SEJARAH & TELAAH KURIKULUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JL. JEND.SUDIRMAN-SENAYAN, JAKARTA
Advertisements

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
LATAR BELAKANG DSI-PK UU OTONOMI DAERAH DAN UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL MEMBERIKAN KELELUASAAN / OTONOMI UNTUK BERIMPROVISASI SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK.
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RASIONAL KURIKULUM.
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
KURIKULUM SEKOLAH Pengertian
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 1.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
PERKEMBANGAN IPS DI INDONESIA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KERANGKA NASKAH AKADEMIK
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia
“PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA”
oleh Bagus Mundianianto,M.Pd.
MATERI PELATIHAN Panduan Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai Dasar Pelaksanaan Perbaikan Mutu Berkelanjutan.
JUKNIS ANALISIS STANDAR ISI
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR
Bab VII Kurikulum Pendidikan
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Rasional pengembangan kurikulum 2013
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Silabus Siska Rizkiani.
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR
SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT KBK DAN KTSP
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Pembaharuan kurikulum
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PERENCANAAN & PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Kurikulum Berbasis Tujuan ( ) Kelompok 2
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
KURIKULUM KBK DAN KURIKULUM KTSP
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR
SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Pedagogi Kritis dalam Pendidikan di Indonesia
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR
IMPLIKASI STANDAR ISI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM “SSN”
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENYUSUNAN RPP.
KBK 2004 dan Kurikulum 2006 Sekolah Dasar Nanang Rijono.
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
MODUL 5 PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR MODUL 6 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
Transcript presentasi:

SEJARAH & TELAAH KURIKULUM CICIH WIARSIH, M.PD.

PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003) Pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Puskur Balitbang

Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (PP Nomor 19 tahun 2005 )

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN STANDAR ISI STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR PEMBIAYAAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Puskur Balitbang

Menurut Hamalik, Kurikulum Isi dan materi pelajaran Rencana pembelajaran Pengalaman belajar

Sejarah Kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya

Kurikulum 1968 dan sebelumnya Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang Rentjana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda.

Mengalami penyempurnaan pada tahun 1952 yang diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari.

Menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum berorientasi pada materi (subjek matter)

Kurikulum 1975 Berorientasi pada tujuan Kelemahan kurikulum 1975 adalah digantinya buku-buku sebagai acuan sehingga kurikulum menjadi tidak menguntungkan dan kurang memberi makna. Selain itu guru juga belum siap untuk melaksanakannya.

Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Berorientasi kepada tujuan instruksional. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA) Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Menggunakan pendekatan keterampilan proses.

Kurikulum 1994 Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia

Akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented), tjd masalah: Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi Tahun 2002 dan 2004 KBK menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan.

Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten. Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran. Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.

Tiga unsur pokok program pendidikan dalam KBK, yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi; pengembangan sistem pembelajaran.

Ciri-ciri KBK Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Kurikulum Berbasis Kompetensi – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu: Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi sebelumnya (versi 2002 dan 2004), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi – misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.

Review Menurut Anda, kurikulum manakah yang relevan dengan kondisi sekarang? Apakah KTSP sudah mampu menyelesaikan permasalahan pendidikan di negara kita?

Komponen – komponen Kurikulum Tujuan Berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan--------mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional Materi Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap materi pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa.

Prinsip-prinsip pengembangan isi kurikulum Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-masing satuan pendidikan Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Metode Berhubungan dengan implementasi kurikulum-- ---penyusunannya hendaknya berdasarkan analisis tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa. Tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, pendekatan yang berpusat pada siswa, dan pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat.

Evaluasi Komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan Fungsi : untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.

Telaah&Peta Konsep Kurikulum Program Metode Kurikulum Pembelajaran KUR 13: KI KD Indikator RPP

Langkah yang harus dilakukan dalam menelaah kurikulum Mengetahui KI dan KD yang telah ditetapkan oleh SNP Memahami indikator-indikator, kegiatan pembelajaran pada RPP yang dibuat oleh guru sesuai komponen kurikulum Memahami dan mengkritisi keterkaitan antara KI, KD yang ditetapkn BSNP dengan indikator-indikator dan kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru Memberikan evaluasi atau pemecahan dari permasalah tersebut

PENUTUP Memasuki tahun 2011 dunia pendidikan Indonesia terlihat kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Kekurangan tersebut bukan disebabkan karena kehebatan mutu pendidikan nasional, tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia 4/11/2017 TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN