KEGUNAAN Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
Advertisements

SINGULATE MEAN AGE AT MARRIAGE (SMAM)
BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
TENDENSI SENTRAL.
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
UKURAN FERTILITAS.
SMAM : the average length of single life expressed in years among those who marry before age 50.
MAKALAH MASALAH PENGANGGURAN DI JAKARTA TIMUR
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Proyeksi Penduduk Zainul Hidayat
Pertumbuhan Penduduk Oleh : Rouhdy Rangga ( )
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Coba dicermati lagi !!! Bagian mana yang sulit ?
UKURAN PENYEBARAN DATA
Soal Latihan.
Yonny Koentjoro Agroteknologi – Faperta – UPN “Veteran” Jatim
Negara Maju dan Negara Berkembang
Negara Maju dan Negara Berkembang
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
Media Geografi Media Pembelajaran ini dibuat hanya untuk kalangan sendiri di lingkungan SMP 1 Karangmojo. Bagi yang menghendaki meniru atau mengcopy media.
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
INDIKATOR, INTERPRETASI, DAN KETERBATASAN DATA
PERAN BKKBN DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN JAMPERSAL.
Permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
1. Angka ketergantungan (Dependency ratio)
KELAS XI SEMESTER GANJIL
by : Radita Tri Cahyani XI IPS 1 / 12
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
DINAMIKA ANTROPOSFER.
ASPEK KEPENDUDUKAN.
MIGRASI.
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
BAB 2 ANTROPOSFER.
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Struktur dan persebaran penduduk
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Ukuran dasar.
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
ANTROPOSFER.
Bab II Dinamika Penduduk
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
MORTALITAS ( KEMATIAN)
PERMASALAHAN PENDUDUK
BAB II PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA DARI NEGARA BERKEMBANG MENUJU NEGARA MAJU OLEH : KELOMPOK 1 ( KELAS 9 A )
Struktur data dan persebaran penduduk
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
ANTROPOSFER.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
PENGUMPULAN, ANALISIS DATA TINGKAT KABUPATEN
MIGRASI.
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
MORTALITAS Rizka Esty Safriana, SST., M.Kes. Faktor penyebab dinamika penduduk: 1.Kelahiran (Fertilitas) 2.Kematian (Mortalitas) 3.Imigrasi ?  Kematian.
ANTROPOSFER.
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
Dinamika Penduduk (III)
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
MIGRASI.
MIGRASI.
MIGRASI.
STATISTIK PENDIDIKAN. PARTISIPASI SEKOLAH Terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama: 1.Angka Partisipasi Kasar (APK) 2.Angka Partisipasi Murni.
Transcript presentasi:

KEGUNAAN Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

2.Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin (sex ratio) Melalui komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui : rasio jenis kelamin (sex ratio) Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Contoh soal 1 Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 36.000 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40.000 jiwa. Berapakah sex ratio Kota X? Apakah artinya?

Contoh soal 2 Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data Provinsi Papua sbb: Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.062.370 jiwa. Sex ratio provinsi Papua adalah? Apakah artinya?

Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005] Golongan Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan  [1]  [2]  [3]  [4]  0 – 4 tahun 9.732.578 9.362.573 19.095.151 5 – 9 tahun 11.089.478 10.474.467 21.563.945 10 – 14 tahun 10.956.648 10.349.448 21.306.096 15 – 19 tahun 10.103.778 9.693.143 19.796.921 20 – 24 tahun 9.533.960 9.911.219 19.445.179 25 – 29 tahun 9.078.324 9.601.769 18.680.093 30 – 34 tahun 8.543.620 8.876.409 17.420.029 35 – 39 tahun 8.186.060 8.268.040 16.454.100 40 – 44 tahun 7.273.553 7.216.349 14.489.902 45 – 49 tahun 6.303.669 6.079.149 12.382.818 50 – 54 tahun 5.175.796 4.765.268 9.941.064 55 – 59 tahun 3.755.532 3.506.647 7.262.179 60 – 64 tahun 2.748.283 2.863.544 5.611.827 65 – 69 tahun 1.957.037 2.155.128 4.112.165 70 – 74 tahun 1.448.024 1.541.903 2.989.927 75 tahun +  1.388.188  1.435.703  2.823.891   Jumlah 107.274.528 106.100.759 213.375.287

b. Komposisi penduduk menurut kriteria sosial Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan. Penduduk dikelompokkan menurut: 1 Usia sekolah 2 Tingkat kepandaian membaca & menulis (melek huruf/literacy) 3 Tingkat pendidikan yang ditamatkan 4 Jenis pendidikan yang ditempuh

Penduduk usia sekolah usia jumlah 7 – 12 th 3 806 927 13 - 15 Contoh data sensus penduduk Jawa Timur 2010 usia jumlah 7 – 12 th 3 806 927 13 - 15 1 933 845 16 - 18 1 810 625 19 - 24 3 331 895

Angka partisipasi sekolah (APS) Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah.

ANGKA MELEK HURUF (AMH) Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Pendidikan yang ditamatkan &ditempuh Contoh: Tidak sekolah 40,4% Belum tamat SD 33,3% Tamat SD 19,6% Tamat SLP 4,4% Tamat SLA 2,6% Tamat Akad./PT0 ,4%

2. Komposisi menurut ciri-ciri ekonomi tempat tinggal 1 Jenis pekerjaan 2 Status kepegawaian 3 Tingkat pendapatan Misalnya dari data Sensus 1971 diketahui sbb : Penduduk yang tinggal di daerah kota 17,4 % b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan 72,6 %

Piramida penduduk KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN DALAM BENTUK BAGAN ATAU GRAFIK YANG DISEBUT PIRAMIDA PENDUDUK

INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PIRAMIDA PENDUDUK : STRUKTUR PENDUDUK SEX RATIO JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN TIDAK PRODUKTIF DEPENDENCY RATIO (RASIO KETERGANTUNGAN)

Gambar Piramida Penduduk Indonesia, 1971 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 Kelompok Umur 2 4 6 8 10 Jutaan Jutaann Laki-laki Perempuan

Jenis- jenis piramida penduduk

1. Piramida ekspansif/progresif Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian. Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.

2.Piramida stasioner Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah. Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa, misalnya Jerman,

3. Piramida konstruktif/regresif Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat di negara-negara dimana angka kelahiran turun dengan cepat, dan angka kematiannya rendah. Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat, misal Swedia, dan Spanyol.AS

KUALITAS PENDUDUK

UKURAN KUALITATIF DARI MANUSIA MENURUT KRITERIA TERTENTU PENDIDIKAN - amh (ANGKA MELEK HURUF) - Tingkat pendidikan yang ditamatkan - aps (angka partisipasi sekolah) KESEHATAN TINGKAT KESEJAHTERAAN

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN 1.KELAHIRAN (FERTILITAS/NATALITAS) DALAM PENGERTIAN DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN) KELAHIRAN ADALAH KEMAMPUAN RIIL DARI SEORANG WANITA UNTUK MELAHIRKAN DICERMINKAN DARI BANYAKNYA BAYI YANG LAHIR HIDUP.

1. Angka kelahiran kasar/crude birth rate (CBR)  Keterangan : B : Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : Bilangan konstan dengan nilai 1000

Contoh: Di kelurahan Tirtamarta pada tahun2005 tercatat jumlah kelahiran sebesar 60, Jumlah penduduk pertengahan tahun 2005 adalah 15.000, berapa angka kelahiran kasarnya?

Jawab: B = 60 P = 15.000 k = 1000 = 4 Artinya di kelurahan Tirtamarta pada tahun 2005 tercatat 4 kelahiran per 1000 penduduk

Mengapa disebut angka kelahiran kasar? Karena tidak memisahkan penduduk laki-laki dan perempuan begitu juga dengan usia.

2. Angka kelahiran menurut usia/ age specific birth rate (ASBR) Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan pembagian menurut golongan umur . ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu.

ASBR dapat dihitung dengan rumus sbb: Keterangan : Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur tertentu. Px : jumlah wanita pada kelompok umur tertentu k : konstanta (1000)

contoh Pada suatu wilayah diketahui jumlah penduduk wanita umur 19 – 30 tahun adalah 3. 825.000. Jumlah kelahiran nya adalah 967.000 bayi. Hitunglah angka ASBR nya!

Jawab : Bx = 967.000 Px = 3.825. 000 k = 1.000 ASBR = 253 jiwa

3. GENERAL FERTILITY RATE (GFR) (ANGKA KELAHIRAN UMUM) Banyaknya jumlah kelahiran per 1.000 wanita berumur 15 – 49 tahun. (usia tersebut merupakan rentang usia produktif melahirkan)

2. KEMATIAN(mortalitas) Angka kematian Kasar/crude death rate (CDR) angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian : Bencana alam Wabah penyakit Rendahnya tingkat kesehatan dan kecukupan gizi

Rumus: Keterangan : D : jumlah kematian pada tahun tertentu P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : konstanta (1.000)

contoh Dalam suatu wilayah diketahui jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2010, adalah 7.241.500 jiwa. Sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000. Hitunglah angka kematian kasarnya!

Jawab: D = 659.340 P = 7 .241.500 CDR = 91 jiwa

2. AGE SPECIFIC DEATH RATE (ASDR)

Angka kelahiran tinggi > 30 kelahiran sedang 20 – 30 kelahiran rendah < 20 Angka kematian tinggi > 20 kematian sedang 10 – 20 kematian rendah < 10

3. PERPINDAHAN PENDUDUK (MIGRASI) FAKTOR PENDORONG (PUSH FACTOR) Makin berkurangnya sumber-sumber alam (SDA tidak kurang) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di daerah asal. (ketidakamanan sosial) Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah asal. Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau adanya wabah penyakit, dll. Fasilitas,teknologi umum tidak memadai

FAKTOR PENARIK Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok. Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang menyenangkan. (lingkungan sosial aman) Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung. Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan. Fasilitas /teknologi yang memadai

Ukuran-ukuran migrasi 1.Angka Mobilitas Ratio perbandingan antarpenduduk yang pindah dalam waktu tertentu dengan banyaknya jumlah penduduk m : angka mobilitas M : jumlah perpindahan P : jumlah penduduk

Lanjutan ukuran mobilitas 2. Angka migrasi masuk Ratio banyaknya migran yang masuk tiap 1.000. penduduk daerah tujuan dalam jangka waktu setahun. mi = migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk P = jumlah penduduk daerah tujuan

Lanjutan ukuran migrasi 3. Angka Migrasi Keluar Ratio banyaknya migrasi yang keluar tiap 1.000 penduduk daerah asal dalam jangka waktu tertentu Mo = angka migrasi keluar O = jumlah migrasi P = jumlah penduduk daerah asal

Lanjutan migrasi 3. migrasi neto yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk Dan jumlah migrasi keluar pada suatu daerah dalam waktu 1 tahun Mn = tingkat migrasi netto Mi = jumlah migrasi masuk Mo = jumlah migrasi keluar

Lanjutan migrasi 4. migrasi bruto yaitu angka yang menunjukkan banyaknya perpindahan kejadian penduduk yaitu migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk daerah asal dan tujuan