maulida 10407040

Susu Formula Susu formula adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Fungsi : Sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi, dan merupakan suplemen atau pelengkap makanan yang berfungsi membantu pertumbuhan anak.

Kandungan Susu Formula Karbohidrat : salah satu sumber energi atau tenaga. Protein : untuk berbagai proses pertumbuhan. Lemak : sumber energi dan penghasil asam lemak yang diperlukan pada proses biokimia dalam sel. Susu formula yang memiliki kandungan asam lemak esensial linolenat (Omega-3) dan linoleat (Omega-6) lebih direkomendasikan karena diperlukan untuk menyuplai kebutuhan pertumbuhan sel-sel otak. Vitamin dan mineral : sebagai zat pengatur dalam berbagai proses biokimia yang berlangsung di setiap sel dan jaringan tubuh.

BEBERAPA VITAMIN YANG PERLU DIPERHATIKAN: Vitamin B kompleks, terdiri dari - B1 ( tiamin ), untuk membantu pengolahan energi. - B2 ( riboflavin), berfungsi dalam proses pengolahan energi dari protein sekaligus menyuplai nukleotida - B5 ( asam pantotenat ), membantu proses pengolahan energi. - B6 ( pyridoksin ), berfungsi dalam proses perubahan protein menjadi asam amino dan neurotransmitter (senyawa yang diperlukan sel-sel otak). - B12 ( sianokobalamin ), antara lain membantu proses pengolahan sel-sel darah merah. Niasin ( nikotinamida ), untuk proses pengolahan energi maupun menurunkan kadar kolesterol darah. Asam folat ( folic acid ), berfungsi mencegah anemia megaloblastik (sel darah membesar tapi awan pecah atau rusak).

Biotin, membantu pembentukan asam lemak, asam amino, dan purin. Vitamin C, membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ancaman berbagai penyakit, sekaligus sebagai penawar racun atau antioksidan. Vitamin A, mengatur pertumbuhan tulang dan gigi serta penglihatan. Vitamin D, membantu proses pertumbuhan tulang. Vitamin E, diperlukan dalam sistem pertahanan tubuh untuk melindungi sel-sel dari serangan senyawa beracun dan proses reproduksi. Vitamin K, diperlukan dalam proses pembekuan darah dan pem­bentukan tulang.

MINERAL YANG PERLU DIPERHATIKAN: Kalsium dan fosfor, untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang. Yodium (I), untuk perkembangan otak dan kelenjar tiroid. Fe (zat besi), untuk pembentukan sel darah merah dan pengolahan energi serta sel-sel otak. Zn (seng), untuk pertumbuhan badan dan organ reproduksi serta meningkatkan daya tahan tubuh. Selenium, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan senyawa beracun. Flour (F), untuk pembentukan tulang dan gigi.

KANDUNGAN ZAT TAMBAHAN DHA (Docosahexaenoic Acid) DHA dalam konsentrasi tinggi ditemukan pada otak dan retina yang merupakan komponen penting pada selaput phospholipids.  Bayi yang mendapatkan DHA pada makanan mereka menunjukkan kandungan DHA yang lebih tinggi dalam lapisan otaknya. ARA (Arachidonic Acid) Komponen ARA juga penting bagi struktur selaput sel phospholipids dan sistem saraf pusat.. 

Enterobacter sakazakii

Enterobacter sakazakii Klasifikasi Kingdom Bacteria Filum Proteobacteria Kelas Gammaproteobacteria Orde Enterobacteriales Famili Enterobacteriaceae Genus Enterobacter Nama Binomial Enterobacter sakazakii Dikenal sebagai "yellow-pigmented Enterobacter cloacae"  memproduksi pigmen kuning pada soy agar pada 25°C setelah inkubasi 48 jam

Enterobacter sakazakii Tidak berspora, motil, bakteri gram negatif, anaerob fakultatif, basil menghasilkan enterotoksin melalui uji sitolisis dan dapat memfermentasi glukosa. PH optimum antara 5 sampai 9. Temperatur optimum antara 30°C-40°C. Waktu regenerasi bakteri ini terjadi setiap 40 menit jika diinkubasi pada suhu 23°C,

Bakteri kontaminan lain Selain E. sakazakii, bakteri lain yang sering mengontaminasi susu formula adalah Clostridium botulinum, Citrobacter freundii, Leuconostoc mesenteroides, Escherichia coli, Salmonella agona, Salmonella anatum, Salmonella bredeney, Salmonella ealing,  Salmonella Virchow, Serratia marcescens, Salmonella isangi dan berbagai jenis salmonella lainnya.

Enterobacter sakazakii

Sifat E.sakazakii Berkoloni pada saluran pencernaan manusia. Selain pada susu formula, dapat ditemukan pula pada produk pangan: keju, daging, sayuran, biji-bijian, bumbu-bumbuan Tidak semua strain dari E. Skazaki ini bersifat Patogenik. Namun ada Strain dari bakteri ini yang menghasilkan enterotoksin ; dengan vektor plasmid dapat dipindahkan ke enterobakter lainnya yang merupakan flora normal saluran pencernaan manusia seperti E. coli dan coliform lainnya. Sehingga enterobakter tersebut akan menghasilkan toksin yang sama. Hal ini yang menyebabkan E. Sakazakii digolongkan bakteri yang virulen (ganas)

Infektivitas E.sakazakii Bakteri E. sakazakii adalah bakteri yang dapat menghasilkan zat beracun (enterotoksin). Selain itu, E. sakazakii  digolongkan ke dalam jenis bakteri ganas karena kemampuannya mempengaruhi jenis bakteri lain, misalnya E. coli (bakteri yang normal terdapat dalam usus manusia), untuk memproduksi racun yang sama.

Enterobacter sakazakii Menghasilkan racun atau toksin (Enterotoksin) Selain itu, E. sakazakii  digolongkan ke dalam jenis bakteri ganas karena kemampuannya mempengaruhi jenis bakteri lain, misalnya E. coli (bakteri yang normal terdapat dalam usus manusia), untuk memproduksi racun yang sama. Hingga saat ini tidak banyak diketahui tentang virulensi dan daya patogeniotas bakteri berbahaya ini. Bayi prematur, berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) dan penderita dengan gangguan kekebalan tubuh adalah individu yang paling berisiko mengalami infeksi ini.

Enterotoxins Merupakan exotoxins, dimana aktivitasnya mempengaruhi usus kecil. Lebih lanjut dapat menyebabkan tersekresinya darah ke lumen usus dan menyebabkan Vomiting serta diare.

Secara garis besar terdapat tiga jalur masuknya E Secara garis besar terdapat tiga jalur masuknya E. sakazakii ke dalam susu formula bayi Bahan baku untuk produksi susu formula bayi atau bahan tambahan lainnya. Kontaminasi pada susu formula bayi atau bahan baku kering lainnya setelah proses pasteurisasi (peralatan, kemasan, kebersihan tempat dan petugas) Kontaminasi pada susu formula saat disiapkan sebelum dikonsumsi

Gejala yang ditimbulkan Nafsu makan hilang Suhu tubuh terganggu. Gejala lain: diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning, kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis), mendadak biru, sesak hingga kejang.

Akibat terinfeksi Infeksi karena bakteri ini sangat jarang, penyakit yang diakibatkannya sangat berbahaya sampai dapat mengancam jiwa. Di antaranya neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna), menginfeksi saluran kencing, dapat menginfeksi tulang (Osteomielities). Infeksi otak yang disebabkan karena E. sakazakii dapat mengakibatkan infark atau abses otak (kerusakan otak) dengan bentukan kista, gangguan persarafan yang berat dan gejala sisa gangguan perkembangan. Penderita Meningities oleh E. sakazakii

Dapat mengakibatkan bayi menjadi prematur hingga kurang dari 1,5 kg Dapat mengakibatkan bayi menjadi prematur hingga kurang dari 1,5 kg. Sehingga pertumbuhan akan menjadi lambat. Di Negara Iceland pada tahun 1986 dan 1987, dua orang bayi lahir dengan berat badan normal dan dapat bertahan hidup namun mengalami kerusakan pada otak kiri. Hasil konferensi WHO dan FAO di Geneva, 2–5 Februari 2004 menyimpulkan bahwa kontaminasi bakteri E. sakazakii dan Salmonella pada susu formula bubuk untuk bayi menyebabkan infeksi dan penyakit pada bayi termasuk penyakit yang parah hingga menyebabkan bayi cacat dan kematian.

Daftar Pustaka Anonim 1, 2009, http://klipingut.wordpress.com/2009/11/19/enterobacter-sakazakii-si-cantik-yang-patogenik/ (29 Nov 2009) Anonim 2, 2009, http://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacter_sakazakii (29 Nov 2009) Anonim 3, 2009, http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.tabloid-nakita.com/photo/09466sehat02.jpg&imgrefurl=http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3%3Fedisi%3D09466%26rubrik%3Dsehat&usg=__fr2TuXP5xlgyoHYaG9Iy7zLOw58=& Riyadi, Wahyu, 2008, http://wahyuriyadi.blogspot.com/2008/04/enterobacter-sakazakii.html (29 Nov 2009)