DASAR-DASAR P M (METODE DAN TEKTIK EVALUASI) RAVIK KASIDI 2011
Siklus Program Community Development (Budimanta dan Rudito, 2008) PPenilaian Program Tim CD (kriteria indikator) Diskusi Tim CD dengan unsur Stakeholder Perancangan Program Kelompok Masyarakat Proses Pembelajaran Kontinu antar Stakeholder Mulai Identifikasi Program Kelompok Masyarakat, PEMDA, Tim CD Persetujuan Program Tim CD/Lembaga Bentuk Baru SIKLUS PROGRAM CD Evaluasi Program Kelompok Masyarakat, PEMDA, Tim CD/Independent Pemantauan Program Tim CD/Instansi Terkait Pelaksanaan/Implementasi Lapangan Proyek/Program Selesai
Mengapa anda melakukan evaluasi Evaluasi Program Community Development dan alasannya (Budimanta dan Rudito, 2008) Untuk menolong kita melihat sejauh mana pekerjaan yang telah kita lakukan dan jika kita membutuhkan perubahan maka pada bagian mana perubahan tersebut diperlukan Untuk melihat sampai dimana perkembangan yang kita capai Untuk mengukur perkembangan kita Untuk membantu kita membuat rancana yang lebih baik untuk masa depan Untuk dapat meningkatkan metode monitoring yang kita lakukan Untuk membuat pekerjaan kita lebih efektif Untuk melihat dimana kekuatan kita dan dimana kelemahan pada kita Mengapa anda melakukan evaluasi Untuk mengumpulkan lebih banyak informasi Untuk melihat apakah pekerjaan yang kita lakukan merupakan pekerjaan pemborosan dengan perolehan hasil yang sedikit Untuk mengkritik program kita sendiri Untuk membandingkan program yang kita buat dengan program lain yang sejenis Untuk melihat apakah tujuan yang kita capai sudah efektif atau belum Untuk dapat berbagi pengalaman
Proses Evaluasi Program Community Development (Budimanta dan Rudito, 2008) MENYELEKSI SASARAN DAN METODE YANG AKAN DIGUNAKAN MELAKUKAN PERKIRAAN EVALUASI MELIHAT HASIL YANG DIBUAT MENGGUNAKAN HASIL EVALUASI UNTUK MENINGKATKAN PROGRAM MENETAPKAN KAPAN DAN BAGAIMANA EVALUASI DILAKSANAKAN
(Pengembangan Masyarakat Lokal) (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001 Model A (Pengembangan Masyarakat Lokal) Model B (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Model C (Aksi Sosial) Kategori tujuan tindakan terhadap masyarakat Kemandirian; pengem,bangan kapasitas dan pengintegrasian masyarakat (tujuan yang dititikberatkan pada proses = process goals ) Pemecahan masalah dengan memperhatikan masalah yang penting yang ada pada masyarakat (tujuan dititikberatkan pada tugas = task-goals ) Pergeseran (pengalihan)sumber daya dan relasi kekuasaan; perubahan institusi dasar (task ataupun process goals ) Asumsi mengenai struktur komunitas dan kondisi permasalahannya Adanya anomie dan ‘kemurungan” dalam masyarakat; kesenjangan relasi dan kapasitas dalam memecahkan masalah secara demokratis; komunitas berbentuk tradisional statis. Masalah sosial yang sesungguhnya; kesehatan fisik dan mental, perumahan dan rekreasional. Populasi yang dirugikan; kesenjangan sosial, perampasan hak dan ketidakadilan.
(Pengembangan Masyarakat Lokal) (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Lanjutan : Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001 Model A (Pengembangan Masyarakat Lokal) Model B (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Model C (Aksi Sosial) Strategi perubahan pasar Pelibatan berbagai kelompok warga dalam menentukan dan memecahkan masalah mereka sendiri. Pengumpulan data yang terkait dengan masalah, dan memilih serta menentukan bentuk tindakan yang paling rasional. Kristalisasi dari isu dan pengorganisasian massa untuk menghadapi sasaran yang menjadi ‘musuh’ mereka. Karakteristik taktik dan tehnik perubahan Konsensus; komunikasi antar kelompok dan kelompok kepentingan dalam masyarakat (komunitas); diskusi kelompok Konsensus atau konflik Konflik atau kontes; konfrontasi; aksi yang bersifat langsung’ negoisiasi. Peran praktisi yang menonjol. Sebagai Enabler/katalis, koordinator; orang yang meng-’ajar’-kan keterampilan memecahkan masalah dan nilai-nilai etis. Pengumpul dan penganalisis data, pengimplementasi program , dan fasilitator. Aktivis, advokat; agotator, pialang, negosiator, partisan.
(Pengembangan Masyarakat Lokal) (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Lanjutan : Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001 Model A (Pengembangan Masyarakat Lokal) Model B (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Model C (Aksi Sosial) Media perubahan. Manipulasi kelompok kecil yang berorientasi pada terselesaikannya suatu tugas (small task oriented groups ) Manipulasi organisasi formal dan data yang tersedia. Manipulasi organisasi massa dan proses-proses politik. Orientasi terhadap struktur kekuasaan. Anggota dari struktur kekuasaan bertindak sebagai kolaborator dalam suatu ‘ventura’ yang bersifat umum. Struktur kekuasaan sebagai ‘pemilik’ dan ‘sponsor’ (pendukung) Struktur kekuasaan sebagai sasaran eksternal dari tindakan yang dilakukan; mereka yang memberikan ‘tekanan’ harus dilawan dengan memberikan ‘tekanan’ balik. Batasan definisi sistem klien dalam komunitas (konstituensi) Keseluruhan komunitas geografis. Keseluruhan komunitas atau dapat pula suatu segmen dalam komunitas (termasuk komunitas fungsional). Segmen dalam komunitas.
(Pengembangan Masyarakat Lokal) (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Lanjutan : Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001 Model A (Pengembangan Masyarakat Lokal) Model B (Perencanaan dan Kebijakan Sosial) Model C (Aksi Sosial) Asumsi mengenai kepentingan dari kelompok-kelompok di dalam suatu komunitas. Kepentingan umum atau permufakatan dari berbagai perbedaan. Permufakatan kepentingan atau konflik. Konflik kepentingan yang sulit dicapai kata mufakat; kelangkaan sumber daya. Konsepsi mengenai populasi klien (konstituensi). Warga masyarakat. Konsumen (pengguna jasa). ‘Korban”. Konsepsi mengenai peran klien. Partisipan pada proses interaksional pemecahan masalah. Konsumen atau resipien (penerima pelayanan). Employer, konstituen, anggota. Pemanfaatan Pemberdayaan (Pemberdayaan digunakan untuk) Mengembangkan kapasitas komunitas untuk mengambil keputusan bersama; serta membangkitkan rasa percaya diri akan kemampuan masing-masing anggota masyarakat. Mencari tahu dari para pengguna jasa tentang layanan apa yang mereka butuhkan; serta memberitahu para pengguna jasa tentang pilihan jasa yang ada. Meraih kekuasaan objektif bagi mereka yang ‘tertindas’ agar dapat memlilih dan memutuskan cara yang tepat guna melakukan aksi; serta membangkitkan rasa percaya diri partisipan akan kemampuan mereka.
Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok (Rukminto Adi, 2001) Community Worker (dengan mengajukan pertanyaan) Anggota Kelompok Tahap Pertama Merasa tidak puas tetapi Masih bersikap pasif Menstimulasi masyarakat untuk berpikir mengapa mereka merasa tidak puas, dan apa yang menyebabkan ketidakpuasan mereka. Tahap Kedua Menjadi sadar terhadap kebutuhan mereka. Menstimulasi masyarakat untuk berpikir mengenai perubahan apa yang ingin mereka hasilkan untuk memenuhi kebutuhan mereka ?
Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok (Rukminto Adi, 2001) Lanjutan : Community Worker (dengan mengajukan pertanyaan) Anggota Kelompok Tahap ke tiga Menjadi sadar dan ingin melakukan perubahan pada hal-hal tertentu. Menstimulasi masyarakat untuk mempertimbangkan hal-hal apa yang harus mereka lakukan untuk menghasilkan suatu perubahan dengan melakukan aksi (tindakan) sendiri. Tahap Ke empat Memilih apakah setuju, atau menentang, dengan usaha-usaha yang akan mereka kembangkan untuk memenuhi keinginan mereka. Jika diperlukan, menstimulasi masyarakat untuk mempertimbangkan bagaimana cara yang terbaik untuk mengorganisir diri mereka sendiri, dalam rangka mencapai apa yang mereka inginkan.
Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok (Rukminto Adi, 2001) Lanjutan : Anggota Kelompok Community Worker (dengan mengajukan pertanyaan) Merencanakan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya ? Menstimulasi masyarakat untuk mempertimbangkan dan memutuskan rincian apa yang mau dikerjakan, siapa yang mengerjakan, dan kapan serta bagaimana mereka akan mengerjakannya Tahap ke lima Menstimulasi masyarakat untuk berpikir kendala atau masalah apa yang belum terlihat yang nantinya dapat mempengaruhi kegiatan yang sedang mereka laksanakan (community worker mungkin tetap diperlukan untuk mendampingi masyarakat untuk kembali mengkaji lima tahapan sebelumnya, guna memecahkan permasalahan) Tahap Ke enam Bertindak sesuai dengan rencana mereka Tahap Ke tujuh Puas dengan hasil yang telah mereka capai ?
PROGRAM KOMUNIKASI SEBAGAI SISTIM Pendekatan Sistim : PROGRAM KOMUNIKASI SEBAGAI SISTIM PROGRAM NEED TUJUAN EVALUASI DESIGN PROGRAM PELAKSANAAN
SISTIM EVALUASI TUJUAN PROGRAM INPUT PROSES OUTPUT IMPACT KEGIATAN-KEGIATAN: ASSESMENT EVALUASI THD TUJUAN PROGRAM APPRAISAL EVALUASI THD INPUT MONITORING EVALUASI THD PROSES EVALUASI EVALUASI THD OUTPUT VALIDASI EVALUASI THD IMPACT TUJUAN PROGRAM INPUT PROSES OUTPUT IMPACT (1) (2) (3) (4) (5)