Gradually varied flow Week #8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Gradually varied flow Week #6.
Mekanika Fluida II Week #3.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 6 <<Judul>>
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
Adhi Muhtadi BANGUNAN BENDUNG.
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Saluran dan Bangunan Irigasi
Tugas Mekanika Fluida ‘Kontinuitas’
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Mekanika Fluida II Week #3.
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Persamaan Manning, Saluran Komposit, Energi Spesifik
HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Mekanika Fluida II Week #5.
MEDAN LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
Mekanika Fluida II Week #4.
20. Kapasitansi.
Kuliah Mekanika Fluida
Mekanika Fluida – Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Bangunan air Week #9.
Responsi Hidraulika: Aliran BERUBAH LAMBAT LAUN (Profil Aliran)
Mekanika Fluida II Week #4.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
By Eni Sumarminingsih, SSi, MM
PENERAPAN DIFFERENSIASI PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
ALIRAN SERAGAM.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
Kehilangan Energi pada
DEFINISI DASAR GEOMETRI SALURAN TERBUKA
Bangunan air Week #10.
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
3. Pengukuran dan Perhitungan Debit Sungai/Saluran Air
Pengertian garis Lurus Koefisien arah/gradien/slope
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Pertemuan SALURAN TERBUKA
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Teknologi Dan Rekayasa
Pertemuan 7 Perencanaan Saluran
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
1/3/2018 Ir.Darmadi,MM.
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Hidraulika Saluran Terbuka
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Pertemuan 6 Saluran dan Bangunan Drainase
1.4 SISTEM KOORDINAT EMPAT BIDANG
Kuliah Mekanika Fluida
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
HIDROLIKA Konsep-konsep Dasar.
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
HIDROLOGI ‘H I D R O M E T R I’
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Hidraulika.
SALURAN PEMBERHENTIAN
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
Transcript presentasi:

Gradually varied flow Week #8

Persamaan untuk aliran berubah lambat laun Penurunan energi sebanding dengan kehilangan akibat friksi Dari Bernoulli - -

Jika dy/dx < 0, maka a. muka air akan sejajar dengan dasar saluran b. kedalaman air bertambah dengan arah aliran di sepanjang saluran c. kedalaman air berkurang dengan arah aliran di Jika dy/dx > 0, maka Jika dy/dx = 0, maka

Dapat ditulis dalam bentuk Untuk saluran segi empat kedalaman kritis Persamaan di atas dapat ditulis kembali menjadi (Penurunan Rumus di Ven Te Chow, hal. 202-203)

Untuk saluran persegi panjang yang lebar (B >>> y ) Dapat ditulis dalam bentuk Berdasarkan rumus Manning Untuk aliran seragam dimana Sf=So, dan kedalaman aliran yn Untuk saluran segi empat kedalaman kritis Persamaan di atas dapat ditulis kembali menjadi

Klasifikasi profil aliran Untuk debit tertentu Sf dan Fr2 merupakan fungsi dari kedalaman Pada aliran seragam dan jadi, ketika ketika dan, ketika ketika

Klasifikasi profil aliran

Kemiringan positif : M, Mild, M1, M2, M3 C, critical C1, C3 S, steep S1, S2, S3 A – Adverse slope  kemiringan negatif , elevasi dasar bertambah (A2,A3) H – Horizontal (H2, H3)

Kapan kondisi2 profil tersebut terjadi? Ven Te Chow, 208-210

Menentukan profil aliran Tentukan titik kontrol dari aliran. Titik dimana kedalaman diketahui atau hubungan antara kedalaman dan debit. Tentukan Yn dan Yc dari aliran

Dengan menganggap bahwa distribusi kecepatan adalah seragam pada tiap penampang melintang dan koefisien Coriolis satu : V12 ----- 2g hf = SfDx V22 ----- 2g y1 y2 Dz= So.Dx Dx

Dz= z1-z2 = So.Dx hf = SfDx

Contoh Suatu saluran segi empat dengan lebar B=2m mengalirkan air dengan debit Q=2 m3/det. Kedalaman air pada dua titik yang berdekatan adalah 1,0 m dan 0,9 m. Apabila koefisien Manning n = 0,012 dan kemiringan dasar saluran So = 0,0004; hitung jarak antara kedua tampang tersebut.

Karakteristik aliran pada penampang 1 Luas penampang basah : A1 = 2 x 1,0 = 2,0 m2 Keliling basah : P1 = 2 + 2 x 1,0 = 4 m Jari-jari hidrolis R1 = A1/P1 = 2/4 = 0,5 m Tinggi kecepatan V12/2g=22/(2 x 9,81 x 22) = 0,051m

Karakteristik aliran pada penampang 2 Luas penampang basah : A2 = 2 x 0,9 = 1,8 m2 Keliling basah : P2 = 2 + 2 x 0,9 = 3,8 m Jari-jari hidrolis R2 = A2/P2 = 1,8 / 3,8 = 0,474 m Tinggi kecepatan V22/2g=22/(2 x 9,81 x 1,8 2) = 0,0629 Penampang basah rata-rata = (2 + 1,8) / 2 = 1,9 m2 Jari-jari hidrolis rata-rata = (0,5 + 0,474) /2 = 0,487 m Kemiringan garis energi dihitung dengan persamaan Manning Berdasarkan nilai A dan R rata-rata

Saluran berbentuk segi empat dengan lebar 10 m mengalirkan debit Q = 25 m3/det mempunyai kemiringan dasar saluran 0,001 dan n=0,025. Hitung profil muka air (garis pembendungan) yang terjadi karena adanya bendung dimana kedalaman air sedikit di hulu bendung adalah 2 m, dengan metode langkah langsung.

Kedalaman normal

Hitungan dilakukan dengan menggunakan tabel untuk kedalaman dari y1=2m sampai kedalaman y=1,70 (sedikit lebih besar dari kedalaman normal yn). Pada setiap kedalaman dihitung jaraknya terhadap bendung.

Saluran trapesium dengan lebar dasar 5 m dan kemiringan tebing 1:1 mempunyai kekasaran dasar n = 0,022. Kemiringan dasar saluran So = 0,012 dan debit aliran 40 m3/det yang berasal dari suatu waduk. Hitung profil muka air dengan metode langkah langsung.