Pemilihan Lokasi Usaha / Industri
Pengertian Lokasi Perusahaan: merupakan suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.
Jenis-jenis Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lapangan pekerjaan dan lokasi perusahaan Lokasi sebuah perusahaan akan menentukan adanya lapangan pekerjaan di suatu daerah. Pemilihan lokasi perusahaan yang tepat dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan sumberdaya yang ada di sekitar lokasi, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.
Proses penentuan lokasi perusahaan Untuk mendapatkan lokasi pabrik/perusahaan yang ideal diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut. Menenetukan daerah (teritorial) Menentukan lingkungan masyarakat untuk diteliti secara rinci Memilih lokasi yang terbaik
Faktor-faktor utama pemilihan lokasi perusahaan Ketersediaan bahan baku Lokasi pasar yang dituju Tenaga listrik dan air Ketersediaan tenaga kerja Fasilitas transportasi Insentif dari pemerintah Sarana pembuangan limbah
Faktor-faktor bukan utama pemilihan lokasi perusahaan Hukum dan peraturan yang berlaku Iklim dan keadaan tanah Sikap masyarakat setempat
Metoda untuk menilai lokasi pabrik Metoda kualitatif: metoda ini berdasar pada penilaian oleh suatu tim yang dibentuk khusus terhadap faktor-faktor yang ditentukan terlebih dahulu. Metoda transportasi: metoda ini digunakan bila perusahaan yang telah memiliki beberapa lokasi pabrik dan bermaksud untuk menambah pabrik atau adanya relokasi pelayanan dari setiap pabrik yang telah ada. Metoda analisis biaya: konsepnya berdasar pada pemanfaatan biaya variabel untuk membantu pemilihan alternatif lokasi, sehingga dapat disusun hubungan persamaan untuk masing-masing alternatif lokasi antara biaya yang ditanggung oleh masing-masing lokasi dengan volume produksi yang diinginkan.
Metoda untuk menilai lokasi pabrik Menurut Yamit (2003), beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pabrik yang ideal atau yang paling menguntungkan adalah sebagai berikut: Metode Perbandingan Biaya Metode Break Even Point (BEP) Metode Transportasi Metode Biaya Minimum
Lokasi Industri Banyak teori lokasi industri yang dikemukan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah: Von Thünen (1826): teori tentang model spasial yang pertama, mengupas tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi) dengan memperhatikan hubungan antara biaya transport dan guna lahan pertanian. Hurd (1903) dan Burgess (1923): aplikasi model Von Thunen untuk kawasan perkotaan Alfred Weber (1909): teori lokasi industri yang menerangkan hubungan antara biaya transport, upah buruh, dan aglomerasi/deglomerasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi industri
Lokasi Industri Walter Christaller (1933) dan August Lösch (1945): teori central place yang berbasis pada model Von Thünen dan Weber. Christaller mengembangkan modelnya untuk suatu wilayah abstrak dengan ciri-ciri: wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah datar dan sama gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah (isotropic surface) penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada seluruh wilayah. konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimasi jarak/biaya
Lokasi Industri Berdasar Teori Alfred Weber Alfred Weber merupakan Bapak Teori Lokasi yang terkenal dengan segitiga lokasi (locational triangle), memperkenalkan tiga titik sudut pada segitiga lokasi itu mewakili dua lokasi input (M1 dan M2 ) dan satu lokasi pasar (X), sesuai gambar berikut. Keterangan : T= Lokasi optimum M1 dan M2 = Sumber bahan baku P= Pasar X, Y, Z= Bobot input dan output a, b, c = Jarak lokasi input dan output