PERAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERKOTAAN DALAM PERENCANAN KOTA Mata Kuliah PERENCANAAN PRASARANA WILAYAH DAN PERKOTAAN Pertemuan ke – 1
Pengertian Perencanaan Kota ( Urban Planning ) Merupakan kegiatan meng-alokasi-kan penggunaan tanah dan pendirian bangunan serta jaringan jalan dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan antara kenyamanan, keindahan dan biaya. (Hobbs and Doling, 1991)
Pengertian Perencanaan Kota ( Urban Planning ) Merupakan rumusan kebijaksanaan pemanfaatan muka bumi wilayah kota termasuk ruang di atas dan di bawahnya serta pedoman pengarahan dan pengendalian bagi pelaksanaan pembangunan kota untuk mencapai tujuan tertentu ( Per. Mendagri No. 2 Th 1987 Pasal 1 )
Pengertian Perencanaan ( Menurut Willson ) Analisis, yaitu kupasan data, proyeksi / perkiraan untuk masa depan yang bertitik tolak dari keadaan masa kini Kebijaksanaan (policy), yakni pemilihan rencana yang baik untuk pelaksanaan, meliputi pengetahuan mengenai maksud dan kriteria untuk menelaah alternatif-alternatif rencana Rancangan atau desain, yaitu rumusan dan sajian rencana
Batasan Perencanaan Kota Komponen-Komponen Batasan Perencanaan Kota Berorientasi ke masa depan Bersifat terus menerus, berkelanjutan Tergantung pemahaman fakta baik primer maupun sekunder Bersifat komprehensif (menyeluruh dan terpadu) Memberi kesempatan tindakan koordinasi Memaksimalkan peluang bagi setiap orang untuk hidup layak, bahagia dan berkecukupan
Tujuan Perencanaan Kota Supaya kehidupan dan penghidupan warga kota aman, tertib, lancar dan sehat, melalui : Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang serasi dan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung pertumbuhan dan perkembangan kota Perwujudan Pemanfaatan ruang kota yang sejalan dengan tujuan serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah. (Per. Mendagri No 2 tahun 1987, Pasal 3)
Proses Perencanaan Komprehensif
Perbandingan Model Proses Perencanaan Kota Versi McLoughlin Versi Hobbs dan Dolling Versi Catanese dan Snyder Versi Perencana kota di Indonesia Keputusan untuk melakukan perencanaan Pengumpulan informasi Pengumpulan dan pengolahan data Diagnosa problem Analisis Perumusan tujuan Penyusunan alternatif Penetapan prediksi dan proyeksi Penyusunan dan pemilihan alternatif Pembandingan dan evaluasi alternatif Analisis kelayakan dan evaluasi Pengembangan rencana dan penyusunan dokumen rencana Pelaksanaan Perumusan strategi dan pelaksanaan rencana Pemantauan pelaksanaan Peninjauan kembali Peninjauan kembali (tiap 5 – 10 tahun)
Perencanaan Prasarana Kota berkaitan dengan : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kota 2. Karakteristik Komponen Prasarana dasar Perkotaan 3. Hubungan pembangunan Prasarana dasar perkotaan dengan pengembangan kota
Prasarana Dasar Kota ‘The Underlying foundation or basic framework of a system ‘Kerangka Dasar sistem Perkotaan’ 2 (dua) Tipe Infrastruktur : Social Infrastructure Economic Infrastructure
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kota Meliputi : Keadaan Geografis yang mempengaruhi fungsi dan bentuk fisik kota, misal : Kota sebagai simpul distribusi, kota pelabuhan, dan lainnya Tapak / Site / Topografi Fungsi Kota. Kota dengan banyak fungsi, perekonomian lebih kuat Sejarah dan Kebudayaan Unsur-unsur umum : bentuk pemerintahan dan organisasi administratif, pelayanan sosial dan lainnya
Karakteristik Komponen Prasarana Dasar Perkotaan Meliputi : Input – output bagi penduduk. Pengangkutan : Jangkauan Pelayanan Pembangunan jalan terlebih dahulu Alternatif pengadaan prasarana kota Air bersih, listrik Penduduk air hujan, drainage, sampah Jalan, telepon
Hubungan Pembangunan Prasarana Kota dengan Pengembangan Kota Adanya Tuntutan kebutuhan yang berbeda. Penduduk dapat tinggal sebelum prasarana ada, sebaliknya penduduk yang tinggal di daerah rawa, kebutuhan akses jalan menjadi yang terpenting Penarik perkembangan kota adalah jalan, air bersih dan listrik --- harga tanah akan naik !!!!
Dampak Infrastruktur terhadap Pembangunan Ekonomi Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Mempengaruhi marginal productivity of private capital Investasi publik komplementer terhadap investasi swasta Kontribusi terhadap peningkatan Kualitas Hidup Menciptakan amenities dalam lingkungan fisik Dampak Kesejahteraan Masyarakat
TANTANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA Grafik Perbandingan Luas Wilayah, Penduduk, dan Infrastruktur
PERMASALAHAN SDA Di bidang SDA beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air Dari data yang ada : 62 DAS mengalami kerusakan rusak dari total 470 DAS, sehingga mengakibatkan menurunnya nilai kemanfaatan air sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air. jaringan irigasi terbangun mencapai 6,77 juta ha (1,67 juta ha belum berfungsi), jaringan irigasi rawa 1,8 juta ha yang berfungsi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. perkembangan fisik wilayah mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian sekitar 35 ribu ha per tahun. Pada tahun 2009, secara nasional kebutuhan air diperkirakan mencapai 117,7 miliar m3, yang menuntut adanya pengelolaan sumber daya air yang baik untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut
PERMASALAHAN JARINGAN JALAN Jaringan jalan menghubungkan berbagai pusat kegiatan ekonomi dan permukiman, sehingga memberi manfaat terutama dalam meningkatkan mobilitas penduduk dan distribusi berbagai produk barang dan jasa dalam perekonomian nasional Pemerintah telah membangun jaringan Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten, dan Kota serta jalan desa dengan panjang keseluruhan sekitar 553.852 km
PERMASALAHAN JARINGAN JALAN
PERMASALAHAN JARINGAN JALAN kondisi jaringan jalan nasional yang ada 37 % dalam kondisi baik, 44 % sedang, 8 % rusak ringan, 11 % rusak berat atau 81 % kondisi mantap dan 19 % tidak mantap. Disebabkan oleh : keterbatasan dana, kurangnya disiplin pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diijinkan, Terjadinya bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan
PERMASALAHAN / TANTANGAN JARINGAN AIR BERSIH Dari data yang ada : pemerintah telah mengembangkan jaringan air bersih di 290 kota di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 76.412 liter per detik. Jumlah pelanggan yang terhubung dengan jaringan air bersih ini mencapai lebih dari 4,8 juta pelanggan. Sistem air bersih melayani 45 juta atau 40% penduduk perkotaan dan 7 juta atau 8% penduduk perdesaan.
PERMASALAHAN / TANTANGAN JARINGAN AIR BERSIH
PERAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Rencana Tata Ruang merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar terwujud alokasi ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan keseimbangan antar wilayah. Proses perencanaan tata ruang dapat dijelaskan dengan pendekatan sistem yang melibatkan input, proses dan output. Input yang digunakan adalah keadaan fisik seperti kondisi alam dan geografis, sosial budaya seperti demografi sebaran penduduk, ekonomi seperti lokasi pusat kegiatan perdagangan yang ada maupun yang potensial dan aspek strategis nasional lainnya. Keseluruhan input ini diproses dengan menganalisis input tersebut secara integral baik kondisi saat ini maupun kedepan untuk masing-masing hirarki tata ruang Nasional, Propinsi maupun Kabupaten/Kota sehingga menghasilkan output berupa Rencana Tata Ruang yang menyeluruh
PERAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan turunan sebagai konsekuensi logis dari perencanaan tata ruang, dimana infrastuktur merupakan unsur pembentuk struktur ruang wilayah. rencana tata ruang yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan ruang yang sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada. Dalam hal ini infrastruktur juga dapat berfungsi sebagai alat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, agar tidak terjadi penyalahgunaan lahan maupun pengembangan yang tidak sesuai dengan rencana. Dengan demikian kawasan yang dalam rencana diperuntukkan sebagai kawasan lindung tidak dapat dimanfaatkan sebagaikawasan budidaya, karena infrastruktur yang dibutuhkan tidak tersedia.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR NASIONAL Pembangunan infrastruktur berbasis kondisi tingkat perkembangan wilayah dikelompokkan dalam tiga kategori : Kawasan Telah Berkembang yang secara ekonomi telah berkembang meliputi pulau Jawa, Bali dan Sumatera Kawasan Sedang Berkembang dengan wilayah meliputi pulau Kalimantan, Sulawesi dan NTB Kawasan Pengembangan Baru meliputi kepulauan Maluku, Papua dan seluruh NTT
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KOTA Dalam pengembangan kawasan yang berorientasi ekonomi, pusat-pusat kegiatan yang membentuk kota membutuhkan jaringan infrastruktur yang dapat memberikan pelayanan terhadap aktivitas ekonomi yang ada dan menjadi kekuatan pembentuk struktur ruang pada kawasan tersebut To be continued ….